26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hina Bapak Bangsa, Amos Yee Jalani Tes Kejiwaan

Amos Yee akan menjalani serangkaian tes di Institute of Mental Health
Amos Yee akan menjalani serangkaian tes di Institute of Mental Health

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO – Kasus Amos Yee versus pemerintah Singapura berlanjut. Remaja 16 tahun yang berurusan dengan hukum setelah mengunggah video kontroversial ke YouTube itu harus menjalani tes kejiwaan. Kemarin (23/6), Pengadilan Singapura menerbitkan surat perintah terkait pemeriksaan Yee tersebut.

Selama sekitar dua pekan, Yee akan menjalani serangkaian tes di Institute of Mental Health. Sebelumnya, dia sudah dinyatakan sehat secara fisik dan mental. Tapi, sorotan tajam terhadap kasus pelecehan nama baik itu membuat pemerintahan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong sangat berhati-hati. Apalagi, usia Yee yang masih di bawah umur membuat pengadilan tidak bisa sembarangan menjatuhkan vonis.

Yee menuai perhatian dunia setelah merekam pernyataan pribadi yang menyejajarkan Bapak Bangsa Singapura, Lee Kuan Yew, dengan Yesus Kristus. Selain itu, dia juga menyebarluaskan kembali kartun tidak sopan yang menampilkan Lee dan mendiang PM Inggris Margareth Tatcher sebagai tokoh. Dalam kartun itu, Lee dan Tatcher digambarkan sedang berhubungan badan.

Mei lalu, pengadilan memutuskan Yee bersalah. Dia bersalah atas dua dakwaan kriminal. Yakni, menyakiti perasaan religius kaum nasrani dan menghina Lee. Namun, masyarakat internasional melalui Kantor HAM PBB untuk Asia Tenggara (OHCHR) mengecam keputusan itu. Mereka menganggap pemerintah Singapura berlebihan dan menuntut Yee segera dibebaskan.

Kemarin, Hakim Distrik Jasvender Kaur mengatakan bahwa Yee yang saat ini mendekam di penjara Changi, mungkin menderita kelainan. Yakni, autism spectrum disorder (ASD). Maka, dia memerintahkan Yee kembali menjalani pemeriksaan kesehatan mental. Jika nantinya Yee positif menderita ASD, maka pengadilan akan mengirimkannya ke Reformative Training Centre. Dia bakal terbebas dari penjara. (AFP/hep/ami)

Amos Yee akan menjalani serangkaian tes di Institute of Mental Health
Amos Yee akan menjalani serangkaian tes di Institute of Mental Health

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO – Kasus Amos Yee versus pemerintah Singapura berlanjut. Remaja 16 tahun yang berurusan dengan hukum setelah mengunggah video kontroversial ke YouTube itu harus menjalani tes kejiwaan. Kemarin (23/6), Pengadilan Singapura menerbitkan surat perintah terkait pemeriksaan Yee tersebut.

Selama sekitar dua pekan, Yee akan menjalani serangkaian tes di Institute of Mental Health. Sebelumnya, dia sudah dinyatakan sehat secara fisik dan mental. Tapi, sorotan tajam terhadap kasus pelecehan nama baik itu membuat pemerintahan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong sangat berhati-hati. Apalagi, usia Yee yang masih di bawah umur membuat pengadilan tidak bisa sembarangan menjatuhkan vonis.

Yee menuai perhatian dunia setelah merekam pernyataan pribadi yang menyejajarkan Bapak Bangsa Singapura, Lee Kuan Yew, dengan Yesus Kristus. Selain itu, dia juga menyebarluaskan kembali kartun tidak sopan yang menampilkan Lee dan mendiang PM Inggris Margareth Tatcher sebagai tokoh. Dalam kartun itu, Lee dan Tatcher digambarkan sedang berhubungan badan.

Mei lalu, pengadilan memutuskan Yee bersalah. Dia bersalah atas dua dakwaan kriminal. Yakni, menyakiti perasaan religius kaum nasrani dan menghina Lee. Namun, masyarakat internasional melalui Kantor HAM PBB untuk Asia Tenggara (OHCHR) mengecam keputusan itu. Mereka menganggap pemerintah Singapura berlebihan dan menuntut Yee segera dibebaskan.

Kemarin, Hakim Distrik Jasvender Kaur mengatakan bahwa Yee yang saat ini mendekam di penjara Changi, mungkin menderita kelainan. Yakni, autism spectrum disorder (ASD). Maka, dia memerintahkan Yee kembali menjalani pemeriksaan kesehatan mental. Jika nantinya Yee positif menderita ASD, maka pengadilan akan mengirimkannya ke Reformative Training Centre. Dia bakal terbebas dari penjara. (AFP/hep/ami)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/