28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Spanyol Larang Adu Banteng

BARCELONA- Tradisi adu banteng di Spanyol akan dihapuskan, pasalnya ada sebanyak 180 ribu orang menandatangani petisi untuk meloloskan proposol larangan adu banteng itu. Tahun lalu, para legislator Catalonia mengajukan proposal larangan pertunjukan adu banteng, hal yang baru terjadi pertama kalinya di Spanyol 180.000 orang menandatangani petisi untuk meloloskan proposal itu.

Alasan petisi itu, karena adu banteng dianggap biadab. Namun, banyak lawan politik yang akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung Spanyol. Sekitar 20.000 pengunjung diperkirakan akan memadati gelanggang Monumental di Barcelona, tempat para matador papan atas akan beraksi. Larangan sebenarnya dikeluarkan pada tanggal 1 Januari, 2011. Namun, deretan pertandingan yang diselenggarakan tiap Minggu akan meniadakan tradisi itu.

“Gelanggang ini begitu elegan. Di dalamnya, banyak kenangan yang berkesan bagi para petarung dan penonton,” Julian Lopez, seorang matador kawakan, berkata seperti dikutip dari laman BBC.

Tiket untuk pertandingan itu laku keras. Padahal, harganya bisa melonjak hingga lima kali lipat.  Kelompok pecinta binatang berharap larangan itu dapat diterapkan ke seluruh negeri. Namun, mereka menghadapi tugas maha berat untuk merealisasikan hal itu terutama di daerah-daerah yang jadi basis adu banteng seperti Andalusia dan Madrid. (net/jpnn)

BARCELONA- Tradisi adu banteng di Spanyol akan dihapuskan, pasalnya ada sebanyak 180 ribu orang menandatangani petisi untuk meloloskan proposol larangan adu banteng itu. Tahun lalu, para legislator Catalonia mengajukan proposal larangan pertunjukan adu banteng, hal yang baru terjadi pertama kalinya di Spanyol 180.000 orang menandatangani petisi untuk meloloskan proposal itu.

Alasan petisi itu, karena adu banteng dianggap biadab. Namun, banyak lawan politik yang akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung Spanyol. Sekitar 20.000 pengunjung diperkirakan akan memadati gelanggang Monumental di Barcelona, tempat para matador papan atas akan beraksi. Larangan sebenarnya dikeluarkan pada tanggal 1 Januari, 2011. Namun, deretan pertandingan yang diselenggarakan tiap Minggu akan meniadakan tradisi itu.

“Gelanggang ini begitu elegan. Di dalamnya, banyak kenangan yang berkesan bagi para petarung dan penonton,” Julian Lopez, seorang matador kawakan, berkata seperti dikutip dari laman BBC.

Tiket untuk pertandingan itu laku keras. Padahal, harganya bisa melonjak hingga lima kali lipat.  Kelompok pecinta binatang berharap larangan itu dapat diterapkan ke seluruh negeri. Namun, mereka menghadapi tugas maha berat untuk merealisasikan hal itu terutama di daerah-daerah yang jadi basis adu banteng seperti Andalusia dan Madrid. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/