25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Kota Medan Pemilik Udara Terbersih

Wali Kota Kembali Raih Penghargaan Langit Biru 2012

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM kembali menerima penghargaan program Langit Biru 2012 kategori Kota Metropolitan dari KementrianLingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia. Penghargaan diperoleh atas hasil evaluasi kualitas udara perkotaan dan Kota Medan diputuskan sebagai kota pemilik udara terbersih di Indonesia.

MENUNJUKKAN: Wali Kota Medan Drs  H Rahudman Harahap MM didampingi Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri menunjukkan penghargaan program Langit Biru 2012   Bandara Udara Polonia Medan, Senin (17/12). //redianto/sumut pos
MENUNJUKKAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri menunjukkan penghargaan program Langit Biru 2012 di Bandara Udara Polonia Medan, Senin (17/12). //redianto/sumut pos

Penghargaan program Langit Biru 2012 diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Ballthasar Kambuaya MBA di Timor Room Hotel Borobudur Jalan Lapangan Benteng, Jakarta Pusat, Senin (17/12). Penghargaan ini diterima untuk kedua kalinya, sebab tahun 2011 lalu Kota Medan mendapatkan penghargaan Program Langit Biru 2011.

Usai menerima penghargaan, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menjelaskan, tujuan program Langit Biru dilaksanakan KLH guna mendorong kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara, terutama yang bersumber dari kenderaan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.

Selain Kota Medan, ada delapan kota/daerah yang mendapatkan penghargaan program Langit Biru 2012 yaitu Kota Tanggerang, Jakarta Selatan, Medan, Batam, Denpasar, Manado, Serang, Manokwari dan Mataram. Dengan menerima penghargaan program Langit Biru 2012, Kota Medan bersama 8 kota lainnya merupakan kota yang memiliki udara terbersih di Indonesia.

Rahudman memaparkan, penghargaan program Langit Biru 2012 diperoleh setelah empat parameter utama dinilai. Diantaranya penilaian manajemen lalu-lintas, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan dan kualitas udara jalan raya masing-masing kota, juga adanya parameter tambahan yang harus dilakukan sehingga suatu kota dinilai layak mendapatkan penghargaan program Langit Biru 2012.

Rahudman menyebutkan, parameter tambahan itu dengan mereduksi emisi dan penataan kota. “Setelah tim dari KLH melakukan penilaian terhadap 45 kota di Indonesia, Alhamdulillah Kota Medan mendapatkan kembali penghargaan program Langit Biru 2012 kategori Kota Metropolitan. Ini merupakan penghargaan yang kedua, tahun 2011 Kota Medan juga dapat penghargaan yang sama,” sebutnya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemko Medan itu membeberkan, keberhasilan Kota Medan meraih penghargaan tidak terlepas dari kerja keras yang dilakukan seluruh jajaran lingkungan Pemko Medan dengan dukungan penuh warga Kota Medan. Karena itu, Wali Kota mengajak seluruh aparaturnya untuk terus menjalin kebersamaan dengan masyarakat.

“Marilah bulatkan tekad dan terus menjalin kebersamaan menghijaukan kota untuk redam polusi udara. Hanya dengan kebersamaan, kota ini dapat dibangun. “ imbaunya.

Hasil dari kebersamaan yang telah dirajut selama ini, menuai sejumlah penghargaan tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan tingkat nasional diantaranya, penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Republik Indonesia Drs H.A  Muhaimin Iskandar MSi sebagai Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) Tingkat Nasional Tahun 2012 di Jakarta pada 25 April lalu.

Kemudian, mendapatkan penghargaan Government Award 2012  yang diserahkan Menteri  Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Ir M Hatta Rajasa karena  Wali Kota Medan bersama  delapan kepala daerah lainnya, dinilai berprestasi  dalam mensejahterakan masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Selanjutnya, penghargaan paling bergengsi yakni Piala Adipura kategori Kota Metropolitan dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada 6 Juli 2012.

Menyusul penghargaan Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) dari Menteri Komunikasa dan Informatika Republik Indonesia Tifatul Sembiring atas keberhasilan penerapan information teknologi (IT), penghargaan award Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirjawan. Selanjutnya, penghargaan kota layak anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Gumelar.

Untuk tingkat internasional, Wali Kota berhasil mendapat penghargaan dari Forum Komunikasi Umat Beragama di Malaysia atas keberhasilan membina kerukunan umat beragama di Kota Medan. Terakhir, penghargaan serupa juga diterima orang nomor satu di Pemko Medan dari Mahachulalongkorn Rajavidyalaya University Bangkok, Thailand. (gus)

Rutin Gelar Evaluasi Kualitas Lingkungan

Rutin Gelar Evaluasi Kualitas LingkunganKepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan Ir Arif Trinugroho menyebutkan, Kota Medan termasuk kota teraktif melakukan upaya peningkatan kualitas udara. Sebagai kota besar padat kendaraan, setiap bulannya Pemko Medan melalui evaluasi kualitas udara.

Dia menjelaskan, sejumlah program maupun kegiatan yang dilaksanakan BLH Kota Medan seperti Car Free Day, melakukan uji emisi kenderaan bermotor terutama kenderaan pribadi, pemantauan kualitas udara secara kontiniu serta uji kualitas udara jalan raya (roadside) digelar secara rutin.

“Kegiatan ini sengaja digelar dengan melibatkan sejumlah pihak ketiga, hingga kini program evaluasi udara terus berjalan setiap bulannya,”ujarnya.
Dengan ada evaluasi yang dilakukan oleh Pemko Medan, sehingga ada empat indikator yang menjadi bahan evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam menilai kualitas udara perkotaan terhadap 33 provinsi (45 kota, termasuk Kota Medan) di Indonesia.

