28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Ayah Ketagihan Perkosa Putri Kandung

 

Foto: Reza/Posmetro Medan Polisi selamatkan tersangka cabul (pakai helm) dari amukan massa.
Foto: Reza/Posmetro Medan
Polisi selamatkan tersangka cabul (pakai helm) dari amukan massa.

MEDAN- Biadab! Setidaknya kata ini yang pantas disandang Bambang Utoyo alias Toyok (45). Betapa tidak, hanya karena tak kuat menahan nafsu, pria pengangguran ini malah tega dan katagihan memerkosa putri kandungnya sendiri. Mirisnya lagi, akibat hubungan sedarah itu, kini korban yang masih duduk di bangku SMP tersebut, hamil tiga bulan.

Ratusan warga Jl. Gaharu, Gang Sekolah, Kec. Medan Timur mendadak memadati rumah papan bertingkat 2 dua yang disewa Toyok, Minggu (6/10) sekira pukul 11.00 WIB. Selain berkerumun, warga yang berang sempat mengepung rumah sederhana itu. Kekesalan warga nyaris terlampiaskan saat Toyok digiring petugas ke Polresta Medan. “Bakar saja, biadab kau, anak sendiri pun kau mainkan. Macam nggak ada wanita lain di luar sana,” teriak warga sambil memukuli Toyok yang ketakutan saat digiring ke mobil patroli. Tak lama berselang, giliran Tina (40) dan putrinya Bunga (14) sebut saja namanya begitu, diantar warga kantor polisi untuk membuat pengaduan.

Data yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN), prilaku bak binatang yang dilakukan Toyok itu dikuak sendiri oleh warga yang curiga. “Beberapa minggu ini kami curiga melihat si Bunga itu. Kian hari, badannya kok makin kembang saja,” ucap Darti, jiran sebelah korban. Bukan hanya itu, warga makin yakin ada yang tak beres karena sering melihat dan mendengar Bunga sering muntah-muntah. Belakangan ini, ia juga jarang keluar dan jadi pendiam. “Muntah-muntah dia. Biasanya dia keluar rumah, tapi belakangan ini kok di dalam aja,” sambung Darti. Untuk membuktikan kecurigaan itu, Sabtu (5/10) malam, warga yang sepakat akhirnya memanggil Bunga.

Saat ditanyai, awalnya remaja yang baru tumbuh itu tak mengakui kalau dirinya telah berulang kali jadi korban nafsu bejat ayah kandungnya. “Awalnya anak ini nggak mau ngomong. Dia juga tak tau hamil, jadi kami tes pakai tespek (alat tes kehamilan). Hasilnya positif, tapi kami belum yakin juga. Makanya, untuk memastikan lagi, kami bawa si Bunga ini ke bidan,” kenangnya, diamini puluhan warga lainnya. Singkat cerita, malam itu juga siswi kelas 2 SMP itu dibawa warga ke Klinik Nurmala, Jl. Perjuangan, Pasar III, Kec. Medan Timur.

Dari hasil pemeriksaan bidan, ternyata Bunga juga positif hamil 3 bulan. “Di klinik itulah kami tau kalau dia sudah hamil 3 bulan,” ucapnya. Mengetahui hal itu, warga lantas mengadu soal kehamilan tersebut pada Tina, ibu kandung korban. “Malam itu si Toyoknya juga tiba-tiba menghilang. Rupanya tidur di rumah mamaknya dia, di Kawat 5, Labuhan sana,” kata wanita berbadan tambun itu lagi. Bak disambar petir, Tina yang mengetahui hal itu langsung membawa putrinya buat pengaduan ke Polresta Medan.

 Toyok Dijebak Warga

Ulah Toyok yang tega mencabuli putri kandung sendiri itu, sontak membuat warga sekitar yang marah langsung berupaya mencari keberadaannya. Dari Tina diketahui kalau Toyok berada di rumah orangtuanya di Jl. Kawat V, Medan Labuhan. Karena takut pelaku kabur, warga sekitar bernama Iwan pun mengambil inisiatif. Dengan mengendarai sepeda motor, diam-diam Iwan menemui Toyok di rumah orangtuanya. Setiba di sana, Iwan melihat Toyok sedang merenovasi sepeda. “Aku lihat dia lagi asik betulin sepeda, langsung aku datangi,” kata Iwan. Saat bertemu, Iwan langsung mengajak Toyok pulang ke kontrakannya.

“Aku bilang, anak kau sudah di rumah itu. Kepingin kali dia ketemu dengan kau. Sempat nolak si Toyok-nya, sore aja aku pulang, katanya. Tapi aku bilang sudah rindu kali dia itu, barulah mau dia,” kenangnya. Iwan sendiri sengaja mengumpankan anak pelaku yang dua bulan lalu ditangkap polisi atas kasus kepemilikan ganja seberat 1 ons. “Anaknya yang paling besar bernama Rizki kan ditangkap polisi atas kasus ganja satu ons, jadi itu alasanku. Kubilang anaknya sudah bebas dari penjara,” sebutnya. Tak sadar dikibuli Iwan, akhirnya Toyok mengamini ajakan Iwan. Mereka pun pulang berboncengan naik sepeda motor.

“Boncengan aku, tapi ada anak-anak (pemuda-red) 6 orang aku suruh ngikutin dari belakang. Tapi si Toyok ini nggak tau,” katanya. Setiba di Jl. Gaharu, Gang Sekolah, keduanya melihat warga sudah berkerumun di sana. Takut jadi bulan-bulan, Iwan langsung membawa Toyok masuk ke kontraknnya. “Gitu sampai aku liat warga sudah ramai, dipukuli pula nanti. Aku bawa aja masuk ke rumahnya baru kasih tau kepling sama polisi,” tandas Iwan. (eza/deo)

 

 

Foto: Reza/Posmetro Medan Polisi selamatkan tersangka cabul (pakai helm) dari amukan massa.
Foto: Reza/Posmetro Medan
Polisi selamatkan tersangka cabul (pakai helm) dari amukan massa.

