30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rayakan Misa Natal, Gereja di Nigeria Dibom

ABUJA-  Sebuah ledakan Bom di Gereja St. Theresa di dekat ibukota Nigeria, Abuja, Minggu (25/12) pagi waktu setempat mewarnai perayaan hari Natal.  Akibatnya sebanyak 28 orang tewas dan puluhan orang luka-luka. Sebuah sekte radikal di Nigeria mengklaim serangan dan pemboman lain di kota bergolak tersebut.

Seperti dikutip dari AFP, Minggu (25/12). Petugas gereja menyerukan, ledakan itu terjadi saat umat Kristiani di daerah Madalla, Kota Abuja berada di dalam gereja. Seorang juru bicara Badan Darurat Nasional, Yushau Shuaib mengatakan Bom tersebut meledak menjelang perayaan Natal, dan saat bom meledak, beberapa orang berada di dalam gereja.
Seorang pendeta di gereja itu, Christopher Barde menyebutkan sesuai hitungan dari petugas yang disampaikan kepadanya, korban tewas sudah sebanyak 28 orang.  “Saya diberitahu petugas, jumlah korban sudah 28 orang,” sebutnya.

Saksi lainnya, Rose Adoga, yang tinggal di dekatnya mengatakan kepada Reuters melalui telepon, bahwa ada ledakan besar dari arah gereja.  “Ledakan itu menghancurkan jendela-jendela rumah saya,” katanya.

Sementara itu, lembaga yang menangani masalah darurat di Nigeria mengatakan, tak cukup ambulans untuk mengevakuasi korban tewas maupun terluka. “Kami saat ini mengevakuasi orang tewas dan terluka, tapi sayangnya kami tidak memiliki cukup ambulans. Sebagian besar ambulans kami disiagakan untuk beroperasi di jalan raya,” tutur Yushau.

Dari laman Reuters, seorang saksi mata mengatakan, gereja saat itu tengah penuh sesak dan ada banyak orang tewas akibat ledakan.  “Saya berada di gereja bersama keluarga saya ketika kami mendengar ledakan. Aku hanya berlari keluar. Sekarang aku bahkan tidak tahu di mana anak-anak saya atau istri saya,” kata saksi mata, Timothy Onyekwere. “Saya tidak tahu berapa yang tewas, tetapi ada banyak yang meninggal,” tambahnya.

Tidak ada yang mengaku secara tegas bertanggung jawab akan kejadian ini. Tapi, komunitas Islam aliran Boko Haram selama ini disalahkan untuk puluhan pemboman dan penembakan di wilayah Nigeria utara. Serta telah mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman di Abuja tahun ini, termasuk pemboman bunuh diri pertama Nigeria di markas PBB di bulan Agustus bahwa menewaskan sedikitnya 23 orang.

Pada malam Natal sebelumnya, serangkaian ledakan bom di etnis dan agama Nigeria telah menewaskan 32 orang campuran dan 74 luka-luka. Selain itu beberapa orang tewas dalam serangan terhadap dua gereja di timur laut negara Afrika di mana memiliki penduduk paling padat.

Pasukan militer Nigeria saat ini tengah memerangi kelompok Islam militan Boko Haram, yang ingin memberlakukan hukum syariah Islam. Tuntutan Boko Haram ialah persamaan pengaruh antara Kristen dan Muslim. (afp/rtr/bbs/jpnn)

ABUJA-  Sebuah ledakan Bom di Gereja St. Theresa di dekat ibukota Nigeria, Abuja, Minggu (25/12) pagi waktu setempat mewarnai perayaan hari Natal.  Akibatnya sebanyak 28 orang tewas dan puluhan orang luka-luka. Sebuah sekte radikal di Nigeria mengklaim serangan dan pemboman lain di kota bergolak tersebut.

Seperti dikutip dari AFP, Minggu (25/12). Petugas gereja menyerukan, ledakan itu terjadi saat umat Kristiani di daerah Madalla, Kota Abuja berada di dalam gereja. Seorang juru bicara Badan Darurat Nasional, Yushau Shuaib mengatakan Bom tersebut meledak menjelang perayaan Natal, dan saat bom meledak, beberapa orang berada di dalam gereja.
Seorang pendeta di gereja itu, Christopher Barde menyebutkan sesuai hitungan dari petugas yang disampaikan kepadanya, korban tewas sudah sebanyak 28 orang.  “Saya diberitahu petugas, jumlah korban sudah 28 orang,” sebutnya.

Saksi lainnya, Rose Adoga, yang tinggal di dekatnya mengatakan kepada Reuters melalui telepon, bahwa ada ledakan besar dari arah gereja.  “Ledakan itu menghancurkan jendela-jendela rumah saya,” katanya.

Sementara itu, lembaga yang menangani masalah darurat di Nigeria mengatakan, tak cukup ambulans untuk mengevakuasi korban tewas maupun terluka. “Kami saat ini mengevakuasi orang tewas dan terluka, tapi sayangnya kami tidak memiliki cukup ambulans. Sebagian besar ambulans kami disiagakan untuk beroperasi di jalan raya,” tutur Yushau.

Dari laman Reuters, seorang saksi mata mengatakan, gereja saat itu tengah penuh sesak dan ada banyak orang tewas akibat ledakan.  “Saya berada di gereja bersama keluarga saya ketika kami mendengar ledakan. Aku hanya berlari keluar. Sekarang aku bahkan tidak tahu di mana anak-anak saya atau istri saya,” kata saksi mata, Timothy Onyekwere. “Saya tidak tahu berapa yang tewas, tetapi ada banyak yang meninggal,” tambahnya.

Tidak ada yang mengaku secara tegas bertanggung jawab akan kejadian ini. Tapi, komunitas Islam aliran Boko Haram selama ini disalahkan untuk puluhan pemboman dan penembakan di wilayah Nigeria utara. Serta telah mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman di Abuja tahun ini, termasuk pemboman bunuh diri pertama Nigeria di markas PBB di bulan Agustus bahwa menewaskan sedikitnya 23 orang.

Pada malam Natal sebelumnya, serangkaian ledakan bom di etnis dan agama Nigeria telah menewaskan 32 orang campuran dan 74 luka-luka. Selain itu beberapa orang tewas dalam serangan terhadap dua gereja di timur laut negara Afrika di mana memiliki penduduk paling padat.

Pasukan militer Nigeria saat ini tengah memerangi kelompok Islam militan Boko Haram, yang ingin memberlakukan hukum syariah Islam. Tuntutan Boko Haram ialah persamaan pengaruh antara Kristen dan Muslim. (afp/rtr/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/