26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hadirkan Tenaga Ahli dari Jepang

Seminar Penanggulangan Bencana Bertaraf Internasional akan Digelar

Forum Relawan Pemadam Kebakaran Kota Medan akan menggelar seminar tentang penanganan bencana baik itu musibah kebakaran maupun gempa bumi pada 19 Maret mendatang.

PADAMKAN API: Sejumlah petugas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran  Jalan Sisingamangaraja  Jalan AR Hakim Medan, belum lama ini.
PADAMKAN API: Sejumlah petugas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan AR Hakim Medan, belum lama ini.

Seminar yang  merupakan hasil kerjasama dengan Japan International Coorporation  Agency (JICA) Jepang  ini  akan menghadirkan sejumlah tenaga ahli dari Negeri Matahari tersebut. Seminar  ini diharapkan mampu memberikan  masukan maupun pengetahuan yang lebih mendalam mengenai bencana, termasuk bagaimana cara penanganannya.

Rencana untuk menggelar  seminar ini disampaikan langsung para penggagas Forum Relawan Pemadam Kebakaran  Kota Medan Parlindungan Purba dan Lily MBA ketika bertemu dengan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM di Balai Kota Medan, Selasa (5/2).  Keduanya merupakan anggota DPD RI dan anggota DPRD Medan tersebut menghadirkan Konjen Jepang di Medan Mr Yuji Hamada.

Kepada Wali Kota, Parlindungan menjelaskan, seminar bertaraf internasional mengenai bencana seperti musibah kebakaran dan gempa bumi yang digelar itu setelah Forum Relawan Kebakaran Kota Medan terbentuk. “Seminar ini akan diikuti seluruh Badan Penanggulangan Bencana  dan Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran dari  Sumatera Utara,” ujar Parlindungan.

Dikatakan Parlindungan, awalnya mereka berencana mengangkat Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan Marihot Tampubolon sebagai Ketua Forum Relawan Pemadam Kebakaran Kota Medan. Namun berhubung Marihot merupakanPegawai Negeri Sipil (PNS), rencana itu dibatalkan. Selanjutnya, Parlindungan  mengusulkan Lily MBA diangkat menjadi  Ketua. Usulan itu langsung diamini Wali Kota.

Sementara itu, Lily  menjelaskan,  kunjungan yang mereka lakukan ini untuk mensosialisasikan rencana seminar tersebut. “Tujuan seminar yang kita gelar hasil kerjasama dengan JICA Jepang  agar seluruh masyarakat di Kota Medan mengerti bagaimana penanggulangan yang dilakukan bila terjadi bencana, baik musibah kebakaran maupun gempa bumi,” jelas Lily.

Dijelaskan Lily, seminar akan diisi dengan materi pelatihan dan pengetahuan secara lengkap mengenai bencana. Dengan begitu masyarakat bisa memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan begitu bencana terjadi. Karena itulah dia menilai seminar ini sangat penting, selain mendapatkan pengetahuan, masyarakat juga akan tahu langkah antisipatif yang harus dilakukan.

“Dalam seminar nanti juga mengajarkan kepada warga bahwa penaggulangan bencana, termasuk musibah kebakaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan seluruh warga negara, terutama masyarakat Kota Medan. Jika  seluruh masyarakat tanggap, maka dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir,” papar Lily.

Sedangkan Konjen Jepang Mr Yuji Hamada mengatakan, sejumlah tenaga yang benar-benar ahli dari Jepang terkait masalah bencana, baik kebakaran maupun gempa bumi akan hadir dalam seminar tersebut. Mereka ingin memberikan pengetahuan maupun pengalaman bagaimana menangani bencana, terutama kebakaran.

Di samping itu  Hamada juga menawarkan kerja sama pengolahan sampah. Di Jepang, sampah tidak hanya dijadikan kompos tetapi telah diolah menjadi tekstil. Untuk itu dia berjanji akan membawa tenaga ahli pengolahan sampah  untuk memperlihatkan kemampuan pengolahan sampah.

Wali kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM, menyambut baik rencana seminar yang disampaikan penggagas Forum Relawan Pemadam Kebakaran Kota Medan. Dia berharap seminar itu dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat bagaimana menangani bencana, terutama kebakaran sehingga tidak menimbulkan korban  maupun kerugian yang lebih besar.