MEDAN- Biadab! Setidaknya kata ini yang pantas disandang Bambang Utoyo alias Toyok (45). Betapa tidak, hanya karena tak kuat menahan nafsu, pria pengangguran ini malah tega dan katagihan memerkosa putri kandungnya sendiri. Mirisnya lagi, akibat hubungan sedarah itu, kini korban yang masih duduk di bangku SMP tersebut, hamil tiga bulan.

Ratusan warga Jl. Gaharu, Gang Sekolah, Kec. Medan Timur mendadak memadati rumah papan bertingkat 2 dua yang disewa Toyok, Minggu (6/10) sekira pukul 11.00 WIB. Selain berkerumun, warga yang berang sempat mengepung rumah sederhana itu. Kekesalan warga nyaris terlampiaskan saat Toyok digiring petugas ke Polresta Medan. “Bakar saja, biadab kau, anak sendiri pun kau mainkan. Macam nggak ada wanita lain di luar sana,” teriak warga sambil memukuli Toyok yang ketakutan saat digiring ke mobil patroli. Tak lama berselang, giliran Tina (40) dan putrinya Bunga (14) sebut saja namanya begitu, diantar warga kantor polisi untuk membuat pengaduan.

Data yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN), prilaku bak binatang yang dilakukan Toyok itu dikuak sendiri oleh warga yang curiga. “Beberapa minggu ini kami curiga melihat si Bunga itu. Kian hari, badannya kok makin kembang saja,” ucap Darti, jiran sebelah korban. Bukan hanya itu, warga makin yakin ada yang tak beres karena sering melihat dan mendengar Bunga sering muntah-muntah. Belakangan ini, ia juga jarang keluar dan jadi pendiam. “Muntah-muntah dia. Biasanya dia keluar rumah, tapi belakangan ini kok di dalam aja,” sambung Darti. Untuk membuktikan kecurigaan itu, Sabtu (5/10) malam, warga yang sepakat akhirnya memanggil Bunga.

Saat ditanyai, awalnya remaja yang baru tumbuh itu tak mengakui kalau dirinya telah berulang kali jadi korban nafsu bejat ayah kandungnya. “Awalnya anak ini nggak mau ngomong. Dia juga tak tau hamil, jadi kami tes pakai tespek (alat tes kehamilan). Hasilnya positif, tapi kami belum yakin juga. Makanya, untuk memastikan lagi, kami bawa si Bunga ini ke bidan,” kenangnya, diamini puluhan warga lainnya. Singkat cerita, malam itu juga siswi kelas 2 SMP itu dibawa warga ke Klinik Nurmala, Jl. Perjuangan, Pasar III, Kec. Medan Timur.

Dari hasil pemeriksaan bidan, ternyata Bunga juga positif hamil 3 bulan. “Di klinik itulah kami tau kalau dia sudah hamil 3 bulan,” ucapnya. Mengetahui hal itu, warga lantas mengadu soal kehamilan tersebut pada Tina, ibu kandung korban. “Malam itu si Toyoknya juga tiba-tiba menghilang. Rupanya tidur di rumah mamaknya dia, di Kawat 5, Labuhan sana,” kata wanita berbadan tambun itu lagi. Bak disambar petir, Tina yang mengetahui hal itu langsung membawa putrinya buat pengaduan ke Polresta Medan.

 Toyok Dijebak Warga

Ulah Toyok yang tega mencabuli putri kandung sendiri itu, sontak membuat warga sekitar yang marah langsung berupaya mencari keberadaannya. Dari Tina diketahui kalau Toyok berada di rumah orangtuanya di Jl. Kawat V, Medan Labuhan. Karena takut pelaku kabur, warga sekitar bernama Iwan pun mengambil inisiatif. Dengan mengendarai sepeda motor, diam-diam Iwan menemui Toyok di rumah orangtuanya. Setiba di sana, Iwan melihat Toyok sedang merenovasi sepeda. “Aku lihat dia lagi asik betulin sepeda, langsung aku datangi,” kata Iwan. Saat bertemu, Iwan langsung mengajak Toyok pulang ke kontrakannya.

“Aku bilang, anak kau sudah di rumah itu. Kepingin kali dia ketemu dengan kau. Sempat nolak si Toyok-nya, sore aja aku pulang, katanya. Tapi aku bilang sudah rindu kali dia itu, barulah mau dia,” kenangnya. Iwan sendiri sengaja mengumpankan anak pelaku yang dua bulan lalu ditangkap polisi atas kasus kepemilikan ganja seberat 1 ons. “Anaknya yang paling besar bernama Rizki kan ditangkap polisi atas kasus ganja satu ons, jadi itu alasanku. Kubilang anaknya sudah bebas dari penjara,” sebutnya. Tak sadar dikibuli Iwan, akhirnya Toyok mengamini ajakan Iwan. Mereka pun pulang berboncengan naik sepeda motor.

“Boncengan aku, tapi ada anak-anak (pemuda-red) 6 orang aku suruh ngikutin dari belakang. Tapi si Toyok ini nggak tau,” katanya. Setiba di Jl. Gaharu, Gang Sekolah, keduanya melihat warga sudah berkerumun di sana. Takut jadi bulan-bulan, Iwan langsung membawa Toyok masuk ke kontraknnya. “Gitu sampai aku liat warga sudah ramai, dipukuli pula nanti. Aku bawa aja masuk ke rumahnya baru kasih tau kepling sama polisi,” tandas Iwan. (eza/deo)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/