25 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Inggris Bisa Jadi Keluar Serentak dari Uni Eropa

LONDON, INGGRIS – Pemerintah Inggris mengindikasikan akan keluar serentak dari Uni Eropa, termasuk keluar dari Pasar Tunggal Eropa, blok perdagangan bebas terbesar di dunia.

Pembicaraan tentang eksit ini akan dimulai akhir tahun ini. Inggris sedang mencari mitra dagang baru di seluruh dunia, tetapi pemerintah akan sulit menyeimbangkan tuntutan pemilih untuk mengurangi imigrasi dan menciptakan kesepakatan perdagangan bebas yang baru.

Visi pemerintah adalah Inggris yang lebih global, berdagang secara bebas dengan negara-negara berekonomi pesat seperti India dan China. Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengunjungi beberapa kota di India pekan lalu, tertarik untuk membangun jembatan dengan mereka sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa.

“Kami akan keluar dari Uni Eropa, dan mungkin bisa memulihkan kendali di perbatasan kami. Tetapi India, sahabat saya, saya katakan kepada kalian, itu bukan berarti kami ingin menutup jembatan,” ujar Johnson.

Menurut kritikus, Inggris hanya basa-basi, meskipun negara itu meminta India membuka pembicaraan perdagangan.

Pendidikan adalah produk utama Inggris. Tetapi jumlah mahasiswa India di Inggris terus merosot, berkurang separuh hanya dalam lima tahun. India menyalahkan sistem pengetatan visa oleh Inggris.

Praktik Dattani pada Federasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) India mengatakan, “Tidak semua satu arah, bahwa Inggris bisa menjual di dunia internasional tetapi tidak mengizinkan apapun masuk. Harus ada kebijakan terbuka dalam hal mengizinkan imigrasi.”

Namun, hal itu mungkin tidak akan diterima oleh warga Inggris yang memilih keluar dari Uni Eropa dengan harapan bisa mengurangi imigrasi.

LONDON, INGGRIS – Pemerintah Inggris mengindikasikan akan keluar serentak dari Uni Eropa, termasuk keluar dari Pasar Tunggal Eropa, blok perdagangan bebas terbesar di dunia.

Pembicaraan tentang eksit ini akan dimulai akhir tahun ini. Inggris sedang mencari mitra dagang baru di seluruh dunia, tetapi pemerintah akan sulit menyeimbangkan tuntutan pemilih untuk mengurangi imigrasi dan menciptakan kesepakatan perdagangan bebas yang baru.

Visi pemerintah adalah Inggris yang lebih global, berdagang secara bebas dengan negara-negara berekonomi pesat seperti India dan China. Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengunjungi beberapa kota di India pekan lalu, tertarik untuk membangun jembatan dengan mereka sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa.

“Kami akan keluar dari Uni Eropa, dan mungkin bisa memulihkan kendali di perbatasan kami. Tetapi India, sahabat saya, saya katakan kepada kalian, itu bukan berarti kami ingin menutup jembatan,” ujar Johnson.

Menurut kritikus, Inggris hanya basa-basi, meskipun negara itu meminta India membuka pembicaraan perdagangan.

Pendidikan adalah produk utama Inggris. Tetapi jumlah mahasiswa India di Inggris terus merosot, berkurang separuh hanya dalam lima tahun. India menyalahkan sistem pengetatan visa oleh Inggris.

Praktik Dattani pada Federasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) India mengatakan, “Tidak semua satu arah, bahwa Inggris bisa menjual di dunia internasional tetapi tidak mengizinkan apapun masuk. Harus ada kebijakan terbuka dalam hal mengizinkan imigrasi.”

Namun, hal itu mungkin tidak akan diterima oleh warga Inggris yang memilih keluar dari Uni Eropa dengan harapan bisa mengurangi imigrasi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/