“Jadi saya sangat mendukung sekali digelarnya seminar nanti.  Semoga pemahaman masyarakat akan bencana semakin lebih tinggi. Selain mengetahui bagaimana penanganan bencana, mereka juga dapat melakukan tindakan antisipatif mencegah bencana terjadi, terutama bencana kebakaran,” kata Wali Kota.

Terkait dengan kerjasama yang ditawarkan Konjen Jepang, Wali Kota langsung mengapresiasinya. Karenanya, dia akan melihat tenaga ahli dari Jepang yang akan didatangkan untuk  mempertunjukan teknologi pengolahan sampah tersebut. Wali Kota juga berharap pemerintah Jepang bisa memberikan bantuan hibah mobil pemadam kebakaran ke Pemko Medan untuk  mendukung kelancaran pemadaman api jika kebakaran terjadi. (dya/adv)

4 Sumur Bor untuk Air Pemadam akan Dibangun

Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Marihot Tampubolon,SH sebelumnya pernah mengatakan, jumlah kebakaran di Kota Medan selama tahun 2012 sebanyak 221 kali, jumlah korban meninggal 18 orang, luka-luka 11 orang.  Sedangkan tahun 2011 lalu ada terjadi 154 kali kebakaran di 21 Kecamatan di Kota Medan.

Marihot mengatakan, tahun 2013 ini akan dibangun 4 titik sumur bor sebagai langkah percepatan pengambilan air bila terjadi kebakaran, termasuk di Belawan dan Marelan. Tak hanya itu, di tahun ini juga akan membangun 7 Unit Pelaksana Pembantu (UPP).  Adapun 7 UPP yang akan dibangun di kawasan Medan Denai, Medan Tembung, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Marelan dan Suka Ramain Pembangunan UPP itu tujuannya agar dapat melakukan penanganan kebakaran le-bih cepat lagi dengan adanya penambahan wilayah UPP.

Sebelumnya DP2K Kota Medan hanya memiliki 4 UPP, yakni di Jalan Candi Borobudor, Kawasan Amplas, Kawasan Industri Medan (KIM) dan Belawan. Untuk mencakup wilayah tugas dengan waktu yang harus dicapai 15 menit di lokasi kebakaran sesuai standart pelayanan penanganan kebakaran, pembangunan tujuh UPP tersebut bakal semakin memaksimalkan kinerja. (ila/adv)

Seminar Penanggulangan Bencana Bertaraf Internasional akan Digelar

Forum Relawan Pemadam Kebakaran Kota Medan akan menggelar seminar tentang penanganan bencana baik itu musibah kebakaran maupun gempa bumi pada 19 Maret mendatang.

PADAMKAN API: Sejumlah petugas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran  Jalan Sisingamangaraja  Jalan AR Hakim Medan, belum lama ini.
PADAMKAN API: Sejumlah petugas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan AR Hakim Medan, belum lama ini.

Seminar yang  merupakan hasil kerjasama dengan Japan International Coorporation  Agency (JICA) Jepang  ini  akan menghadirkan sejumlah tenaga ahli dari Negeri Matahari tersebut. Seminar  ini diharapkan mampu memberikan  masukan maupun pengetahuan yang lebih mendalam mengenai bencana, termasuk bagaimana cara penanganannya.

Rencana untuk menggelar  seminar ini disampaikan langsung para penggagas Forum Relawan Pemadam Kebakaran  Kota Medan Parlindungan Purba dan Lily MBA ketika bertemu dengan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM di Balai Kota Medan, Selasa (5/2).  Keduanya merupakan anggota DPD RI dan anggota DPRD Medan tersebut menghadirkan Konjen Jepang di Medan Mr Yuji Hamada.

Kepada Wali Kota, Parlindungan menjelaskan, seminar bertaraf internasional mengenai bencana seperti musibah kebakaran dan gempa bumi yang digelar itu setelah Forum Relawan Kebakaran Kota Medan terbentuk. “Seminar ini akan diikuti seluruh Badan Penanggulangan Bencana  dan Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran dari  Sumatera Utara,” ujar Parlindungan.

Dikatakan Parlindungan, awalnya mereka berencana mengangkat Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan Marihot Tampubolon sebagai Ketua Forum Relawan Pemadam Kebakaran Kota Medan. Namun berhubung Marihot merupakanPegawai Negeri Sipil (PNS), rencana itu dibatalkan. Selanjutnya, Parlindungan  mengusulkan Lily MBA diangkat menjadi  Ketua. Usulan itu langsung diamini Wali Kota.

