31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Kurma, Penangkal Berbagai Penyakit Berbahaya

Buah kurma menjadi buah favorite bagi kaum muslim saat Ramadan. Buah dari Timur Tengah ini dipercayai memiliki banyak khasiat bagi tubuh.

“Buah kurma memang bagus dikonsumsi saat buka puasa, karena kurma sangat mudah dicerna. Kurma dilengkapi vitamin, mineral dan nutrisi penting lainnya,” ujar ahli gizi Sairi Saragih MKes, kepada Sumut Pos, Senin (15/7).

Kurma mengandung mineral yang tinggi, ada kalium, magnusim, selenium dan kalsium. Mineral, khususnya kalium, dibutuhhkan tubuh untuk mengurangi tekanan darah dan mencegah serangan jantung dan sakit ginjal.

“Seleniumnya membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kurma juga mengandung kadar air tinggi sehingga mampu menggantikan cairan yang telah habis ditubuh juga menjaga tubuh agar tidak cepat lapar,” papar Sairi.

Diterangkan Sairi, saat berpuasa, tubuh yang kekurangan cairan membuat seseorang menjadi sangat lelah, lemas dan tidak bertenaga. Kandungan nutrisi kurma yang terbilang sempurna, mampu mengembalikan kesehatan dan kebugaran. Selain itu, kurma merupakan sumber antioksidan dan karontenoid yang mampu menghasilkan vitamin A dalam tubuh. “Nah, ini juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. sehingga setelah seharian berpuasa, tenaga akan kembali setelah memakan kurma sehingga daya ingat dan konsentrasi kita tidak tergangu,” ujarnya.

Serat yang terkandung dalam buah kurma juga sangat tinggi. “Ini juga sudah diteliti yah, serat dalam kurma itu cukup tinggi, sekitar 100 gram. Inilah yang membantu mengeluarkan racun dalam organ pencernaan, mengendalikan gula dan menurunkan kolestrol, sehingga usus juga sehat dan terhindar dari kanker usus,” katanya.

Untuk pemilihan buah kurma dan berapa banyak buah kurma yang harus dikonsmusi, Sairi tidak dapat memastikan karena kurma merupakan makanan cemilan yang hanya ada pada bulan Ramadan. “Kalau untuk berapa besar yang harus dimakan atau cara pemilihannya, saya tidak dapat memberikan keterangan. Kurma itu juga dikonsumsi oleh masyarakat saat berbuka malah harganya sangat mahal, tapi kalau masih bisa yah disarankan untuk mengkonsumsi buah tersebut,” katanya.

Dijelaskannya, yang paling hebat, 1 porsi buah kurma diketahui mengandung 0,362 mg mineral tembaga, setara dengan 40 persen dari asupan harian yang disarankan. “Mineral ini sangat penting dalam produksi sel darah merah. Secara keseluruhan, 100 gr buah kurma memenuhi 13% dari total mineral yang dibutuhkan tubuh dalam 1 hari,” katanya.

Tambahnya, tidak hanya saat berpuasa, kesehariannya, buah kurma juga sangat baik bila dikonsumsi karena dapat membantu mencegah kolestrol LDL. “Kurma ini dapat membunuh kolestrol yang jahat dalam tubuh, anti infeksi, anti kanker dan khasiat lainnya. Tapi susah mendapatkannya, ia hanya mudah didapatkan pada saat bulan ramadhan,” ujar Sairi.

Soal negara asal buah kurma, Sairi tidak memberikan komentar. Ia hanya menegaskan, kurma yang baik adalah dari Timur Tengah, wilayah asal buah kurma tersebut.

Kabid Pemeriksaan dan Penyelidikan BBPOM Medan, Setia Murni menjelaskan bahwa kurma termaksud buah segar yang tidak menjadi pusat perhatian BBPOM. “Sudah sangat lama yah dikaji buah kurma ini, dari tahun ke tahun juga belum pernah mengalami gejolak yang bahaya. Dampaknya yang buruk bagi kesehatan masyarakat. Sehingga kita tidak menjadikan kurma sebagai sebuah makanan musiman untuk diawasi,” ujarnya.

Namun, bila ada temuan mencurigakan dari laporan masyarakat, pihaknya akan siap untuk melakukan pemeriksaan serta pengawasan. “Kalau buah kurma saya kira ini sudah menjadi bagian kerja atau di bawah pengawasan dinas kesehatan,” katanya.

Untuk itu, ia berharap agar 3 pilar yakni konsumen, pemerintah dan penjual/pedagang dapat melakukan kerjasama yang baik. (put)

Buah kurma menjadi buah favorite bagi kaum muslim saat Ramadan. Buah dari Timur Tengah ini dipercayai memiliki banyak khasiat bagi tubuh.

