30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Utara Sudah Bersenjata Lengkap, Selatan Siaga

Perang KoreaDUA saudara yang berseteru, Korea Selatan dan Korea Utara sama-sama sudah di posisi ingin memulai kembali perang. Pasukan Korea Selatan dilaporkan berdiri di status siaga maksimum, Sabtu (22/8) pagi.

Sementara Utara lebih siap lagi, karena darurat perang ini dipicu oleh ultimatum 48 jam dari negara pimpinan Kim Jong-un. Korea Utara meminta Selatan menghentikan siaran propaganda anti-Pyongyang lewat loudspeaker yang mengarah ke Utara. Dealine-nya? Hingga Sabtu (22/8) sore, pukul 5 waktu setempat.

Dilansir dari AFP, pasukan Korea Utara saat ini sudah berada di garis depan dan meningkatkan posisi dan status menjadi bersenjata lengkap, negara dalam kondisi perang.

Potensi eskalasi konflik sangat besar dalam situasi genting ini. Melihat pengalaman panjang hubungan tak harmonis Utara dan Selatan ini, terbuka kemungkinan perseteruan akan berlanjut dengan ancaman-ancaman yang diwarnai aksi mliter tingkat rendah.

“Mengingat gaya negosiasi dan taktik mereka (Utara dan Selatan), kemungkinan ini semua akan berlanjut dengan ancaman masing-masing mereka dari aksi militer rendah,” ujar James Kim, seorang peneliti di Asan Institute di Seoul. (adk/jpnn)

Perang KoreaDUA saudara yang berseteru, Korea Selatan dan Korea Utara sama-sama sudah di posisi ingin memulai kembali perang. Pasukan Korea Selatan dilaporkan berdiri di status siaga maksimum, Sabtu (22/8) pagi.

Sementara Utara lebih siap lagi, karena darurat perang ini dipicu oleh ultimatum 48 jam dari negara pimpinan Kim Jong-un. Korea Utara meminta Selatan menghentikan siaran propaganda anti-Pyongyang lewat loudspeaker yang mengarah ke Utara. Dealine-nya? Hingga Sabtu (22/8) sore, pukul 5 waktu setempat.

Dilansir dari AFP, pasukan Korea Utara saat ini sudah berada di garis depan dan meningkatkan posisi dan status menjadi bersenjata lengkap, negara dalam kondisi perang.

Potensi eskalasi konflik sangat besar dalam situasi genting ini. Melihat pengalaman panjang hubungan tak harmonis Utara dan Selatan ini, terbuka kemungkinan perseteruan akan berlanjut dengan ancaman-ancaman yang diwarnai aksi mliter tingkat rendah.

“Mengingat gaya negosiasi dan taktik mereka (Utara dan Selatan), kemungkinan ini semua akan berlanjut dengan ancaman masing-masing mereka dari aksi militer rendah,” ujar James Kim, seorang peneliti di Asan Institute di Seoul. (adk/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/