SUMUTPOS.CO- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengutuk “pembunuhan brutal” seorang warga negara, Jepang Haruna Yukawa oleh kelompok militan yang menyebut Negara Islam atau dulu disebut ISIS.
Obama juga menyatakan, dirinya berjanji bahwa AS dan sekutunya akan menghukum pelaku pembunuhan tersebut.
“Kami memperbaharui seruan kami untuk pembebasan para sandera,” kata Obama dalam pernyataannya, Sabtu (24/1/15).
Pernyataan Obama itu disampaikan Sabtu (24/1) setelah sebuah video menggambarkan seorang sandera Jepang, Kenji Goto yang berprofesi sebagai jurnalis, mengangkat foto sandera Haruna Yukawa yang sepertinya telah dipenggal.
Jepang mengutuk
Sementara, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutuk pembunuhan itu sebagai “keterlaluan dan tidak dapat diterima”.
Otoritas Jepang mengatakan, saat ini mereka sedang menyelidiki keaslian video tersebut.
Sebelumnya, ISIS mengancam akan membunuh Goto dan Haruna Yukawa, kecuali jika Jepang membayar sebesar $US200 juta dolar.
Ibu dari salah seorang warga negara Jepang yang disandera sempat meminta agar putranya, Kenji Goto, dibebaskan, tetapi permintaan itu belum dikabulkan.
Jumat kemarin, Jepang mengatakan bahwa pemerintah masih terus berusaha membebaskan kedua sandera itu, meskipun tenggat waktu sudah berlalu. (BBC)
SUMUTPOS.CO- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengutuk “pembunuhan brutal” seorang warga negara, Jepang Haruna Yukawa oleh kelompok militan yang menyebut Negara Islam atau dulu disebut ISIS.
Obama juga menyatakan, dirinya berjanji bahwa AS dan sekutunya akan menghukum pelaku pembunuhan tersebut.
“Kami memperbaharui seruan kami untuk pembebasan para sandera,” kata Obama dalam pernyataannya, Sabtu (24/1/15).
Pernyataan Obama itu disampaikan Sabtu (24/1) setelah sebuah video menggambarkan seorang sandera Jepang, Kenji Goto yang berprofesi sebagai jurnalis, mengangkat foto sandera Haruna Yukawa yang sepertinya telah dipenggal.
Jepang mengutuk
Sementara, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutuk pembunuhan itu sebagai “keterlaluan dan tidak dapat diterima”.
Otoritas Jepang mengatakan, saat ini mereka sedang menyelidiki keaslian video tersebut.
Sebelumnya, ISIS mengancam akan membunuh Goto dan Haruna Yukawa, kecuali jika Jepang membayar sebesar $US200 juta dolar.
Ibu dari salah seorang warga negara Jepang yang disandera sempat meminta agar putranya, Kenji Goto, dibebaskan, tetapi permintaan itu belum dikabulkan.
Jumat kemarin, Jepang mengatakan bahwa pemerintah masih terus berusaha membebaskan kedua sandera itu, meskipun tenggat waktu sudah berlalu. (BBC)