30 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Peserta Jaka-Dara Medan 2017 Jalani Pembekalan

Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Supriyono diabadikan bersama paniitia dan para juri pemilihan Jaka-Dara Medan 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 173 peserta Jaka-Dara Kota Medan 2017 mendapat penggemblengan atau pembekalan, sebelum ke tahapan grand final pada 18 Agustus mendatang.

Pada hari pertama penggemblengan, seluruh peserta mendapat banyak masukan dari para dewan juri, yang terdiri dari bidang sosial budaya, psikologi, bahasa dan komunikasi.

Kegiatan pembekalan tersebut dibuka langsung Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono, di Gedung Suara Naviri Medan, Senin (7/8) siang. Dalam sambutannya Agus menyampaikan, Jaka-Dara Kota Medan 2017 mengemban tugas-tugas kepariwisataan yang diharapkan mampu menjadi duta wisata di Medan pada masa mendatang. “Sebelum terpilih dilakukan pembekalan. Dewan juri akan melakukan penilaian terhadap 25 pasang yang akan menghadapi grand final 18 Agustus di Grand Aston Hotel,” kata Agus.

Agus berharap, seluruh peserta dapat menambah pengetahuan tentang Kota Medan. Sebagaimana Medan memiliki banyak wisata heritage, wisata kuliner dan lainnya. “Kita berharap ke depan, Kota Medan dapat menjadi tempat penyelenggaraan even berskala nasinal dan internasional. Jadi harus membekali diri dari sejak dini, apalagi kita ingin menjadikan Medan sebagai kota MICE,” jelasnya.

Mantan Kabag Aset dan Perlengkapan Setdako Medan ini meminta, agar dewan juri tahun ini bisa sama-sama mematangkan pembekalan bagi calon Jaka-Dara. Sebab tidak hanya dari sisi kecantikan semata, melainkan mereka harus cerdas dan memiliki nilai jual dalam rangka membantu Dinas Pariwisata mempromosikan Kota Medan hingga ke mancanegara. “Jadi sebelum dilakukan pemilihan, kita akan menetapkan parameter yang disusun oleh dewan juri,” pungkasnya.

Lantas apa saja aspek yang dinilai dalam pemilihan Jaka-Dara Kota Medan 2017? Dewan juri dari segi sosial budaya, Agung Suharyanto akan menilai pemahaman sejarah, khususnya Kota Medan kepada seluruh peserta. “Di antaranya cara peserta berkomunikasi, identitas mengenal Kota Medan dan sosial budaya serta etnisitasnya. Kemudian penampilan keseluruhan peserta,” katanya.

Secara psikologi, menurut Agus, lebih kepada attitude atau perilaku yang mereka tonjolkan dalam kehidupan sehari-hari. “Tentunya dia juga menguasai wawasan tentang Sumut, khususnya bidang pariwisata. Karenan kita akan jual pariwsata. Kedua punya wawasan luas, percaya diri tinggi, dan selalu memiliki penilaian positif. Melalui pertanyaan yang kita ajukan selama tes, akan diuji sesuai bidang juri masing-masing,” terangnya.

Dewan juri bidang bahasa, Boy menjelaskan, kriteria bagi seluruh peserta setidaknya menguasai Bahasa Inggris, Indonesia dan Prancis. “Kalau lebih dari tiga bahasa maka akan diberikan nilai plus,” ujar pria yang menguasai banyak bahasa ini.

Sedangkan Endang, dewan juri bidang Psikologi mengatakan, sikap dan perilaku serta kedisiplinan peserta amat penting bahkan fundamental sebagai bentuk penilaian. “Serta sejauh apa rasa percaya diri peserta. Termasuk bahasa tubuh mereka,” katanya.

Dewan juri bidang penampilan, Dewi, akan menilai cara penampilan serta tata rias semua peserta. Di mana selain berbusana yang baik, make up dan rambut karena itu saling keterkaitan.

“Kriteria SOP wanita, dipriortitaskan tinggi 165 cm, dan 173 cm bagi pria.  Tahapan penjaringan dilakukan dua kali, lalu masuk semifinal diambil 25 pasang. Total ada 50 orang dan berhak tampil di malam grand final,” katanya.

Pada kesempatan itu, turut dilakukan penandatanganan fakta integirtas sekaligus penyematan nama peserta, yang dilakukan Kadispar Medan Agus Suriyono.

