25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga

Seorang ibu rumah tangga mempunyai peran yang paling penting untuk menciptakan pola hidup sehat yang bisa menghindarkan semua penghuni rumah dari berbagai jenis ancaman penyakit.  Salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dipikul oleh ibu rumah tangga untuk menjaga kesehatan keluarga adalah setiap hari harus selalu membuat dan menyediakan makanan yang sehat, bergizi dan tetap enak untuk dinikmati serta sesuai dengan standar dari pola hidup sehat. Apalagi jika dalam anggota keluarga tersebut terdapat anak kecil atau orang tua yang membutuhkan makanan khusus sesuai dengan umur dan kondisi tubuh mereka.

dr. Dina Keumala Sari, M Gizi SpGK saat ditemui  ruang kerjanya.
dr. Dina Keumala Sari, M Gizi SpGK saat ditemui di ruang kerjanya.

‘’Wanita merupakan tonggak dalam keluarga. Baik wanita yang tidak bekerja maupun yang bekerja. Karena itu, wanita harus lebih banyak memahami berbagai hal. Terutama soal kesehatan dan gizi keluarga,”ujar dr. Dina Keumala Sari, M. Gizi, SpGK saat dijumpai disela aktifitasnya sebagai staf pengajar atau dosen di Fakultas Kedokteran USU. Dikatakannya,
Kalau ibu rumahtangga mau keluarga sehat maka diawali dengan kesehatan dirinya dahulu.

Wanita yang lahir 21 Desember 1973 ini mengatakan, kalau berbicara mengenai konteks wanita Kartini, sekarang ini sudah terjadi perubahan. “Artinya kalau dulu kartini kan lebih banyak di rumah sebagai ibu rumah tangga tetapi sekarang kan sudah berubah. Namun, walau paradigma seorang wanita itu menjadi luas, tetapi dia harus menyadari kodratnya sebagai tonggak dalam keluarga,” terang dokter ahli gizi yang beralamat di Jalan Setia budi, Komp Tasbi 1 blok G no. 29 Medan.

Lanjutnya, untuk itu wanita harus punya bekal. Terutama mengenai gizi yang baik dan gizi yang tepat untuk dirinya sendiri dan juga untuk ditularkan ke keluarganya. “Jadi diharapkan jika hal tersebut dipahami seorang ibu, maka akan terbentuk keluarga yang sehat,”ujarnya. Disebutkannya, ada tahapan yang harus diketahui si ibu untuk kesehatan keluarganya. Pertama kebutuhan untuk si ibu kan berbeda dengan kebutuhan pada suami dan juga kebutuhan untuk anak-anak itu harus diketahui. Kedua berapa banyak jumlah yang akan dikonsumsi untuk keluarga. ‘’Ada anak yang gemuk, ada yang kurus. Begitu juga dengan suami,” ucap wanita 4 anak dengan 3 putri dan 1 putra ini.

Sedangkan untuk yang ketiganya apa yang akan diberikan dan jenis apa yang bergizi untuk keluarganya. “Contoh memberikan makanan kerupuk untuk anak-anak itu apa sebabnya, dan kalau memberi daging dengan kalori tinggi juga apa akibatnya. Nah, tahapan yang ketiga itu bisa jadi bekal pada perempuan tersebut. Jadi, walaupun dia bekerja dari pagi sampai sore dapat tetap mengatur kesehatan keluarganya,”bebernya.

