Bagi para kepling yang tidak bisa melaksanakannya, Wakil Wali Kota langsung menyarankan untuk mundur saja. Pasalnya, kepling merupakan wajah Pemko Medan dan Wali Kota. Artinya, baik buruknya Pemko Medan dan Wali Kota tergantung dengan kinerja yang dihasilkan para kepling selaku ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota kembali me-warning seluruh kepling, termasuk lurah dan camat agar memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada masyarakat. Diingatkannya, pelayanan yang diberikan itu tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun, termasuk melakukan pungutan liar (pungli). “Saya tidak mau mendengar ada keluhan dari masyarakat terkait dengan layanan yang diberikan, terutama menyangkut pungli. Ingat, saat ini Tim Saber Pungli sudah terbentuk. Imbalan sekecil apapun yang saudara terima adalah bentuk pungli. Kami tidak akan tinggal diam dan tidak akan mempertahankan apratur yang melakukan pungli dan kinerjanya tidak maksimal, sebab itu akan berdampak buruk dengan kinerja Pemko Medan,” paparnya.
Sebelum mengakhiri arahannya, Wakil Wali Kota selanjutnya menyampaikan 3 hal yang dapat dilakukan para kepling namun sangat besar manfaatnya bagi Pemko Medan. Pertama, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mewadahi setiap sampah yang akan dibuang sehingga tidak berceceran maupun berserakan.
Yang kedua tambahnya, selalu mengingatkan kepada masyarakat agar selalu membuat lubang inlet jika membuat titi maupun menutup permukaan parit yang ada di depan rumahnya. Hal ini penting agar genangan air yang terjadi pada saat hujan deras bisa masuk ke dalam parit. Dengan demikian jalan yang selesai diperbaiki bis alebih tahan lama.
“Sedangkan yang terakhir, kepling harus bisa memaksimalkan pemungutan PBB dari warga yang ada di lingkungannya masing-masing. Sebab, PBB sangat penting untuk mendukung percepatan pembangunan di Kota Medan. Untuk itu semua kepling harus bisa mencapai target 100 % dalam pemungutan PBB,” harapnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas sejumlah kepling yang sampai Nopember 2017 ini telah berhasil mencapai target 100% dalam pengutipan PBB, Wakil Wali kota selanjutnya memberikan uang tali kasih secara pribadi kepada sembilan kepling . Akhyar berharap, pemberian itu bisa memotivasi kepling lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Sebelumnya Asisten Pemerintahan Setdakot Medan Musadat Nasution dalam laporannya memaparkan, tujuan Peningkatan Kapasitas Kepling ini untuk menciptakan kepling yang bermental baja, tangguh dan handal di lapangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Di samping itu sebagai garda terdepan yang langsung bertemu dengan masyarakat guna menginformasikan program-program Pemko Medan,” jelas Musadat.
Musadat menerangkan, kegiatan yang berlangsung selama lima hari diikuti seluruh kepling di Kota Medan yang berjumlah 2001 orang. Setiap pelaksanaannya dibagi dalam 4 angkatan, masing-masing angkatan berjumlah 500 orang. Sebagai nara sumber didatangkan dari BNN Provi8nsi Sumut, Universitas Sumatera Utara, Polrestabes Medan dan Kodim 0201/BS.(prn/han)