26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Wali Kota Medan Luncurkan Mesin CNC Buatan SMKN 2 Medan

Dikirim ke Aceh dan Pekanbaru

Mesin CNC atau mesin bubut hasil rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Medan, diluncurkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, untuk dikirim ke beberapa daerah sebagai bahan praktik, akhir pekan lalu.  Sejumlah daerah yang bakal dikirimi mesin CNC itu, diantaranya, Aceh, Pekanbaru juga wilayah Sumut, dengan total sebanyak 32 unit.

Mesin CNC ini akan kita  kirim ke Pekanbaru, Aceh juga ke beberapa sekolah di Sumut. Kita ingin nantinya produktivitas siswa dapat bekerja sama dengan industri dan ini bisa menjadi percontohan. Tentunya, keuntungan dari perusahaan ini bisa menjadi bisnis dan bagi kita kerja sama nanti akan dapat meningkatkan sumber daya manusia bagi lulusan SMK,” kata Rahudman Harahap, saat meluncurkan mesin CNC hasil rakitan siswa SMK Negeri 2 Medan.

Disebutkan Rahudman, kalau lulusan SMK memiliki skil yang baik dalam penguasaan teknologi, bisa dibayangkan ke depan lulusan SMK di Medan khusus yang jurusan otomotif sudah mampu merakit kendaraan sendiri dan mampu memperbaiki kendaraan jika ada kerusakan.

Dalam sambutannya, Rahudman mengatakan, sekolah kejuruan memang merupakan sekolah yang mempunyai bidang khusus yang harus mampu mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif dan bekerja mandiri sesuai dengan bidang keahlian dimilikinya.

“Lulusan SMK dituntut untuk menguasai skil serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga dapat berperan aktif dalam pengentasan kemiskinan dalam masyarakat,” ujar Rahudman.

Dikatakan Rahudman, perakitan mesin CNC Miling dan CNV Lathe ini merupakan satu sinergitas antara dunia pendidikan dan dunia industri.

“Perakitan ini kita lakukan bekerja sama dengan pihak industri yakni PT Focus Toolsindo dan PT Kawan Lama Sejahtera sebagai penyedia komponennya,” cetus Rahudman sembari mengharapkan ke depan akan semakin banyak lagi inovasi dari siswa SMK yang bisa membanggakan kota Medan.

Dijelaskannya, SMKN 2 menjadi SMK percontohan dibidang tehnologi, yang saat ini telah mampu merakit kompenen guna membubut dan mengepres, tidak saja SMKN 2  menjadi percontohan, tentunya juga sekolah SMK lainnya diharapkan  bisa bersaing, dan ini adalah suatu alat kompetetif peningkatan mutu pendidikan di Kota Medan.

Lanjutnya, aprisiasi setinggi-tinggi patut diberikan kepada siswa SMKN-2 Medan dan guru pembimbing karena telah  mampu mengukir prestasi merakit bahan kompenen bubut dan pres dengan cara menggunakan sistem komputerisasi dan telah menghasilkan komponen  rakitan sebanyak 40 sampai 50 set, dan ini nantinya akan segera didistribusikan ke daerah Aceh, Riau untuk kebutuhan praktik siswa SMK yang ada di sana.

“Saya memberikan apresiasi kepada para siswa SMKN-2 Medan beserta guru pembimbing yang telah mampu merakit kompenen alat bubut dan mengepres, dengan sistem komputerisasi, dan kita melihat hasilnya akan dididistribusikan ke daerah untuk bahan praktik,” tandas Rahudman.(adl)

Harus Lebih Bervariasi

Kepala Dinas Pendidikan Medan, Rajab Lubis mengatakan, untuk mendorong kreativitas siswa, hal pertama yang akan dilakukan adalah mendorong siswa untuk memproduksi alat lainnya yang lebih bervariasi. Kemudian yang akan dipikirkan adalah bagaimana nilai jual dari alat yang telah diproduksi sehingga bisa menguntungkan bagi siswa juga pihak sekolah.

“Kita inginkan ke depan siswa kita punya peluang yang lebih luas untuk meningkatkan kompetensinya sebagai tenaga yang ahli dibidangnya,” kata Rajab.
Sementara untuk mendukung kreativitas siswa tersebut, Rajab mengatakan, Disdik Medan akan menginventarisir alat-alat yang dibutuhkan siswa sehingga siswa bisa lebih kreatif. “Kita akan membuat daftar alat-alat apa saja yang dibutuhkan siswa dan itu akan kita tindak lanjuti dalam rapat SKPD sehingga nanti bisa mendorong siswa untuk lebih berkreativitas,” jelasnya.

Dikatakannya, selama ini siswa SMKN-2 selalu mewakili Sumatera Utara mengikuti lomba kompetensi siswa tingkat nasional. “Apa yang telah kita raih ini, akan terus dikembangkan dan kita berupaya sebisa mungkin mengerjakan dan mengembangkan produk yang dibuat,” tambahnya.
Untuk otomotif, Dinas PU telah meminta merancang mesin babat, saat ini protipe sedang dikerjakan.

