25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Ipad Firman Aktif sejak 13 Maret

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Ipad milik Firman Chandra Siregar yang masih aktif hingga sekarang, menjadi dasar keyakinan pihak keluarga bahwa Firman masih hidup.

“Justru karena Ipad Firman sampai sekarang masih aktif, keluarga masih memiliki pengharapan besar bahwa ia (Firman) masih ada,” kata Januari Siregar, mewakili keluarga korban, usai mendatangi kediaman orangtua Firman di Jalan Bunga Kenanga Nomor 10 Pasar V Padang Bulan, Kelurahan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (25/3) siang.

Kepada awak media, Januari yang juga Ketua Parsadaan Toga Siregar (Patogar) Medan menduga, bahwa anak kelima dari lima bersaudara itu masih hidup. Sebab dari Kamis, 13 Maret lalu hingga sekarang, Ipad milik Firman masih aktif.  “Jelas itu dari Ipad Firman. Karena dari 13 Maret itu Firman masih menghubungi ke saudara-saudaranya. Ada buktinya dan sampai sekarang masih aktif,” jelasnya.

Kata dia, selain hal ini bisa dibuktikan, pihak keluarga sudah menyampaikan kepada pemerintah Malaysia, Duta Besar RI di Malaysia, Kementerian Luar Negeri dan lembaga berwenang terkait. Namun sayang, ketika awak media coba meminta perihal bukti adanya kontak dari Ipad Firman tersebut, pihak keluarga menolak menunjukkan. “Pastinya itu sudah kita berikan kepada pihak berkompeten,” kilah Januari.

Pascapihak Malaysia Airlines (MAS) menyiarkan kabar buruk kemarin malam, serta pemerintah Malaysia melalui perdana menterinya sudah memberi keterangan resmi terkait tewasnya 239 penumpang MAH370 pada siang kemarin, keluarga Firman Chandra Siregar enggan membuka mulut. Selain itu, suasana rumah duka juga lebih tertutup untuk dimasuki para awak media. Sanak saudara dan para kerabat tampak berdatangan memberi semangat sekaligus doa, sembari berharap datangnya keajaiban Tuhan.

Seperti adik sepupu CH Siregar (ayah Firman), yang enggan berkomentar banyak saat ditanya awak media ketika keluar dari kediaman orangtua Firman. Dia hanya mengatakan bahwa keluarga dalam keadaan baik pascakabar buruk tentang peristiwa tersebut. “Keluarga sehat-sehat kok,” katanya singkat.

Perihal pembahasan yang dibicarakan oleh pihak keluarga, sekali lagi ia menolak memberi keterangan. “Maaf ya, maaf,” ujarnya sambil melambaikan tangan lalu meninggalkan awak media.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos dari tetangga Firman, tak ada aktivitas apapun di dalam rumah selain menunggu kabar, baik dari televisi maupun pihak maskapai Malaysia Airlines. “Keluarga hanya menonton televisi guna mengetahui perkembangan terbaru. Gak ada yang lain,” ucap perempuan berdarah batak ini.

Kondisi serupa juga diungkap sepupu dari orangtua Firman yang juga bermarga Siregar. Dia bilang, saat ini keluarga sedang beristirahat, karena dari semalam keluarga cukup lelah menemani para sanak saudara dan kerabat yang berdatangan ke rumah mereka. “Keluarga kurang tidur dan sekarang lagi istirahat. Mereka keletihan karena menemani keluarga yang berdatangan,” katanya.

Terkait konfrensi pers yang disampaikan pemerintah Malaysia, Januari Siregar mengatakan bahwa pihak keluarga amat menyayangkan hal itu, karena tidak ada disertai bukti sahih kebenaran pesawat dimaksud. “Sebagai orang beragama, keluarga dan kami warga Siregar Medan tetap berharap anak kami (Firman) masih hidup. Tentunya kami juga memohon doa kepada masyarakat Medan agar mendoakan anak kami selamat,” ungkap Januari.

Pihak keluarga mengaku, bahwa sudah ada komunikasi dari pihak maskapai dan pemerintah Malaysia kepada mereka terkait informasi tersebut. Namun, tetap saja pihak keluarga menyayangkan tidak adanya bukti konkrit atas peristiwa yang merenggut 239 jiwa itu. “Kita belum bisa terima karena tak ada satu bukti pun yang dikemukakan pemerintah Malaysia, bahwa memang pesawat itu (MAH370) yang ditemukan di Samudera Hindia. Mereka cuma bilang puing, namun kita tidak tahu kalau itu puing apa,” bebernya.

