26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pesawat Angkut Jamaah Haji Alami Gangguan Teknis, Pemulangan Kloter 6 & 7 Tertunda

SUMUTPOS.CO – Pemulangan Jamaah Haji Kloter 6 Debarkasi Medan asal Kabupaten Padanglawas, Tanjungbalai dan Kota Medan, tertunda. Tertundanya kepulangan ke tanah air, dikarenakan pesawat Garuda mengalami gangguan teknis. Semula, jadwal Kloter 6 tiba di Bandara Kualanamu pada Kamis (28/7) sekira pukul 14.45 WIB, tertunda menjadi Jumat (29/7) pukul 07.15 WIB.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh selaku Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Zulfan mengatakan, telah mendapatkan informasi penundaan. Dia kemudian berkoordinasi dengan Ketua PPIH Debarkasi Medan.

“Tadi malam pihak Garuda menyampaikan informasi penundaan, kemudian langsung kita koordinasi dengan Pak Kakanwil Kemenag Sumut selaku Ketua PPIH Debarkasi Medan. Pesan Pak Kakanwil agar segera menyampaikan info penundaan tersebut kepada keluarga jamaah,” katanya, Rabu (28/7).

Kabid PHU juga telah berkomunikasi dengan PPIH Jeddah dan petugas kloter 6 yang masih berada di Jeddah. Saat ini jamaah masih berada di hotel dan segala fasilitas ditanggung pihak Garuda. “Kita terus berkomunikasi dengan petugas di sana (Jeddah). Karena penyesuaian jadwal, pihak Garuda menyediakan sejumlah kebijakan service recovery kepada jamaah yang tertunda seperti fasilitas akomodasi dan penginapan,” ujarnya.

Sekretaris PPIH Debarkasi Medan mengatakan, dengan adanya penundaan tersebut, maka akan berdampak pada penerbangan selanjutnya yaitu Kloter 7 yang juga akan tertunda.

“Dari data yang diberikan Garuda, karena penundaan di kloter 6 sehingga kloter 7 nantinya juga mengalami perubahan jadwal. Kita masih menunggu informasi lebih lanjut dari Garuda. Saat ini kita berdoa dan berharap semoga jamaah haji bisa pulang ke tanah air dengan selamat dan sesuai jadwal,” pungkasnya.

Penundaan penerbangan kembali terjadi untuk jamaah haji Kloter Medan (MES-6) yang seharusnya terbang pada Rabu (27/7 ) hingga 12 jam. Adanya keterlambatan ini diprediksi berdampak pada keterlambatan penerbangan kloter selanjutnya yakni Medan (MES-7). Adanya penundaan penerbangan tersebut dikonfirmasi oleh maskapai Garuda Indonesia melalui suratnya kepada Kantor Urusan Haji (KUH) RI setempat.

“Garuda sudah berkirim surat, menginformasikan adanya keterlambatan keberangkatan MES 6. Karena sudah di bandara, Garuda memberikan layanan akomodasi dan transportasi di Jeddah selama jemaah menunggu keberangkatan,” ujar Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab di Makkah, Arab Saudi, Kamis (28/7) lewat keterangan tertulis.

Dia menegaskan, sesuai kesepakatan, Garuda harus menanggung akomodasi dan transportasi jamaah haji sebagai dampak atas delay atau keterlambatan penerbangan.  Selain MES 6, dalam suratnya, Garuda juga meminta agar keberangkatan MES 7 dari Makkah untuk ditunda terlebih dahulu. Artinya, keberangkatan MES 7 juga terdampak oleh delay yang dialami MES 6. “Kita juga sudah sepakat, bila jamaah tertahan di Makkah, maka segala bentuk fasilitasinya juga menjadi tanggung jawab Garuda,” jelas Saiful.

Saiful menyayangkan terjadinya kembali keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia yang membawa jamaah haji. Keterlambatan tersebut bukanlah yang pertama. Padahal, saat ini baru fase pemulangan jamaah gelombang I. “Saya berharap hal seperti ini tidak terulang kembali. Saya minta Garuda Indonesia melakukan persiapan lebih baik lagi dalam menyambut fase pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang kedua dari Madinah,” katanya.

Sampai hari ini, sudah ada 36.398 jemaah haji Indonesia gelombang pertama yang diterbangkan ke Tanah Air, baik dengan Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines dari Jeddah. Proses pemulangan ini sudah berlangsung sejak 15 Juli dan akan berakhir pada 30 Juli 2022. Mereka tergabung dalam 91 kloter. “Ada 114 kloter jamaah haji gelombang pertama yang mendarat di Madinah pada fase keberangkatan. Artinya, masih ada 23 kloter jamaah lagi yang akan pulang dari Jeddah hingga 30 Juli mendatang,” ujar Saiful.

Untuk jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang mendarat di Jeddah pada fase kedatangan, sejak 21 Juli sudah diberangkatkan dari Makkah ke Madinah secara bertahap. Proses ini akan berlangsung hingga 4 Agustus 2022. “Sebanyak 22.861 jamaah gelombang kedua saat ini sudah berada di Madinah. Mereka tengah menjalani ibadah Arbain, shalat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi,” terang Saiful.