“Nanti setelah selesai akan kita beri tahukan, karena dari PU sendiri meminta kami membuat inovasi bagaimana merancangnya karena bahan-bahannya dari barang bekas, menjadi rancangan baru yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Rajab.

Menurutnya, hasil rakitan komponen siswa SMKN 2 ini, hanya didistribusikan sebagai alat praktikum di sekolah saja. “Bila ada industri yang ingin merakitnya silahkan saja, tetapi untuk tahap ini, rakitan yang dikirim hanya alat praktik disekolah sebanyak 25 sekolah,” tandasnya.(adl)

Tumbuhkan Kreativitas Siswa dan Guru

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan, Sukardi mengatakan, dengan adanya mesin CNC ini, tentunya dapat dijadikan satu mesin untuk menciptakan komponen mesin lainnya. “Tentunya hal ini bisa menumbuhkan kreativitas siswa dan guru untuk menghasilkan alat-alat baru,” terang Sukardi.

Dikatakan Sukardi, siswa SMK Negeri 2 Medan selain sudah merampungkan mesin CNC, saat ini juga sedang merancang untuk membuat mesin bubut dari alat-alat yang tak terpakai lagi. “Ke depan kita akan merancang berbagai mesin yang baru baik yang kecil maupun yang besar,” ujar Sukardi.

Sukardi menyebutkan, sebanyak 32 unit mesin CNC yang sudah berhasil dibuat oleh siswa SMK Negeri 2 Medan ini, akan dikirim ke Aceh sebanyak 5 unit, Riau 4 unit, sisanya di Sumut, mulai dari Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Simalungun, Siantar, Asahan, Tobasa, Humbang Hasundutan, Samosir dan Padang Lawas. “Alat yang kita kirim itu untuk alat praktik siswa lainnya di sekolah,” terangnya.

Untuk mendukung inovasi dan kreativitas siswa, pihaknya membutuhkan alat-alat lain seperti untuk konstruksi, dibutuhkan mesin ketam, alat belah juga alat potong.

“Kita memang banyak membutuhkan alat lainnya, juga seperti di jurusan listrik dan otomotif. Nanti kami akan berupaya mendiskusikannya kepada Wali Kota Medan agar kiranya Pemko Medan dapat membantu menyediakan alat-alat yang kami butuhkan, karena kalau alat lengkap pasti akan semakin membuat semangat belajar dan semangat mengajar bagi guru,” pungkas Sukardi.(adl)

Dikirim ke Aceh dan Pekanbaru

Mesin CNC atau mesin bubut hasil rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Medan, diluncurkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, untuk dikirim ke beberapa daerah sebagai bahan praktik, akhir pekan lalu.  Sejumlah daerah yang bakal dikirimi mesin CNC itu, diantaranya, Aceh, Pekanbaru juga wilayah Sumut, dengan total sebanyak 32 unit.

Mesin CNC ini akan kita  kirim ke Pekanbaru, Aceh juga ke beberapa sekolah di Sumut. Kita ingin nantinya produktivitas siswa dapat bekerja sama dengan industri dan ini bisa menjadi percontohan. Tentunya, keuntungan dari perusahaan ini bisa menjadi bisnis dan bagi kita kerja sama nanti akan dapat meningkatkan sumber daya manusia bagi lulusan SMK,” kata Rahudman Harahap, saat meluncurkan mesin CNC hasil rakitan siswa SMK Negeri 2 Medan.

Disebutkan Rahudman, kalau lulusan SMK memiliki skil yang baik dalam penguasaan teknologi, bisa dibayangkan ke depan lulusan SMK di Medan khusus yang jurusan otomotif sudah mampu merakit kendaraan sendiri dan mampu memperbaiki kendaraan jika ada kerusakan.

Dalam sambutannya, Rahudman mengatakan, sekolah kejuruan memang merupakan sekolah yang mempunyai bidang khusus yang harus mampu mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif dan bekerja mandiri sesuai dengan bidang keahlian dimilikinya.

“Lulusan SMK dituntut untuk menguasai skil serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga dapat berperan aktif dalam pengentasan kemiskinan dalam masyarakat,” ujar Rahudman.

Dikatakan Rahudman, perakitan mesin CNC Miling dan CNV Lathe ini merupakan satu sinergitas antara dunia pendidikan dan dunia industri.

“Perakitan ini kita lakukan bekerja sama dengan pihak industri yakni PT Focus Toolsindo dan PT Kawan Lama Sejahtera sebagai penyedia komponennya,” cetus Rahudman sembari mengharapkan ke depan akan semakin banyak lagi inovasi dari siswa SMK yang bisa membanggakan kota Medan.

Dijelaskannya, SMKN 2 menjadi SMK percontohan dibidang tehnologi, yang saat ini telah mampu merakit kompenen guna membubut dan mengepres, tidak saja SMKN 2  menjadi percontohan, tentunya juga sekolah SMK lainnya diharapkan  bisa bersaing, dan ini adalah suatu alat kompetetif peningkatan mutu pendidikan di Kota Medan.

