Pengembang Belum Peduli
Setelah hampir sepekan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM melakukan inspeksi mendadak (sidak) malam hari di sejumlah kecamatan terkait kebersihan lingkungan, kini sudah mulai terkendali. Apalagi, mobil ambulans sampah yang ditugaskan untuk mengangkut sampah warga terus dioperasikan di malam hari.
Pengangkutan sampah di malam hari ini, terlihat ketika Wali Kota sidak di Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Selayang, Senin (10/1) malam.
Meski sampah mulai terkendali, namun orang nomor satu di Peko Medan ini masih menemukan pengembang yang kurang memperdulikan lingkungan ketika membangun, terutama soal drainase. Kondisi itu menyebabkan masih ditemukannya genangan air di depan bangunan yang dibangun pengembang.
Berdasarkan hasil sidak yang telah dilakukan Rahudman, masih ditemukan banyak drainase yang tersumbat akibat ketidak pedulian pihak pengembang. Untuk itu, dia mengharapkan kepada para pengembang agar lebih memperhatikan masalah drainase. Dengan demikian, persoalan banjir di Kota Medan akibat tersumbatnya drainase dapat diatasi.
“Masih banyak yang harus dibenahi, untuk itu saya sudah minta kepada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan untuk terus melakukan pengawasan terhadap bangun-bangunan yang berada di sisi jalan-jalan protokol maupun jalan arteri,” kata Rahudman.
Dengan begitu, Rahudman juga berharap kepada seluruh masyarakat agar mau bersama-sama dengan Pemko Medan untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungannya, khususnya kebersihan. “Dengan dukungan penuh dari masyarakat, saya optimis ibu kota provinsi Sumatera Utara ini akan bersih dari sampah,” jelasnya.
Selain itu, dari hasil sidak di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Selayang, Rahudman menemukan masih ada jalan-jalan yang kondisinya rusak sehingga harus segera ditangani Dinas Bina Marga agar masyarakat merasa aman dan nyaman ketika melintasinya. Termasuk, jalan kota, jalan provinsi maupun jalan nasional.
“Saya berharap kita semua menaruh perhatian terhadap infrastruktur ini. Selain rusak, kita juga menemukan jalan-jalan yang masih digenangi air. Kalau saat ini kita masih memiliki satgas pembersihan sungai, maka saya sudah perintahkan Dinas Bina Marga untu segera membentuk tim yang tugasnya hanya khusus memonitor jalan-jalan yang digenangi air. Dengan adanya genangan air itu akan mempercepat rusaknya jalan,” ungkapnya.
Tak lupa, Rahudman memerintahkan Camat dan Lurah agar terus meningkatkan frekuensi monitornya di wilayah kerjanya masing-masing, terutama dalam peningkatan masalah kebersihan. “Diharapkan, kebersihan itu jangan hanya dilakukan ketika mengetahui Wali Kota akan melakukan sidak maupun datang berkunjung melainkan suatu keharusan sehingga upaya menjadikan Kota Medan bersih sampah terwujud,” pungkasnya.(adl)
Sampah Harus Diolah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan Ilhamsyah, meminta agar kinerja Kepala Dinas Kebersihan dievalusi, karena selama ini Kepala Lingkungan, Lurahan dan Camat yang berperan aktif dalam hal kebersihan.
Sementara tanggungjawab Dinas Kebersihan yang mempunyai tenaga outsourching masih kurang aktif. Ini dapat dilihat dari banyaknya tumpukan sampah yang masih berserakan di sana-sini.
“Apapun alasannya, peran serta aparatur di Dinas Kebersihan Kota Medan cukup penting dalam rangka mendukung Medan bersih. Tidak saja tertumpu kepada lingkungan, kelurahan dan kecamatan,” ujar Ilhamsyah yang juga sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar Medan.
Dijelaskannya, untuk menjadikan Medan bersih, sehat, tertib, aman, rapi dan indah, perlu disikapi apa yang menjadi rencana dalam program pemerintah kota untuk kebersihan ini. “Apa program Pemko Medan dalam mengimplementasikan kebijakan persampahan dengan tidak melakukan penimbunan sampah?. Tentunya harus dilakukan pengelolaan atau bahkan pengolahan sampah yang efektif tanpa merusak lingkungan,” ungkapnya.(adl)
Jangan Biarkan Bermalam
Menyikapi program Medan bersih dari sampah, Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan Pardamean Siregar menjelaskan, pihaknya terus melakukan monitoring ke lapangan mengangkut sampah ke lokasi yang rawan sampah seperti di pusat pasar tradisional.
“Sesuai perintah Pak Wali, kita sudah melakukan pengangkutan sampah dengan sistem dua trip. Jadi, begitu melihat sampah yang menonggok, petugas kebersihan akan langsung mengangkutnya,” jelas Pardamean.
Dijelaskannya, untuk sistem dua trip tersebut, dilakukan pada pagi hari menggunakan truk sampah yang memakai pengeras suara dan sore harinya menurunkan ambulans sampah sampai malam hari.
“Jadi fokus kita agar sampah tidak bermalam, kita terus melakukan pemantauan terhadap tumpukan sampah tersebut. Bila ada ditemukan tumpukan sampah, kita langsung mengangkutnya menggunakan mobil ambulans sampah,” ungkapnya.
Bukti dari kinerja Dinas Kebersihan untuk mengangkut sampah, lanjut Pardamean, juga melakukan pembersihan di sungai-sungai Kota Medan menggunakan Satgas Kebersihan.
“Pembersihan sampah di sungai masih rutin kita lakukan. Walaupun kita masih kekurangan anggota, namun dengan anggota seadanya dan perahu karet kita terus mengangkut sampah di seluruh sungai,” katanya. (adl)
Monitor Setiap Malam
Dengan adanya program Medan bersih dari sampah, tentunya menjadi tanggung jawab besar bagi semua lapisan pemerintahan, mulai dari Kepling hingga Pemko Medan serta peran serta masyarakat.
Menyikapi program dimaksud, Camat Medan Barat Syahrul, berupaya dan terus berperan aktif untuk menciptakan daerah bersih dengan membersihkan lingkungan hingga tengah malam.
“Saya selalu memonitor setiap malam di kelurahan dan lingkungan, jika menemukan daerah yang sampahnya tidak diangkut, saya langsung memerintahkan Lurah sampai Kepling untuk segera mengangkatnya. Selain itu juga memaksimalkan mobil sampah yang diberi Wali Kota,” katanya.
Dikatakannya, di Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, juga sudah membangun TPS terutup di samping stasiun KA agar saat sampah dimasukkan ke gerobak tidak terlihat berserakan.(adl)