Pihak keluarga juga menuding, kalau upaya pemerintah Malaysia dalam melakukan pencarian pesawat dan korban tidak maksimal, dimana seolah-olah masih ada yang ditutupi.  “Tidak maksimal. Seolah-olah masih ada yang ditutupi. Seharusnya ini kan didukung bukti. Nah, sejauh ini apa bukti yang disampaikan PM Malaysia? Tidak ada kan bukti yang menguatkan. Untuk itu, pihak keluarga hanya memohon doa dari seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.

Pantauan Sumut Pos dikediaman orangtua Firman, di Jalan Bunga Kenanga Nomor 10 Pasar V Padang Bulan, Kelurahan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, dari pukul 10.30 sampai 15.30 WIB, para keluarga dan kerabat satu-persatu mulai berdatangan sejak pagi hari. Mereka tampak memberi doa serta semangat kepada keluarga Firman. Orangtua Firman sendiri enggan keluar dari dalam rumah. Kondisi rumahnya lebih tertutup dibanding awal-awal peristiwa hilang kontak pesawat pada dua pekan lalu. Upaya Sumut Pos mengonfirmasi langsung kepada orangtua Firman terkait Ipad-nya yang masih aktif, serta kabar Firman pada saat itu juga tidak dapat dilakukan. Sebab, tak hanya orangtua Firman, anggota keluarga lain seperti abang kandungnya memilih diam seribu bahasa. Meski pintu rumah sesekali terbuka, namun tak lama ditutup kembali. Tampaknya keluarga Firman begitu syok mendengar kabar buruk kemarin malam dari pihak maskapai dan Pemerintah Malaysia, sehingga enggan memberi keterangan kepada awak media.

Seperti diberitakan, Firman Chandra Siregar merupakan seorang penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang dalam perjalanan menuju Beijing, Tiongkok, adalah salah satu lulusan terbaik di Institut Teknologi Bandung. (mag-6/rbb)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Ipad milik Firman Chandra Siregar yang masih aktif hingga sekarang, menjadi dasar keyakinan pihak keluarga bahwa Firman masih hidup.

“Justru karena Ipad Firman sampai sekarang masih aktif, keluarga masih memiliki pengharapan besar bahwa ia (Firman) masih ada,” kata Januari Siregar, mewakili keluarga korban, usai mendatangi kediaman orangtua Firman di Jalan Bunga Kenanga Nomor 10 Pasar V Padang Bulan, Kelurahan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (25/3) siang.

Kepada awak media, Januari yang juga Ketua Parsadaan Toga Siregar (Patogar) Medan menduga, bahwa anak kelima dari lima bersaudara itu masih hidup. Sebab dari Kamis, 13 Maret lalu hingga sekarang, Ipad milik Firman masih aktif.  “Jelas itu dari Ipad Firman. Karena dari 13 Maret itu Firman masih menghubungi ke saudara-saudaranya. Ada buktinya dan sampai sekarang masih aktif,” jelasnya.

Kata dia, selain hal ini bisa dibuktikan, pihak keluarga sudah menyampaikan kepada pemerintah Malaysia, Duta Besar RI di Malaysia, Kementerian Luar Negeri dan lembaga berwenang terkait. Namun sayang, ketika awak media coba meminta perihal bukti adanya kontak dari Ipad Firman tersebut, pihak keluarga menolak menunjukkan. “Pastinya itu sudah kita berikan kepada pihak berkompeten,” kilah Januari.

Pascapihak Malaysia Airlines (MAS) menyiarkan kabar buruk kemarin malam, serta pemerintah Malaysia melalui perdana menterinya sudah memberi keterangan resmi terkait tewasnya 239 penumpang MAH370 pada siang kemarin, keluarga Firman Chandra Siregar enggan membuka mulut. Selain itu, suasana rumah duka juga lebih tertutup untuk dimasuki para awak media. Sanak saudara dan para kerabat tampak berdatangan memberi semangat sekaligus doa, sembari berharap datangnya keajaiban Tuhan.