Lanjutnya, aprisiasi setinggi-tinggi patut diberikan kepada siswa SMKN-2 Medan dan guru pembimbing karena telah  mampu mengukir prestasi merakit bahan kompenen bubut dan pres dengan cara menggunakan sistem komputerisasi dan telah menghasilkan komponen  rakitan sebanyak 40 sampai 50 set, dan ini nantinya akan segera didistribusikan ke daerah Aceh, Riau untuk kebutuhan praktik siswa SMK yang ada di sana.

“Saya memberikan apresiasi kepada para siswa SMKN-2 Medan beserta guru pembimbing yang telah mampu merakit kompenen alat bubut dan mengepres, dengan sistem komputerisasi, dan kita melihat hasilnya akan dididistribusikan ke daerah untuk bahan praktik,” tandas Rahudman.(adl)

Harus Lebih Bervariasi

Kepala Dinas Pendidikan Medan, Rajab Lubis mengatakan, untuk mendorong kreativitas siswa, hal pertama yang akan dilakukan adalah mendorong siswa untuk memproduksi alat lainnya yang lebih bervariasi. Kemudian yang akan dipikirkan adalah bagaimana nilai jual dari alat yang telah diproduksi sehingga bisa menguntungkan bagi siswa juga pihak sekolah.

“Kita inginkan ke depan siswa kita punya peluang yang lebih luas untuk meningkatkan kompetensinya sebagai tenaga yang ahli dibidangnya,” kata Rajab.
Sementara untuk mendukung kreativitas siswa tersebut, Rajab mengatakan, Disdik Medan akan menginventarisir alat-alat yang dibutuhkan siswa sehingga siswa bisa lebih kreatif. “Kita akan membuat daftar alat-alat apa saja yang dibutuhkan siswa dan itu akan kita tindak lanjuti dalam rapat SKPD sehingga nanti bisa mendorong siswa untuk lebih berkreativitas,” jelasnya.

Dikatakannya, selama ini siswa SMKN-2 selalu mewakili Sumatera Utara mengikuti lomba kompetensi siswa tingkat nasional. “Apa yang telah kita raih ini, akan terus dikembangkan dan kita berupaya sebisa mungkin mengerjakan dan mengembangkan produk yang dibuat,” tambahnya.
Untuk otomotif, Dinas PU telah meminta merancang mesin babat, saat ini protipe sedang dikerjakan.

“Nanti setelah selesai akan kita beri tahukan, karena dari PU sendiri meminta kami membuat inovasi bagaimana merancangnya karena bahan-bahannya dari barang bekas, menjadi rancangan baru yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Rajab.

Menurutnya, hasil rakitan komponen siswa SMKN 2 ini, hanya didistribusikan sebagai alat praktikum di sekolah saja. “Bila ada industri yang ingin merakitnya silahkan saja, tetapi untuk tahap ini, rakitan yang dikirim hanya alat praktik disekolah sebanyak 25 sekolah,” tandasnya.(adl)

Tumbuhkan Kreativitas Siswa dan Guru

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan, Sukardi mengatakan, dengan adanya mesin CNC ini, tentunya dapat dijadikan satu mesin untuk menciptakan komponen mesin lainnya. “Tentunya hal ini bisa menumbuhkan kreativitas siswa dan guru untuk menghasilkan alat-alat baru,” terang Sukardi.

Dikatakan Sukardi, siswa SMK Negeri 2 Medan selain sudah merampungkan mesin CNC, saat ini juga sedang merancang untuk membuat mesin bubut dari alat-alat yang tak terpakai lagi. “Ke depan kita akan merancang berbagai mesin yang baru baik yang kecil maupun yang besar,” ujar Sukardi.

Sukardi menyebutkan, sebanyak 32 unit mesin CNC yang sudah berhasil dibuat oleh siswa SMK Negeri 2 Medan ini, akan dikirim ke Aceh sebanyak 5 unit, Riau 4 unit, sisanya di Sumut, mulai dari Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Simalungun, Siantar, Asahan, Tobasa, Humbang Hasundutan, Samosir dan Padang Lawas. “Alat yang kita kirim itu untuk alat praktik siswa lainnya di sekolah,” terangnya.

Untuk mendukung inovasi dan kreativitas siswa, pihaknya membutuhkan alat-alat lain seperti untuk konstruksi, dibutuhkan mesin ketam, alat belah juga alat potong.

“Kita memang banyak membutuhkan alat lainnya, juga seperti di jurusan listrik dan otomotif. Nanti kami akan berupaya mendiskusikannya kepada Wali Kota Medan agar kiranya Pemko Medan dapat membantu menyediakan alat-alat yang kami butuhkan, karena kalau alat lengkap pasti akan semakin membuat semangat belajar dan semangat mengajar bagi guru,” pungkas Sukardi.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/