Dia menjelaskan, jamaah gelombang kedua akan mulai pulang ke Tanah Air pada 30 Juli 2022 melalui Bandara AMAA Madinah. Kloter terakhir jamaah haji Indonesia akan pulang dari Madinah pada 14 Agustus 2022. (man/jpc)

SUMUTPOS.CO – Pemulangan Jamaah Haji Kloter 6 Debarkasi Medan asal Kabupaten Padanglawas, Tanjungbalai dan Kota Medan, tertunda. Tertundanya kepulangan ke tanah air, dikarenakan pesawat Garuda mengalami gangguan teknis. Semula, jadwal Kloter 6 tiba di Bandara Kualanamu pada Kamis (28/7) sekira pukul 14.45 WIB, tertunda menjadi Jumat (29/7) pukul 07.15 WIB.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh selaku Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Zulfan mengatakan, telah mendapatkan informasi penundaan. Dia kemudian berkoordinasi dengan Ketua PPIH Debarkasi Medan.

“Tadi malam pihak Garuda menyampaikan informasi penundaan, kemudian langsung kita koordinasi dengan Pak Kakanwil Kemenag Sumut selaku Ketua PPIH Debarkasi Medan. Pesan Pak Kakanwil agar segera menyampaikan info penundaan tersebut kepada keluarga jamaah,” katanya, Rabu (28/7).

Kabid PHU juga telah berkomunikasi dengan PPIH Jeddah dan petugas kloter 6 yang masih berada di Jeddah. Saat ini jamaah masih berada di hotel dan segala fasilitas ditanggung pihak Garuda. “Kita terus berkomunikasi dengan petugas di sana (Jeddah). Karena penyesuaian jadwal, pihak Garuda menyediakan sejumlah kebijakan service recovery kepada jamaah yang tertunda seperti fasilitas akomodasi dan penginapan,” ujarnya.

Sekretaris PPIH Debarkasi Medan mengatakan, dengan adanya penundaan tersebut, maka akan berdampak pada penerbangan selanjutnya yaitu Kloter 7 yang juga akan tertunda.

“Dari data yang diberikan Garuda, karena penundaan di kloter 6 sehingga kloter 7 nantinya juga mengalami perubahan jadwal. Kita masih menunggu informasi lebih lanjut dari Garuda. Saat ini kita berdoa dan berharap semoga jamaah haji bisa pulang ke tanah air dengan selamat dan sesuai jadwal,” pungkasnya.

Penundaan penerbangan kembali terjadi untuk jamaah haji Kloter Medan (MES-6) yang seharusnya terbang pada Rabu (27/7 ) hingga 12 jam. Adanya keterlambatan ini diprediksi berdampak pada keterlambatan penerbangan kloter selanjutnya yakni Medan (MES-7). Adanya penundaan penerbangan tersebut dikonfirmasi oleh maskapai Garuda Indonesia melalui suratnya kepada Kantor Urusan Haji (KUH) RI setempat.

“Garuda sudah berkirim surat, menginformasikan adanya keterlambatan keberangkatan MES 6. Karena sudah di bandara, Garuda memberikan layanan akomodasi dan transportasi di Jeddah selama jemaah menunggu keberangkatan,” ujar Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab di Makkah, Arab Saudi, Kamis (28/7) lewat keterangan tertulis.

Dia menegaskan, sesuai kesepakatan, Garuda harus menanggung akomodasi dan transportasi jamaah haji sebagai dampak atas delay atau keterlambatan penerbangan.  Selain MES 6, dalam suratnya, Garuda juga meminta agar keberangkatan MES 7 dari Makkah untuk ditunda terlebih dahulu. Artinya, keberangkatan MES 7 juga terdampak oleh delay yang dialami MES 6. “Kita juga sudah sepakat, bila jamaah tertahan di Makkah, maka segala bentuk fasilitasinya juga menjadi tanggung jawab Garuda,” jelas Saiful.

Saiful menyayangkan terjadinya kembali keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia yang membawa jamaah haji. Keterlambatan tersebut bukanlah yang pertama. Padahal, saat ini baru fase pemulangan jamaah gelombang I. “Saya berharap hal seperti ini tidak terulang kembali. Saya minta Garuda Indonesia melakukan persiapan lebih baik lagi dalam menyambut fase pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang kedua dari Madinah,” katanya.

Sampai hari ini, sudah ada 36.398 jemaah haji Indonesia gelombang pertama yang diterbangkan ke Tanah Air, baik dengan Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines dari Jeddah. Proses pemulangan ini sudah berlangsung sejak 15 Juli dan akan berakhir pada 30 Juli 2022. Mereka tergabung dalam 91 kloter. “Ada 114 kloter jamaah haji gelombang pertama yang mendarat di Madinah pada fase keberangkatan. Artinya, masih ada 23 kloter jamaah lagi yang akan pulang dari Jeddah hingga 30 Juli mendatang,” ujar Saiful.

Untuk jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang mendarat di Jeddah pada fase kedatangan, sejak 21 Juli sudah diberangkatkan dari Makkah ke Madinah secara bertahap. Proses ini akan berlangsung hingga 4 Agustus 2022. “Sebanyak 22.861 jamaah gelombang kedua saat ini sudah berada di Madinah. Mereka tengah menjalani ibadah Arbain, shalat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi,” terang Saiful.

Dia menjelaskan, jamaah gelombang kedua akan mulai pulang ke Tanah Air pada 30 Juli 2022 melalui Bandara AMAA Madinah. Kloter terakhir jamaah haji Indonesia akan pulang dari Madinah pada 14 Agustus 2022. (man/jpc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/