“Buah kurma memang bagus dikonsumsi saat buka puasa, karena kurma sangat mudah dicerna. Kurma dilengkapi vitamin, mineral dan nutrisi penting lainnya,” ujar ahli gizi Sairi Saragih MKes, kepada Sumut Pos, Senin (15/7).

Kurma mengandung mineral yang tinggi, ada kalium, magnusim, selenium dan kalsium. Mineral, khususnya kalium, dibutuhhkan tubuh untuk mengurangi tekanan darah dan mencegah serangan jantung dan sakit ginjal.

“Seleniumnya membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kurma juga mengandung kadar air tinggi sehingga mampu menggantikan cairan yang telah habis ditubuh juga menjaga tubuh agar tidak cepat lapar,” papar Sairi.

Diterangkan Sairi, saat berpuasa, tubuh yang kekurangan cairan membuat seseorang menjadi sangat lelah, lemas dan tidak bertenaga. Kandungan nutrisi kurma yang terbilang sempurna, mampu mengembalikan kesehatan dan kebugaran. Selain itu, kurma merupakan sumber antioksidan dan karontenoid yang mampu menghasilkan vitamin A dalam tubuh. “Nah, ini juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. sehingga setelah seharian berpuasa, tenaga akan kembali setelah memakan kurma sehingga daya ingat dan konsentrasi kita tidak tergangu,” ujarnya.

Serat yang terkandung dalam buah kurma juga sangat tinggi. “Ini juga sudah diteliti yah, serat dalam kurma itu cukup tinggi, sekitar 100 gram. Inilah yang membantu mengeluarkan racun dalam organ pencernaan, mengendalikan gula dan menurunkan kolestrol, sehingga usus juga sehat dan terhindar dari kanker usus,” katanya.

Untuk pemilihan buah kurma dan berapa banyak buah kurma yang harus dikonsmusi, Sairi tidak dapat memastikan karena kurma merupakan makanan cemilan yang hanya ada pada bulan Ramadan. “Kalau untuk berapa besar yang harus dimakan atau cara pemilihannya, saya tidak dapat memberikan keterangan. Kurma itu juga dikonsumsi oleh masyarakat saat berbuka malah harganya sangat mahal, tapi kalau masih bisa yah disarankan untuk mengkonsumsi buah tersebut,” katanya.

Dijelaskannya, yang paling hebat, 1 porsi buah kurma diketahui mengandung 0,362 mg mineral tembaga, setara dengan 40 persen dari asupan harian yang disarankan. “Mineral ini sangat penting dalam produksi sel darah merah. Secara keseluruhan, 100 gr buah kurma memenuhi 13% dari total mineral yang dibutuhkan tubuh dalam 1 hari,” katanya.

Tambahnya, tidak hanya saat berpuasa, kesehariannya, buah kurma juga sangat baik bila dikonsumsi karena dapat membantu mencegah kolestrol LDL. “Kurma ini dapat membunuh kolestrol yang jahat dalam tubuh, anti infeksi, anti kanker dan khasiat lainnya. Tapi susah mendapatkannya, ia hanya mudah didapatkan pada saat bulan ramadhan,” ujar Sairi.

Soal negara asal buah kurma, Sairi tidak memberikan komentar. Ia hanya menegaskan, kurma yang baik adalah dari Timur Tengah, wilayah asal buah kurma tersebut.

Kabid Pemeriksaan dan Penyelidikan BBPOM Medan, Setia Murni menjelaskan bahwa kurma termaksud buah segar yang tidak menjadi pusat perhatian BBPOM. “Sudah sangat lama yah dikaji buah kurma ini, dari tahun ke tahun juga belum pernah mengalami gejolak yang bahaya. Dampaknya yang buruk bagi kesehatan masyarakat. Sehingga kita tidak menjadikan kurma sebagai sebuah makanan musiman untuk diawasi,” ujarnya.

Namun, bila ada temuan mencurigakan dari laporan masyarakat, pihaknya akan siap untuk melakukan pemeriksaan serta pengawasan. “Kalau buah kurma saya kira ini sudah menjadi bagian kerja atau di bawah pengawasan dinas kesehatan,” katanya.

Untuk itu, ia berharap agar 3 pilar yakni konsumen, pemerintah dan penjual/pedagang dapat melakukan kerjasama yang baik. (put)

Artikel Terkait

Tragedi Akhir Tahun si Logo Merah

Incar Bule karena Hasil Lebih Besar

Baru Mudik Usai Lebaran

Terpopuler

Artikel Terbaru

/