25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Salam Bandung untuk Asia-Afrika

Protes Penulis Pidato Jokowi Diungkap

Sementara itu, di luar kemeriahan dan capaian penting perhelatan KAA, salah satu organisasi pendukung Jokowi-JK saat pilpres lalu menyampaikan kekecewaannya. Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) terutama kecewa dengan sejumlah pihak di lingkaran presiden yang membocorkan penyusun pidato Jokowi saat pembukaan Pertemuan Tingkat Tinggi KAA, 23 Februari lalu.

Ketua Umum Bara JP Sihol Manulang menilai langkah mereka telah merendahkan bangsa Indonesia. Pasalnya, sebagai kepala negara, Jokowi bukan hanya berbicara sebagai individu. Di forum tersebut, presiden juga berbicara atas nama bangsa dan negara.

“Ingat ya, ini bukan hanya soal presiden, melainkan soal martabat bangsa,” tegas Sihol saat dihubungi, kemarin (24/4).

Dia memandang, dengan diungkapnya sosok-sosok di belakang penulisan pidato presiden saat pembukaan KAA tersebut, ada kesan Jokowi hanya tinggal baca saja teks pidato di hadapan para pemimpin bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, ketika itu. “Padahal saya yakin, kalaupun ada pihak yang menuliskan pidato presiden, mereka hanyalah membahasakan pemikiran Jokowi,” tuturnya.

Sihol melanjutkan kalau sangat prihatin karena pihak pembocor justru berasal dari lingkaran istana sendiri. “Lingkaran presiden ini ternyata suka bocor-bocoran ke luar,” sindirnya.

Berawal dari pertanyaan media sesaat setelah Jokowi selesai menyampaikan pidato, setidaknya ada dua sosok yang menceritakan secara terbuka tentang mereka-mereka yang ada di belakang penyusunan pidato presiden. Mereka adalah Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Penanggungjawab Panitia Nasional KAA Luhut Pajaitan dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Luhut, misalnya, mengungkap kalau pidato presiden disusun oleh tim. Terdiri dari Mensesneg Pratikno, Sekkab Andi Widjajanto, dan sejumlah pihak dari kementerian luar negeri. Draf tersebut kemudian difinalisasi oleh sejumlah orang, diantaranya staf khusus mensesneg Sukardi Rinakit.

Menurut Luhut, penyusunan bahan pidato tersebut sudah dilakukan seminggu sebelumnya. Terakhir, malam hari sebelum pidato dibacakan pagi harinya, presiden memfinalisasi lagi naskah. “Dia (Presiden Jokowi) tanya, bagaimana ini? Saya bilang sudah bagus Pak,” kata Luhut, saat itu. (bil/dyn/jpnn/rbb)

Protes Penulis Pidato Jokowi Diungkap

Sementara itu, di luar kemeriahan dan capaian penting perhelatan KAA, salah satu organisasi pendukung Jokowi-JK saat pilpres lalu menyampaikan kekecewaannya. Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) terutama kecewa dengan sejumlah pihak di lingkaran presiden yang membocorkan penyusun pidato Jokowi saat pembukaan Pertemuan Tingkat Tinggi KAA, 23 Februari lalu.

Ketua Umum Bara JP Sihol Manulang menilai langkah mereka telah merendahkan bangsa Indonesia. Pasalnya, sebagai kepala negara, Jokowi bukan hanya berbicara sebagai individu. Di forum tersebut, presiden juga berbicara atas nama bangsa dan negara.

“Ingat ya, ini bukan hanya soal presiden, melainkan soal martabat bangsa,” tegas Sihol saat dihubungi, kemarin (24/4).

Dia memandang, dengan diungkapnya sosok-sosok di belakang penulisan pidato presiden saat pembukaan KAA tersebut, ada kesan Jokowi hanya tinggal baca saja teks pidato di hadapan para pemimpin bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, ketika itu. “Padahal saya yakin, kalaupun ada pihak yang menuliskan pidato presiden, mereka hanyalah membahasakan pemikiran Jokowi,” tuturnya.

Sihol melanjutkan kalau sangat prihatin karena pihak pembocor justru berasal dari lingkaran istana sendiri. “Lingkaran presiden ini ternyata suka bocor-bocoran ke luar,” sindirnya.

Berawal dari pertanyaan media sesaat setelah Jokowi selesai menyampaikan pidato, setidaknya ada dua sosok yang menceritakan secara terbuka tentang mereka-mereka yang ada di belakang penyusunan pidato presiden. Mereka adalah Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Penanggungjawab Panitia Nasional KAA Luhut Pajaitan dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Luhut, misalnya, mengungkap kalau pidato presiden disusun oleh tim. Terdiri dari Mensesneg Pratikno, Sekkab Andi Widjajanto, dan sejumlah pihak dari kementerian luar negeri. Draf tersebut kemudian difinalisasi oleh sejumlah orang, diantaranya staf khusus mensesneg Sukardi Rinakit.

Menurut Luhut, penyusunan bahan pidato tersebut sudah dilakukan seminggu sebelumnya. Terakhir, malam hari sebelum pidato dibacakan pagi harinya, presiden memfinalisasi lagi naskah. “Dia (Presiden Jokowi) tanya, bagaimana ini? Saya bilang sudah bagus Pak,” kata Luhut, saat itu. (bil/dyn/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/