PASADENA–Pesawat antariksa NASA, Juno, yang dijadwalkan menuju planet Yupiter akan tiba di planet gas raksasa tersebut pada 2016 mendatang.
Rabu lalu, wahana yang diluncurkan pada 2011 silam telah mengitari bumi agar mendapat dorongan yang diperlukan untuk bisa terbang ke planet gas raksasa itu. Penggunaan dorongan gravitasi bumi merupakan trik yang lazim dilakukan, karena tidak ada roket yang cukup kuat meluncurkan pesawat antariksa ke sistim tata surya bagian luar.
Pesawat antariksa itu bakal melesat melewati Mars, planet tetangga terdekat Bumi. Kemudian dengan cepat melewati bumi untuk mengumpulkan dorongan guna meneruskan perjalanan menuju Yupiter yang berlokasi 778 juta kilometer dari matahari.
Menurut unexplained-mysteries.com, dalam manuver itu, pesawat antariksa Juno yang bertenaga matahari dan berbentuk kincir angin melewati sejenak bayangan bumi dan muncul di atas pantai timur India. Saat itu jarak paling dekat dari Bumi, dalam radius 560 miliar kilometer.
Manuver itu dirancang untuk meningkatkan kecepatan Juno dari 125,500 kilometer per jam menjadi 140.000 kilometer per jam, cukup untuk melewati lingkaran asteroid untuk mencapai tujuannya.
Selama manuver gravitasi itu, kamera pesawat antariksa JunoCam yang berwarna dengan lensa lebar akan mengambil gambar-gambar bumi dan bulan.
Berdasarkan standar misi antariksa, penerbangan Juno diperkirakan akan berjalan lancar dibandingkan dengan pendaratan pesawat penjelajah Curiosity di Mars tahun lalu.
Manajer proyek Laboratorium Propulsi Jet NASA, Rick Nybakken yang mengawasi misi bernilai 1,1 miliar dolar itu mengatakan NASA memperkirakan misi tersebut akan berjalan lancar dan baik.
Meskipun pemerintah Amerika sempat tutup selama dua pekan akibat situasi politik antara Partai Republik dan Obama, yang menghalangi NASA memperbaharui situs atau pesan tweeternya, misi NASA itu tetap beroperasi. Awal minggu lalu pesawat antariksa terbaru NASA, LADEE memasuki orbit di sekitar bulan.
Sejak 1970’an pesawat-pesawat antariksa telah mengunjungi atau melintasi Yupiter termasuk Voyagers, Pioneers, Galileo, Ulysses, Cassini dan paling akhir New Horizons yang menuju Pluto. Juno akan terbang lebih dekat dibandingkan dengan pesawat-pesawat antariksa sebelumnya, mengitari planet Yupiter setidaknya setahun untuk mempelajari atmosfirnya yang terselubung awan dan ruang dalam planet itu yang misterius untuk memahami lebih baik lagi bagaimana planet raksasa itu terbentuk.
Juno dijadwalkan tiba di Yupiter 4 Juli 2016 setelah menempuh perjalanan 2,74 miliar kilometer. Ketua Ilmuwan, Scott Bolton dari Southwest Research Institute mengatakan ia gembira dengan kinerja Juno sejauh ini. (esy/jpnn)