31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Korsel dan Filipina 32 Diguyur Hujan Deras

67 Orang Tewas, Jalan Putus

SEOUL – Bencana banjir menerjang wilayah Korea Selatan (Korsel) dan Filipina hampir berbarengan kemarin (27/7). Hujan sangat deras  mengakibatkan banjir parah dan tanah longsor di Seoul hingga kota di utara Korsel kemarin. Sedikitnya, 32 orang tewas dalam musibah itu. Termasuk 10 mahasiswa yang melakukan bakti sosial dan bertugas sebagai sukarelawan.

Para mahasiswa tersebut tewas akibat tertimbun lumpur tebal dan puing-puing yang dibawa banjir ketika mereka terlelap di tempat pemondokan di Chuncheon, sekitar 110 kilometer timur laut Seoul. “Sepasang suami istri dan seorang pemilik convenience store juga ikut tewas,” terang Byun In-soo, petugas pemadam kebakaran Cuncheon.
Sekitar 500 pejabat dan warga yang membantu operasi penyelamatan ikut terjebak lumpur dan reruntuhan. Sekitar 24 orang terluka dan beberapa bangunan hancur akibat bencana tersebut. Menyusul bencana tersebut, pemerintah menyatakan status darurat di Seoul. Lalu lintas terputus dan terhenti akibat genangan banjir yang tinggi disertai lumpur.

Sejumlah saksi mata yang diwawancarai oleh televisi melukiskan bahwa merek mendengar suara seperti ledakan yang dahsyat saat longsor menerjang. Sebagian yang lain mengaku mendengar bunyi keras dentuman kereta barang. “Saat itu, banyak bangunan roboh dan tersapu aliran air bah beserta Lumpur,” tutur seorang saksi mata. Di selatan Seoul, 16 orang dilaporkan tewas saat lumpur tebal menerjang dan menyapu habis rumah mereka di kaki sebuah gunung.

Petugas penyelamat darurat Kim Jong-seon menambahkan, tiga orang lainnya ditemukan tewas setelah terseret banjir yang menggenangi wilayah selatan ibu kota. “Sedikitnya, 10 warga di seantero negeri ini dilaporkan hilang akibat bencana tersebut,” kata Kim.

Menurut Badan Manajemen Darurat Nasional Korsel, hujan deras kemarin juga menenggelamkan ribuan rumah dan ratusan mobil di senatreo negeri itu. Sebanyak 620 warga kehilangan tempat tinggal.

Badai hebat juga memorak-porandakan Filipina. Sedikitnya 25 orang tewas dan sembilan lainnya hilang saat Badai Nock-ten mengakibatkan hujan deras serta angin kencang di sejumlah wilayah negara itu.
Berdasarkan data Departemen Pertahanan Sipil Filipina sekitar 645 ribu warga Provinsi Albay dan Camarines Sur, pesisir tenggara Luzon mengungsi. Badai itu mengakibatkan longsor untuk kali pertama. (ap/afp/cak/dwi/jpnn)

67 Orang Tewas, Jalan Putus

SEOUL – Bencana banjir menerjang wilayah Korea Selatan (Korsel) dan Filipina hampir berbarengan kemarin (27/7). Hujan sangat deras  mengakibatkan banjir parah dan tanah longsor di Seoul hingga kota di utara Korsel kemarin. Sedikitnya, 32 orang tewas dalam musibah itu. Termasuk 10 mahasiswa yang melakukan bakti sosial dan bertugas sebagai sukarelawan.

Para mahasiswa tersebut tewas akibat tertimbun lumpur tebal dan puing-puing yang dibawa banjir ketika mereka terlelap di tempat pemondokan di Chuncheon, sekitar 110 kilometer timur laut Seoul. “Sepasang suami istri dan seorang pemilik convenience store juga ikut tewas,” terang Byun In-soo, petugas pemadam kebakaran Cuncheon.
Sekitar 500 pejabat dan warga yang membantu operasi penyelamatan ikut terjebak lumpur dan reruntuhan. Sekitar 24 orang terluka dan beberapa bangunan hancur akibat bencana tersebut. Menyusul bencana tersebut, pemerintah menyatakan status darurat di Seoul. Lalu lintas terputus dan terhenti akibat genangan banjir yang tinggi disertai lumpur.

Sejumlah saksi mata yang diwawancarai oleh televisi melukiskan bahwa merek mendengar suara seperti ledakan yang dahsyat saat longsor menerjang. Sebagian yang lain mengaku mendengar bunyi keras dentuman kereta barang. “Saat itu, banyak bangunan roboh dan tersapu aliran air bah beserta Lumpur,” tutur seorang saksi mata. Di selatan Seoul, 16 orang dilaporkan tewas saat lumpur tebal menerjang dan menyapu habis rumah mereka di kaki sebuah gunung.

Petugas penyelamat darurat Kim Jong-seon menambahkan, tiga orang lainnya ditemukan tewas setelah terseret banjir yang menggenangi wilayah selatan ibu kota. “Sedikitnya, 10 warga di seantero negeri ini dilaporkan hilang akibat bencana tersebut,” kata Kim.

Menurut Badan Manajemen Darurat Nasional Korsel, hujan deras kemarin juga menenggelamkan ribuan rumah dan ratusan mobil di senatreo negeri itu. Sebanyak 620 warga kehilangan tempat tinggal.

Badai hebat juga memorak-porandakan Filipina. Sedikitnya 25 orang tewas dan sembilan lainnya hilang saat Badai Nock-ten mengakibatkan hujan deras serta angin kencang di sejumlah wilayah negara itu.
Berdasarkan data Departemen Pertahanan Sipil Filipina sekitar 645 ribu warga Provinsi Albay dan Camarines Sur, pesisir tenggara Luzon mengungsi. Badai itu mengakibatkan longsor untuk kali pertama. (ap/afp/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/