MANCHESTER, SUMUTPOS.CO – Polisi menetapkan Salman Ramadan Abedi, 22 tahun, sebagai orang yang diduga melakukan serangan bunuh diri di Manchester Arena pada Senin (23/5) malam atau Selasa dini hari WIB.
Menurut informasi yang diperoleh BBC, Abedi lahir di Manchester pada malam tahun baru tahun 1994, dari sebuah keluarga Muslim yang taat, diyakini berasal dari Libya. Orang tuanya masuk ke Inggris dan menetap di Manchester, setelah melarikan diri dari negerinya sebagai pengungsi.
Diperkirakan ia memiliki setidaknya tiga saudara kandung: seorang kakak laki-laki kelahiran London, dan seorang adik laki-laki dan seorang perempuan yang lahir di Manchester.
Ia masuk sekolah lokal, menjadi pendukung tim sepak bola Manchester United dan bekerja di toko roti.
Abedi diperkirakan baru saja pulang dari sebuah perjalanan ke luar negeri.
Keluarga Abedi memiliki tempat tinggal di sejumlah alamat di Manchester, antara lain sebuah properti di Jalan Elsmore di daerah Fallowfield yang digerebek oleh polisi.
Petugas juga melakukan penggeledahan di sebuah bangunan di Whalley Range.
Manchester merupakan salah satu pusat komunitas Libya terbesar di Inggris. Para tetangga Ebadi mengatakan bahwa keluarga itu mengibarkan bendera Libya di rumah mereka pada waktu-waktu tertentu setiap tahunnya.
Editor dalam negeri BBC Mark Easton mengatakan, daerah yang digerebek itu diketahui merupakan hunian sejumlah ekstremis Islam dalam beberapa tahun terakhir; sebagian yang terkait dengan Suriah dan Libya; sebagian masih hidup dan beberapa sudah mati.
MANCHESTER, SUMUTPOS.CO – Polisi menetapkan Salman Ramadan Abedi, 22 tahun, sebagai orang yang diduga melakukan serangan bunuh diri di Manchester Arena pada Senin (23/5) malam atau Selasa dini hari WIB.
Menurut informasi yang diperoleh BBC, Abedi lahir di Manchester pada malam tahun baru tahun 1994, dari sebuah keluarga Muslim yang taat, diyakini berasal dari Libya. Orang tuanya masuk ke Inggris dan menetap di Manchester, setelah melarikan diri dari negerinya sebagai pengungsi.
Diperkirakan ia memiliki setidaknya tiga saudara kandung: seorang kakak laki-laki kelahiran London, dan seorang adik laki-laki dan seorang perempuan yang lahir di Manchester.
Ia masuk sekolah lokal, menjadi pendukung tim sepak bola Manchester United dan bekerja di toko roti.
Abedi diperkirakan baru saja pulang dari sebuah perjalanan ke luar negeri.
Keluarga Abedi memiliki tempat tinggal di sejumlah alamat di Manchester, antara lain sebuah properti di Jalan Elsmore di daerah Fallowfield yang digerebek oleh polisi.
Petugas juga melakukan penggeledahan di sebuah bangunan di Whalley Range.
Manchester merupakan salah satu pusat komunitas Libya terbesar di Inggris. Para tetangga Ebadi mengatakan bahwa keluarga itu mengibarkan bendera Libya di rumah mereka pada waktu-waktu tertentu setiap tahunnya.
Editor dalam negeri BBC Mark Easton mengatakan, daerah yang digerebek itu diketahui merupakan hunian sejumlah ekstremis Islam dalam beberapa tahun terakhir; sebagian yang terkait dengan Suriah dan Libya; sebagian masih hidup dan beberapa sudah mati.