Seperti adik sepupu CH Siregar (ayah Firman), yang enggan berkomentar banyak saat ditanya awak media ketika keluar dari kediaman orangtua Firman. Dia hanya mengatakan bahwa keluarga dalam keadaan baik pascakabar buruk tentang peristiwa tersebut. “Keluarga sehat-sehat kok,” katanya singkat.

Perihal pembahasan yang dibicarakan oleh pihak keluarga, sekali lagi ia menolak memberi keterangan. “Maaf ya, maaf,” ujarnya sambil melambaikan tangan lalu meninggalkan awak media.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos dari tetangga Firman, tak ada aktivitas apapun di dalam rumah selain menunggu kabar, baik dari televisi maupun pihak maskapai Malaysia Airlines. “Keluarga hanya menonton televisi guna mengetahui perkembangan terbaru. Gak ada yang lain,” ucap perempuan berdarah batak ini.

Kondisi serupa juga diungkap sepupu dari orangtua Firman yang juga bermarga Siregar. Dia bilang, saat ini keluarga sedang beristirahat, karena dari semalam keluarga cukup lelah menemani para sanak saudara dan kerabat yang berdatangan ke rumah mereka. “Keluarga kurang tidur dan sekarang lagi istirahat. Mereka keletihan karena menemani keluarga yang berdatangan,” katanya.

Terkait konfrensi pers yang disampaikan pemerintah Malaysia, Januari Siregar mengatakan bahwa pihak keluarga amat menyayangkan hal itu, karena tidak ada disertai bukti sahih kebenaran pesawat dimaksud. “Sebagai orang beragama, keluarga dan kami warga Siregar Medan tetap berharap anak kami (Firman) masih hidup. Tentunya kami juga memohon doa kepada masyarakat Medan agar mendoakan anak kami selamat,” ungkap Januari.

Pihak keluarga mengaku, bahwa sudah ada komunikasi dari pihak maskapai dan pemerintah Malaysia kepada mereka terkait informasi tersebut. Namun, tetap saja pihak keluarga menyayangkan tidak adanya bukti konkrit atas peristiwa yang merenggut 239 jiwa itu. “Kita belum bisa terima karena tak ada satu bukti pun yang dikemukakan pemerintah Malaysia, bahwa memang pesawat itu (MAH370) yang ditemukan di Samudera Hindia. Mereka cuma bilang puing, namun kita tidak tahu kalau itu puing apa,” bebernya.

Pihak keluarga juga menuding, kalau upaya pemerintah Malaysia dalam melakukan pencarian pesawat dan korban tidak maksimal, dimana seolah-olah masih ada yang ditutupi.  “Tidak maksimal. Seolah-olah masih ada yang ditutupi. Seharusnya ini kan didukung bukti. Nah, sejauh ini apa bukti yang disampaikan PM Malaysia? Tidak ada kan bukti yang menguatkan. Untuk itu, pihak keluarga hanya memohon doa dari seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.

Pantauan Sumut Pos dikediaman orangtua Firman, di Jalan Bunga Kenanga Nomor 10 Pasar V Padang Bulan, Kelurahan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, dari pukul 10.30 sampai 15.30 WIB, para keluarga dan kerabat satu-persatu mulai berdatangan sejak pagi hari. Mereka tampak memberi doa serta semangat kepada keluarga Firman. Orangtua Firman sendiri enggan keluar dari dalam rumah. Kondisi rumahnya lebih tertutup dibanding awal-awal peristiwa hilang kontak pesawat pada dua pekan lalu. Upaya Sumut Pos mengonfirmasi langsung kepada orangtua Firman terkait Ipad-nya yang masih aktif, serta kabar Firman pada saat itu juga tidak dapat dilakukan. Sebab, tak hanya orangtua Firman, anggota keluarga lain seperti abang kandungnya memilih diam seribu bahasa. Meski pintu rumah sesekali terbuka, namun tak lama ditutup kembali. Tampaknya keluarga Firman begitu syok mendengar kabar buruk kemarin malam dari pihak maskapai dan Pemerintah Malaysia, sehingga enggan memberi keterangan kepada awak media.

Seperti diberitakan, Firman Chandra Siregar merupakan seorang penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang dalam perjalanan menuju Beijing, Tiongkok, adalah salah satu lulusan terbaik di Institut Teknologi Bandung. (mag-6/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/