Ditambahkan wanita yang hobby membaca buku novel dan menjahit ini , saat sepulang dari aktifitas kerja usahakan mulai berkomunikasi dengan keluarga. Karena perannya sangat besar untuk merubah pola anak, pola suami dan pola gizi juga salah satunya. “Kita bisa kembali ke pola di mana makanan kita juga lebih sehat dan lebih bersih,”katanya sembari mengatakan dia juga membuka konsultasi atau praktek untuk masalah kesehatan gizi. (mag-12)

Seorang ibu rumah tangga mempunyai peran yang paling penting untuk menciptakan pola hidup sehat yang bisa menghindarkan semua penghuni rumah dari berbagai jenis ancaman penyakit.  Salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dipikul oleh ibu rumah tangga untuk menjaga kesehatan keluarga adalah setiap hari harus selalu membuat dan menyediakan makanan yang sehat, bergizi dan tetap enak untuk dinikmati serta sesuai dengan standar dari pola hidup sehat. Apalagi jika dalam anggota keluarga tersebut terdapat anak kecil atau orang tua yang membutuhkan makanan khusus sesuai dengan umur dan kondisi tubuh mereka.

dr. Dina Keumala Sari, M Gizi SpGK saat ditemui  ruang kerjanya.
dr. Dina Keumala Sari, M Gizi SpGK saat ditemui di ruang kerjanya.

‘’Wanita merupakan tonggak dalam keluarga. Baik wanita yang tidak bekerja maupun yang bekerja. Karena itu, wanita harus lebih banyak memahami berbagai hal. Terutama soal kesehatan dan gizi keluarga,”ujar dr. Dina Keumala Sari, M. Gizi, SpGK saat dijumpai disela aktifitasnya sebagai staf pengajar atau dosen di Fakultas Kedokteran USU. Dikatakannya,
Kalau ibu rumahtangga mau keluarga sehat maka diawali dengan kesehatan dirinya dahulu.

Wanita yang lahir 21 Desember 1973 ini mengatakan, kalau berbicara mengenai konteks wanita Kartini, sekarang ini sudah terjadi perubahan. “Artinya kalau dulu kartini kan lebih banyak di rumah sebagai ibu rumah tangga tetapi sekarang kan sudah berubah. Namun, walau paradigma seorang wanita itu menjadi luas, tetapi dia harus menyadari kodratnya sebagai tonggak dalam keluarga,” terang dokter ahli gizi yang beralamat di Jalan Setia budi, Komp Tasbi 1 blok G no. 29 Medan.

Lanjutnya, untuk itu wanita harus punya bekal. Terutama mengenai gizi yang baik dan gizi yang tepat untuk dirinya sendiri dan juga untuk ditularkan ke keluarganya. “Jadi diharapkan jika hal tersebut dipahami seorang ibu, maka akan terbentuk keluarga yang sehat,”ujarnya. Disebutkannya, ada tahapan yang harus diketahui si ibu untuk kesehatan keluarganya. Pertama kebutuhan untuk si ibu kan berbeda dengan kebutuhan pada suami dan juga kebutuhan untuk anak-anak itu harus diketahui. Kedua berapa banyak jumlah yang akan dikonsumsi untuk keluarga. ‘’Ada anak yang gemuk, ada yang kurus. Begitu juga dengan suami,” ucap wanita 4 anak dengan 3 putri dan 1 putra ini.

Sedangkan untuk yang ketiganya apa yang akan diberikan dan jenis apa yang bergizi untuk keluarganya. “Contoh memberikan makanan kerupuk untuk anak-anak itu apa sebabnya, dan kalau memberi daging dengan kalori tinggi juga apa akibatnya. Nah, tahapan yang ketiga itu bisa jadi bekal pada perempuan tersebut. Jadi, walaupun dia bekerja dari pagi sampai sore dapat tetap mengatur kesehatan keluarganya,”bebernya.

Ditambahkan wanita yang hobby membaca buku novel dan menjahit ini , saat sepulang dari aktifitas kerja usahakan mulai berkomunikasi dengan keluarga. Karena perannya sangat besar untuk merubah pola anak, pola suami dan pola gizi juga salah satunya. “Kita bisa kembali ke pola di mana makanan kita juga lebih sehat dan lebih bersih,”katanya sembari mengatakan dia juga membuka konsultasi atau praktek untuk masalah kesehatan gizi. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/