MEDAN-Drs H Rahudman Harahap MM menghadiri acara syukuran atas penerimaan anugrah Piala Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Medan yang digelar Medan Bisnis Forum, Kamis (16/5) di Café/Galeri Warisan Tempo Doeloe Jalan Abdullah Lubis Medan.
Acara yang didukung tiga Perusahaan Daerah (PD) Kota Medan, yakni PD Pembangunan, PD Pasar dan PD Rumah Potong Hewan, turut dihadiri Sekda Medan Ir Syaiful Bahri MM, para Direksi Perusahaan Daerah, pimpinan asosiasi usaha, profesianal dan praktisi.
Acara syukuran ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara tiga PD Kota Medan dengan Medan Bisnis Forum untuk menjalin kerja sama penguatan kelembagaan PD Kota Medan dalam mengkoordinasikan pengendalian inflasi di Kota Medan. Dalam hal ini, ketiga PD menyiapkan web site untuk dimanfaatkan sebagai kebutuhan oleh masyarakat konsumen, perlunya sertifikasi guna mewujudkan professional karyawan PD, dan para pihak sepakat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Medan diperlukan percepatan pembangunan dengan mengoptimalkan peran PD.
Drs H Rahudman Harahap MM mengatakan, inflasi ibarat penyakit yang siap menggerogoti, karena itu inflasi ini harus dijaga dan dikendalikan.
Ada beberapa hal yang harus digaris bawahi dalam menyikapi inflasi, yakni bagaimana harus membuat agar TPID bekerja lebih efektif, melakukan intropeksi, artinya mencari faktor apa yang selama ini menjadi kendala seperti masalah struktural, maupun monitoring dan evaluasi.
“TPID merupakan masalah logistik sebab inflasi merupakan perpaduan antara arus uang dan arus barang, masalah iklim usaha dan iklim investasi, selanjutnya masalah ketahan pangan, dan terakhir respon terhadap bencana,” kata Rahudman.
Dikatakannya, pemerintah Kota Medan pada 2012 telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Antara lain, pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar, sehingga mampu menjaga stabilitas harga maupun ketersediaan barang, percepatan penyaluiran beras miskin (Raskin) kepada keluarga tidak mampu, dan yang tidak mendapat Raskin Pemko Medan luncurkan program Medan Peduli. “Semua upaya yang telah dilakukan ini dapat menekan harga dipasaran sehingga dapat terkendali, dan kita terus berkoordinasi dengan BI, BPS dan Bulog sehingga harga sembako bisa di tekan di pasar,” tambah Rahudman lagi.
“Yang digelar oleh Medan Bisnis Forum hari ini yang saya anggap bukan syukurannya tetapi adalah koordinasinya, apa yang telah dilakukan dalam capai pengendalian inflasi ini merupakan dedikasi semua steakholder dan masyarakat yang kita persembahkan untuk Kota Medan.
Mari ini kita pertahankan sehingga laju inflasi dapat ditekan, karena ini dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat, “ sahut Rahudman lagi.
Devina R Sitepu mewakili Bank Indonesia Wilayah 9 mengatakan, BI bersyukur dan bangga Kota Medan mendapat penghargaan TPID terbaik di Sumatera. Ini merupakan kemenangan Sumut yang pertama karena Kota Medan telah memberikan kontribusi yang signifikan kepada Sumatera sebesar 83 persen. “Dan BI senantiasa terus berusaha kendalikan kesetabilan harga-harga,” tuturnya.
Ketua Medan Bisnis Forum Kahirul Mahali mengatakan, kerja pengendalian inflasi merupakan pekerjaan komando dari Wali Kota Medan beserta jajarannya. “Atas nama Bisnis Forum, para pelaku usaha jasa dan Industri, yang didukung tiga PD Kota Medan melaksanakan syukuran atas penerimaan penghargaan TPID 2012,” ujarnya.(dya)