25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kereta Tergelincir, Tewaskan 78 Orang

MADRID -Kecelakaan kereta terburuk di Eropa dalam tiga dekade terakhir terjadi di Spanyol, Rabu malam (24/7) waktu setempat atau Kamis dini hari (25/7). Kereta berkecepatan tinggi yang membawa sekitar 247 penumpang dalam delapan gerbong tergelincir di tengah perjalanan dari Stasiun Madrid menuju Ferro, kota di wilayah Galicia.

Kereta tersebut diduga keluar dari lintasan karena mengebut (overspeed) saat melewati tikungan tajam. Sampai berita ini diturunkan, 73 korban tewas seketika di lokasi kejadian. Lima lainnya meninggal di rumah sakit.

Kecelakaan tersebut merupakan yang paling mematikan sejak 1972. Waktu itu, sebuah KA bertabrakan dengan sebuah bus di selatan Spanyol. Insiden tersebut menewaskan 86 orang dan melukai 112 lainnya.

Menurut penuturan beberapa saksi, gerbong-gerbong kereta berputar arah. Bahkan, ada yang menimpa gerbong lain. Beberapa gerbong lain keluar jalur dan menabrak tembok pembatas di sisi luar lintasan. “Kejadiannya sangat cepat. Kereta terasa berputar dan saling bertabrakan,” ungkap Ricardo Montesco, salah seorang penumpang, seperti dikutip situs Daily Mail. “Banyak orang yang tergencet di bagian bawah. Kami berusaha mendorong ke luar dan kami menyadari kereta ternyata terbakar,” tambahnya.

Para petugas bantuan darurat bekerja sepanjang malam untuk menolong para korban yang selamat. Gambar-gambar televisi menunjukkan asap mengepul dari tempat kejadian dan jenazah-jenazah yang ditutupi selimut di samping rel dekat gerbong kereta api. Tim SAR menggunakan mesin derek untuk memindahkan gerbong-gerbong kereta dari lokasi kecelakaan.

Peristiwa tersebut terjadi saat warga Spanyol sedang menikmati malam festival menghormati Saint James, salah satu murid Yesus yang menjadi santo pelindung Galicia. Ribuan peziarah Kristen dari seluruh dunia memadati jalanan kota tersebut. Karena tragedi kemarin, seluruh perayaan dan peribadatan yang sudah berlangsung berabad-abad itu dihentikan dan ditetapkan hari berkabung selama tujuh hari.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy yang lahir di Galicia mengunjungi lokasi kejadian kemarin. “Kami menghadapi tragedi seperti yang baru saja terjadi di Santiago de Compostela pada malam hari besar. Saya hanya bisa menyatakan simpati terdalam sebagai seorang Spanyol dan Galicia,” kata Rajoy dalam sebuah pernyataan.

Klinik kota tersebut kewalahan memberikan pertolongan dan kekurangan transfusi darah. Sementara itu, hotel menyediakan kamar gratis bagi para korban dan keluarga nya. (kim/jpnn)

MADRID -Kecelakaan kereta terburuk di Eropa dalam tiga dekade terakhir terjadi di Spanyol, Rabu malam (24/7) waktu setempat atau Kamis dini hari (25/7). Kereta berkecepatan tinggi yang membawa sekitar 247 penumpang dalam delapan gerbong tergelincir di tengah perjalanan dari Stasiun Madrid menuju Ferro, kota di wilayah Galicia.

Kereta tersebut diduga keluar dari lintasan karena mengebut (overspeed) saat melewati tikungan tajam. Sampai berita ini diturunkan, 73 korban tewas seketika di lokasi kejadian. Lima lainnya meninggal di rumah sakit.

Kecelakaan tersebut merupakan yang paling mematikan sejak 1972. Waktu itu, sebuah KA bertabrakan dengan sebuah bus di selatan Spanyol. Insiden tersebut menewaskan 86 orang dan melukai 112 lainnya.

Menurut penuturan beberapa saksi, gerbong-gerbong kereta berputar arah. Bahkan, ada yang menimpa gerbong lain. Beberapa gerbong lain keluar jalur dan menabrak tembok pembatas di sisi luar lintasan. “Kejadiannya sangat cepat. Kereta terasa berputar dan saling bertabrakan,” ungkap Ricardo Montesco, salah seorang penumpang, seperti dikutip situs Daily Mail. “Banyak orang yang tergencet di bagian bawah. Kami berusaha mendorong ke luar dan kami menyadari kereta ternyata terbakar,” tambahnya.

Para petugas bantuan darurat bekerja sepanjang malam untuk menolong para korban yang selamat. Gambar-gambar televisi menunjukkan asap mengepul dari tempat kejadian dan jenazah-jenazah yang ditutupi selimut di samping rel dekat gerbong kereta api. Tim SAR menggunakan mesin derek untuk memindahkan gerbong-gerbong kereta dari lokasi kecelakaan.

Peristiwa tersebut terjadi saat warga Spanyol sedang menikmati malam festival menghormati Saint James, salah satu murid Yesus yang menjadi santo pelindung Galicia. Ribuan peziarah Kristen dari seluruh dunia memadati jalanan kota tersebut. Karena tragedi kemarin, seluruh perayaan dan peribadatan yang sudah berlangsung berabad-abad itu dihentikan dan ditetapkan hari berkabung selama tujuh hari.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy yang lahir di Galicia mengunjungi lokasi kejadian kemarin. “Kami menghadapi tragedi seperti yang baru saja terjadi di Santiago de Compostela pada malam hari besar. Saya hanya bisa menyatakan simpati terdalam sebagai seorang Spanyol dan Galicia,” kata Rajoy dalam sebuah pernyataan.

Klinik kota tersebut kewalahan memberikan pertolongan dan kekurangan transfusi darah. Sementara itu, hotel menyediakan kamar gratis bagi para korban dan keluarga nya. (kim/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/