30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kota Medan Kaya Seni dan Budaya

Penari membawakan tari tradisional pada pertunujukan Pentas Seni Budaya yang mengusung Rancak Irama Minang di Jalan Pulau Penang, Sabtu (710) malam.

SUMUTPOS.CO – Ratusan pengunjung menyaksikan pertunjukan Pentas Seni Budaya (PSB) yang mengusung Rancak Irama Minang di Jalan Pulau Penang, Sabtu (710) malam.

Selain sejumlah lagu,  para pengunjung juga dimanjakan dengan pertunjukan tari-tarian tradisionil  Ranah Minang yang sangat memukau dan mengundang decak kagum.

Pertunjukan PSB yang merupakan agenda rutin Pemko Medan setiap Sabtu malam ini  juga dihadiri Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Asisten Pemerintahan Setdakot Medan Musadat Nasution, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriono didampingi Budi Hariono selaku sekretaris.

Pertunjukan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, sebagai salam pembuka sejumlah lagu-lagu daerah Minang seperti Cogok Mancogok, Bapisal Bukan Bacarai, Takicuah Di Nantarang serta Rambaiah Taduan. Setelah itu menyusul lagu-lagu tradisional Minang lainnya diiring lantunan musik khas Minangkabau.

Setelah itu pengunjug terpukau menyaksikan tarian-tarian Minang yang sangat memikat seperti Tarian Piring modern dan tradisionil,  Tarian Tak Tong Tong serta Tarian Rantak. Dengan mengenakan pakaian adat Minang, para penari dengan lentik dan gemulai membawakan tari-tarian dengan sangat apik.

Para pengunjung juga bisa menikmati  sejumlah kuliner tradisionel dan modern di lokasi PSB. Jika selama ini penjaja kuliner menggunakan  sejumlah tenda, kali ini tampilannya lebih memikat. Sejumlah pedagang menggunakan mobil  seperti VW Combi dan pick-up  yang telah didesain menarik sebagai lapak berjualan.

Kehadiran lapak  berjualan baru ini tentunya semakin menyemarakkan perhelatan PSB sekaligus mengundang ketertarikan para pengunjung untuk mencicipi makanan dan minuman yang ditawarkan. Di samping itu juga para pengunjug juga dapat membeli  aneka souvenir hasil  kreasi para pelaku UMKM di Kota Medan.

Menurut Asisten Pemerintahan Musadad Nasution, PSB ini merupakan hasil gagasan Wali Kota dalam upaya untuk melestarikan seni dan budaya seluruh etnis yang ada di Kota Medan.  Untuk itu setiap Sabtu malam, masing-masing etnis secara bergantian mengisi PSB dengan aneka seni dan budayanya.

“Selain ingin melestarikan seni dan budaya tradisional yang ada, melalui PSB  kita juga mau memperlihatkan bahwasannya Kota Medan kaya akan seni dan budaya sangat cukup menarik sehingga dapat mengundang para wisatawan datang. Untuk itulah kita besi space di Jalan Pulau Penang ini untuk menikmatinya setiap malam Minggu,” kata Musadad.

Musadad pun berpesan kepada Kadis Pariwisata Kota Medan untuk terus melakukan inovasi agar pertunjukan PSB  semakin menarik, terutama bagi kalangan generasi muda agar mereka lebih mencintai seni dan budaya tradisionil. “Kalau generasi muda mencintai seni dan budaya, mereka tentunya akan termotivasi untuk melestarikannya,” harapnya. (prn/ila)

Penari membawakan tari tradisional pada pertunujukan Pentas Seni Budaya yang mengusung Rancak Irama Minang di Jalan Pulau Penang, Sabtu (710) malam.

SUMUTPOS.CO – Ratusan pengunjung menyaksikan pertunjukan Pentas Seni Budaya (PSB) yang mengusung Rancak Irama Minang di Jalan Pulau Penang, Sabtu (710) malam.

Selain sejumlah lagu,  para pengunjung juga dimanjakan dengan pertunjukan tari-tarian tradisionil  Ranah Minang yang sangat memukau dan mengundang decak kagum.

Pertunjukan PSB yang merupakan agenda rutin Pemko Medan setiap Sabtu malam ini  juga dihadiri Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Asisten Pemerintahan Setdakot Medan Musadat Nasution, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriono didampingi Budi Hariono selaku sekretaris.

Pertunjukan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, sebagai salam pembuka sejumlah lagu-lagu daerah Minang seperti Cogok Mancogok, Bapisal Bukan Bacarai, Takicuah Di Nantarang serta Rambaiah Taduan. Setelah itu menyusul lagu-lagu tradisional Minang lainnya diiring lantunan musik khas Minangkabau.

Setelah itu pengunjug terpukau menyaksikan tarian-tarian Minang yang sangat memikat seperti Tarian Piring modern dan tradisionil,  Tarian Tak Tong Tong serta Tarian Rantak. Dengan mengenakan pakaian adat Minang, para penari dengan lentik dan gemulai membawakan tari-tarian dengan sangat apik.

Para pengunjung juga bisa menikmati  sejumlah kuliner tradisionel dan modern di lokasi PSB. Jika selama ini penjaja kuliner menggunakan  sejumlah tenda, kali ini tampilannya lebih memikat. Sejumlah pedagang menggunakan mobil  seperti VW Combi dan pick-up  yang telah didesain menarik sebagai lapak berjualan.

Kehadiran lapak  berjualan baru ini tentunya semakin menyemarakkan perhelatan PSB sekaligus mengundang ketertarikan para pengunjung untuk mencicipi makanan dan minuman yang ditawarkan. Di samping itu juga para pengunjug juga dapat membeli  aneka souvenir hasil  kreasi para pelaku UMKM di Kota Medan.

Menurut Asisten Pemerintahan Musadad Nasution, PSB ini merupakan hasil gagasan Wali Kota dalam upaya untuk melestarikan seni dan budaya seluruh etnis yang ada di Kota Medan.  Untuk itu setiap Sabtu malam, masing-masing etnis secara bergantian mengisi PSB dengan aneka seni dan budayanya.

“Selain ingin melestarikan seni dan budaya tradisional yang ada, melalui PSB  kita juga mau memperlihatkan bahwasannya Kota Medan kaya akan seni dan budaya sangat cukup menarik sehingga dapat mengundang para wisatawan datang. Untuk itulah kita besi space di Jalan Pulau Penang ini untuk menikmatinya setiap malam Minggu,” kata Musadad.

Musadad pun berpesan kepada Kadis Pariwisata Kota Medan untuk terus melakukan inovasi agar pertunjukan PSB  semakin menarik, terutama bagi kalangan generasi muda agar mereka lebih mencintai seni dan budaya tradisionil. “Kalau generasi muda mencintai seni dan budaya, mereka tentunya akan termotivasi untuk melestarikannya,” harapnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/