Kegiatan pembekalan ini akan berlangsung selama dua hari sampai selesai, dan dibagi dua gelombang sejak pagi. Usia peserta Jaka-Dara diharuskan minimal 17 dan maksimal 23 tahun. (prn/han)

 

Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Supriyono diabadikan bersama paniitia dan para juri pemilihan Jaka-Dara Medan 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 173 peserta Jaka-Dara Kota Medan 2017 mendapat penggemblengan atau pembekalan, sebelum ke tahapan grand final pada 18 Agustus mendatang.

Pada hari pertama penggemblengan, seluruh peserta mendapat banyak masukan dari para dewan juri, yang terdiri dari bidang sosial budaya, psikologi, bahasa dan komunikasi.

Kegiatan pembekalan tersebut dibuka langsung Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono, di Gedung Suara Naviri Medan, Senin (7/8) siang. Dalam sambutannya Agus menyampaikan, Jaka-Dara Kota Medan 2017 mengemban tugas-tugas kepariwisataan yang diharapkan mampu menjadi duta wisata di Medan pada masa mendatang. “Sebelum terpilih dilakukan pembekalan. Dewan juri akan melakukan penilaian terhadap 25 pasang yang akan menghadapi grand final 18 Agustus di Grand Aston Hotel,” kata Agus.

Agus berharap, seluruh peserta dapat menambah pengetahuan tentang Kota Medan. Sebagaimana Medan memiliki banyak wisata heritage, wisata kuliner dan lainnya. “Kita berharap ke depan, Kota Medan dapat menjadi tempat penyelenggaraan even berskala nasinal dan internasional. Jadi harus membekali diri dari sejak dini, apalagi kita ingin menjadikan Medan sebagai kota MICE,” jelasnya.

Mantan Kabag Aset dan Perlengkapan Setdako Medan ini meminta, agar dewan juri tahun ini bisa sama-sama mematangkan pembekalan bagi calon Jaka-Dara. Sebab tidak hanya dari sisi kecantikan semata, melainkan mereka harus cerdas dan memiliki nilai jual dalam rangka membantu Dinas Pariwisata mempromosikan Kota Medan hingga ke mancanegara. “Jadi sebelum dilakukan pemilihan, kita akan menetapkan parameter yang disusun oleh dewan juri,” pungkasnya.

Lantas apa saja aspek yang dinilai dalam pemilihan Jaka-Dara Kota Medan 2017? Dewan juri dari segi sosial budaya, Agung Suharyanto akan menilai pemahaman sejarah, khususnya Kota Medan kepada seluruh peserta. “Di antaranya cara peserta berkomunikasi, identitas mengenal Kota Medan dan sosial budaya serta etnisitasnya. Kemudian penampilan keseluruhan peserta,” katanya.

Secara psikologi, menurut Agus, lebih kepada attitude atau perilaku yang mereka tonjolkan dalam kehidupan sehari-hari. “Tentunya dia juga menguasai wawasan tentang Sumut, khususnya bidang pariwisata. Karenan kita akan jual pariwsata. Kedua punya wawasan luas, percaya diri tinggi, dan selalu memiliki penilaian positif. Melalui pertanyaan yang kita ajukan selama tes, akan diuji sesuai bidang juri masing-masing,” terangnya.

Dewan juri bidang bahasa, Boy menjelaskan, kriteria bagi seluruh peserta setidaknya menguasai Bahasa Inggris, Indonesia dan Prancis. “Kalau lebih dari tiga bahasa maka akan diberikan nilai plus,” ujar pria yang menguasai banyak bahasa ini.

Sedangkan Endang, dewan juri bidang Psikologi mengatakan, sikap dan perilaku serta kedisiplinan peserta amat penting bahkan fundamental sebagai bentuk penilaian. “Serta sejauh apa rasa percaya diri peserta. Termasuk bahasa tubuh mereka,” katanya.

Dewan juri bidang penampilan, Dewi, akan menilai cara penampilan serta tata rias semua peserta. Di mana selain berbusana yang baik, make up dan rambut karena itu saling keterkaitan.

“Kriteria SOP wanita, dipriortitaskan tinggi 165 cm, dan 173 cm bagi pria.  Tahapan penjaringan dilakukan dua kali, lalu masuk semifinal diambil 25 pasang. Total ada 50 orang dan berhak tampil di malam grand final,” katanya.

Pada kesempatan itu, turut dilakukan penandatanganan fakta integirtas sekaligus penyematan nama peserta, yang dilakukan Kadispar Medan Agus Suriyono.

Kegiatan pembekalan ini akan berlangsung selama dua hari sampai selesai, dan dibagi dua gelombang sejak pagi. Usia peserta Jaka-Dara diharuskan minimal 17 dan maksimal 23 tahun. (prn/han)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/