27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Wanita Kekurangan Vitamin D Berisiko Menderita Obesitas Atau Diabetes

Vitamin D merupakan salah satu vitamin esensial kebutuhan setiap orang. Selain menawarkan selimut perlindungan terhadap banyak penyakit, vitamin ini juga membantu untuk menjaga tulang supaya kuat.

Vitamin D dianggap penting untuk pemeliharaan yang tepat dari sistem kekebalan tubuh. Tanpa tingkat vitamin D yang memadai, sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes serta beberapa jenis kanker seperti payudara, usus dan prostat.

Apa yang bisa menjelaskan hubungan antara vitamin D rendah dan perkembangan diabetes tipe 1? Diabetes tipe 1 dianggap terjadi karena kerusakan dalam sistem pertahanan tubuh (sistem kekebalan tubuh) yang memungkinkan untuk menyerang pankreas untuk membuat organ insulin. Setelah pankreas tidak bisa lagi membuat insulin, hasil gula darah penderita diabetes tipe 1 meningkat secara dramatis.

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa rendahnya kadar vitamin D juga dikaitkan dengan Sindrom Metabolik suatu kondisi yang ditandai oleh obesitas, trigliserida tinggi dalam tekanan darah, darah tinggi dan gula darah puasa elevasi.

“Sekarang vit D itu banyak sekali yang meneliti. Dan itu dibuktikan bahwa vit D itu berhubungan dengan peningkatan resiko penyakit gangguan metabolik. Baik itu obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes mellitus,”ucap Dokter Ahli Gizi dr. Dina Keumala Sari M. Gizi, SpGK saat dijumpai disela-sela aktifitasnya mengajar di Departemen Ahli Gizi di Universitas USU Medan baru-baru ini.

Ditambahkannya, orang yang lemaknya banyak bisa juga kekurangan vit D karena vit D itu larut lemak dan disimpan di lemak dan tak mau dilepaskan di darah.

Untuk mencegah kekurangan vitamin D, dr. Dina Keumala menyarankan beberapa hal. Pertama ubah life style ( atau gaya hidup) jangan terlalu takut dengan sinar matahari. “Jadi, paling tidak dalam satu hari tersebut hanya 30 menit kita harus terkena sinar matahari, dan yang terbaik saat pagi hari. Walaupun semakin siang itu semakin banyak curahnya,” katanya.

Kedua konsumsi makanan mengandung vit D yang cukup. Seperti susu atau minyak ikan, ataupun bisa jenis-jenis jamur. Yang ketiga adalah jangan terlalu gemuk. (mag-12)

Vitamin D merupakan salah satu vitamin esensial kebutuhan setiap orang. Selain menawarkan selimut perlindungan terhadap banyak penyakit, vitamin ini juga membantu untuk menjaga tulang supaya kuat.

Vitamin D dianggap penting untuk pemeliharaan yang tepat dari sistem kekebalan tubuh. Tanpa tingkat vitamin D yang memadai, sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes serta beberapa jenis kanker seperti payudara, usus dan prostat.

Apa yang bisa menjelaskan hubungan antara vitamin D rendah dan perkembangan diabetes tipe 1? Diabetes tipe 1 dianggap terjadi karena kerusakan dalam sistem pertahanan tubuh (sistem kekebalan tubuh) yang memungkinkan untuk menyerang pankreas untuk membuat organ insulin. Setelah pankreas tidak bisa lagi membuat insulin, hasil gula darah penderita diabetes tipe 1 meningkat secara dramatis.

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa rendahnya kadar vitamin D juga dikaitkan dengan Sindrom Metabolik suatu kondisi yang ditandai oleh obesitas, trigliserida tinggi dalam tekanan darah, darah tinggi dan gula darah puasa elevasi.

“Sekarang vit D itu banyak sekali yang meneliti. Dan itu dibuktikan bahwa vit D itu berhubungan dengan peningkatan resiko penyakit gangguan metabolik. Baik itu obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes mellitus,”ucap Dokter Ahli Gizi dr. Dina Keumala Sari M. Gizi, SpGK saat dijumpai disela-sela aktifitasnya mengajar di Departemen Ahli Gizi di Universitas USU Medan baru-baru ini.

Ditambahkannya, orang yang lemaknya banyak bisa juga kekurangan vit D karena vit D itu larut lemak dan disimpan di lemak dan tak mau dilepaskan di darah.

Untuk mencegah kekurangan vitamin D, dr. Dina Keumala menyarankan beberapa hal. Pertama ubah life style ( atau gaya hidup) jangan terlalu takut dengan sinar matahari. “Jadi, paling tidak dalam satu hari tersebut hanya 30 menit kita harus terkena sinar matahari, dan yang terbaik saat pagi hari. Walaupun semakin siang itu semakin banyak curahnya,” katanya.

Kedua konsumsi makanan mengandung vit D yang cukup. Seperti susu atau minyak ikan, ataupun bisa jenis-jenis jamur. Yang ketiga adalah jangan terlalu gemuk. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/