Sementara itu, Lily  menjelaskan,  kunjungan yang mereka lakukan ini untuk mensosialisasikan rencana seminar tersebut. “Tujuan seminar yang kita gelar hasil kerjasama dengan JICA Jepang  agar seluruh masyarakat di Kota Medan mengerti bagaimana penanggulangan yang dilakukan bila terjadi bencana, baik musibah kebakaran maupun gempa bumi,” jelas Lily.

Dijelaskan Lily, seminar akan diisi dengan materi pelatihan dan pengetahuan secara lengkap mengenai bencana. Dengan begitu masyarakat bisa memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan begitu bencana terjadi. Karena itulah dia menilai seminar ini sangat penting, selain mendapatkan pengetahuan, masyarakat juga akan tahu langkah antisipatif yang harus dilakukan.

“Dalam seminar nanti juga mengajarkan kepada warga bahwa penaggulangan bencana, termasuk musibah kebakaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan seluruh warga negara, terutama masyarakat Kota Medan. Jika  seluruh masyarakat tanggap, maka dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir,” papar Lily.

Sedangkan Konjen Jepang Mr Yuji Hamada mengatakan, sejumlah tenaga yang benar-benar ahli dari Jepang terkait masalah bencana, baik kebakaran maupun gempa bumi akan hadir dalam seminar tersebut. Mereka ingin memberikan pengetahuan maupun pengalaman bagaimana menangani bencana, terutama kebakaran.

Di samping itu  Hamada juga menawarkan kerja sama pengolahan sampah. Di Jepang, sampah tidak hanya dijadikan kompos tetapi telah diolah menjadi tekstil. Untuk itu dia berjanji akan membawa tenaga ahli pengolahan sampah  untuk memperlihatkan kemampuan pengolahan sampah.

Wali kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM, menyambut baik rencana seminar yang disampaikan penggagas Forum Relawan Pemadam Kebakaran Kota Medan. Dia berharap seminar itu dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat bagaimana menangani bencana, terutama kebakaran sehingga tidak menimbulkan korban  maupun kerugian yang lebih besar.

“Jadi saya sangat mendukung sekali digelarnya seminar nanti.  Semoga pemahaman masyarakat akan bencana semakin lebih tinggi. Selain mengetahui bagaimana penanganan bencana, mereka juga dapat melakukan tindakan antisipatif mencegah bencana terjadi, terutama bencana kebakaran,” kata Wali Kota.

Terkait dengan kerjasama yang ditawarkan Konjen Jepang, Wali Kota langsung mengapresiasinya. Karenanya, dia akan melihat tenaga ahli dari Jepang yang akan didatangkan untuk  mempertunjukan teknologi pengolahan sampah tersebut. Wali Kota juga berharap pemerintah Jepang bisa memberikan bantuan hibah mobil pemadam kebakaran ke Pemko Medan untuk  mendukung kelancaran pemadaman api jika kebakaran terjadi. (dya/adv)

4 Sumur Bor untuk Air Pemadam akan Dibangun

Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Marihot Tampubolon,SH sebelumnya pernah mengatakan, jumlah kebakaran di Kota Medan selama tahun 2012 sebanyak 221 kali, jumlah korban meninggal 18 orang, luka-luka 11 orang.  Sedangkan tahun 2011 lalu ada terjadi 154 kali kebakaran di 21 Kecamatan di Kota Medan.

Marihot mengatakan, tahun 2013 ini akan dibangun 4 titik sumur bor sebagai langkah percepatan pengambilan air bila terjadi kebakaran, termasuk di Belawan dan Marelan. Tak hanya itu, di tahun ini juga akan membangun 7 Unit Pelaksana Pembantu (UPP).  Adapun 7 UPP yang akan dibangun di kawasan Medan Denai, Medan Tembung, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Marelan dan Suka Ramain Pembangunan UPP itu tujuannya agar dapat melakukan penanganan kebakaran le-bih cepat lagi dengan adanya penambahan wilayah UPP.

Sebelumnya DP2K Kota Medan hanya memiliki 4 UPP, yakni di Jalan Candi Borobudor, Kawasan Amplas, Kawasan Industri Medan (KIM) dan Belawan. Untuk mencakup wilayah tugas dengan waktu yang harus dicapai 15 menit di lokasi kebakaran sesuai standart pelayanan penanganan kebakaran, pembangunan tujuh UPP tersebut bakal semakin memaksimalkan kinerja. (ila/adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/