Di antara empat indikator yang dilakukan penilaian, ada sejumlah tenaga ahli dari KLH dan bidang transportasi, penilaian tak hanya sebatas menilai dengan penglihatan saja, melainkan melalui hasil uji laboratorium. Dengan demikian hasil penilaian yang dilakukan benar-benar objektif.

Arif menyebutkan, penilaian itu diantaranya diujinya kualitas udara jalan raya (roadside) monitoring, penaatan baku mutu emisi (BME) kenderaan bermotor dengan melakukan uji emisi (spotcheck) kenderaan bermotor, selanjutnya fokus kenderaan pribadi. Lalu, kinerja lalu-lintas (traffic light). Sedangkan yang terakhir, kualitas bahan bakar.

“Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan KLH atas empat indikator tersebut, kualitas udara perkotaan cukup baik, sehingga layak mendapatkan penghargaan program Langit Biru 2012,” kata Arif yang turut mendampingi Wali Kota saat menerima penghargaan bergengsi di bidang kualitas udara perkotaan tersebut. (gus)

Wali Kota Kembali Raih Penghargaan Langit Biru 2012

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM kembali menerima penghargaan program Langit Biru 2012 kategori Kota Metropolitan dari KementrianLingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia. Penghargaan diperoleh atas hasil evaluasi kualitas udara perkotaan dan Kota Medan diputuskan sebagai kota pemilik udara terbersih di Indonesia.

MENUNJUKKAN: Wali Kota Medan Drs  H Rahudman Harahap MM didampingi Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri menunjukkan penghargaan program Langit Biru 2012   Bandara Udara Polonia Medan, Senin (17/12). //redianto/sumut pos
MENUNJUKKAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri menunjukkan penghargaan program Langit Biru 2012 di Bandara Udara Polonia Medan, Senin (17/12). //redianto/sumut pos

Penghargaan program Langit Biru 2012 diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Ballthasar Kambuaya MBA di Timor Room Hotel Borobudur Jalan Lapangan Benteng, Jakarta Pusat, Senin (17/12). Penghargaan ini diterima untuk kedua kalinya, sebab tahun 2011 lalu Kota Medan mendapatkan penghargaan Program Langit Biru 2011.

Usai menerima penghargaan, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menjelaskan, tujuan program Langit Biru dilaksanakan KLH guna mendorong kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara, terutama yang bersumber dari kenderaan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.

Selain Kota Medan, ada delapan kota/daerah yang mendapatkan penghargaan program Langit Biru 2012 yaitu Kota Tanggerang, Jakarta Selatan, Medan, Batam, Denpasar, Manado, Serang, Manokwari dan Mataram. Dengan menerima penghargaan program Langit Biru 2012, Kota Medan bersama 8 kota lainnya merupakan kota yang memiliki udara terbersih di Indonesia.

Rahudman memaparkan, penghargaan program Langit Biru 2012 diperoleh setelah empat parameter utama dinilai. Diantaranya penilaian manajemen lalu-lintas, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan dan kualitas udara jalan raya masing-masing kota, juga adanya parameter tambahan yang harus dilakukan sehingga suatu kota dinilai layak mendapatkan penghargaan program Langit Biru 2012.

Rahudman menyebutkan, parameter tambahan itu dengan mereduksi emisi dan penataan kota. “Setelah tim dari KLH melakukan penilaian terhadap 45 kota di Indonesia, Alhamdulillah Kota Medan mendapatkan kembali penghargaan program Langit Biru 2012 kategori Kota Metropolitan. Ini merupakan penghargaan yang kedua, tahun 2011 Kota Medan juga dapat penghargaan yang sama,” sebutnya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemko Medan itu membeberkan, keberhasilan Kota Medan meraih penghargaan tidak terlepas dari kerja keras yang dilakukan seluruh jajaran lingkungan Pemko Medan dengan dukungan penuh warga Kota Medan. Karena itu, Wali Kota mengajak seluruh aparaturnya untuk terus menjalin kebersamaan dengan masyarakat.

“Marilah bulatkan tekad dan terus menjalin kebersamaan menghijaukan kota untuk redam polusi udara. Hanya dengan kebersamaan, kota ini dapat dibangun. “ imbaunya.

Hasil dari kebersamaan yang telah dirajut selama ini, menuai sejumlah penghargaan tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan tingkat nasional diantaranya, penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Republik Indonesia Drs H.A  Muhaimin Iskandar MSi sebagai Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) Tingkat Nasional Tahun 2012 di Jakarta pada 25 April lalu.

Kemudian, mendapatkan penghargaan Government Award 2012  yang diserahkan Menteri  Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Ir M Hatta Rajasa karena  Wali Kota Medan bersama  delapan kepala daerah lainnya, dinilai berprestasi  dalam mensejahterakan masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Selanjutnya, penghargaan paling bergengsi yakni Piala Adipura kategori Kota Metropolitan dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada 6 Juli 2012.

Menyusul penghargaan Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) dari Menteri Komunikasa dan Informatika Republik Indonesia Tifatul Sembiring atas keberhasilan penerapan information teknologi (IT), penghargaan award Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirjawan. Selanjutnya, penghargaan kota layak anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Gumelar.

Untuk tingkat internasional, Wali Kota berhasil mendapat penghargaan dari Forum Komunikasi Umat Beragama di Malaysia atas keberhasilan membina kerukunan umat beragama di Kota Medan. Terakhir, penghargaan serupa juga diterima orang nomor satu di Pemko Medan dari Mahachulalongkorn Rajavidyalaya University Bangkok, Thailand. (gus)

Rutin Gelar Evaluasi Kualitas Lingkungan

Rutin Gelar Evaluasi Kualitas LingkunganKepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan Ir Arif Trinugroho menyebutkan, Kota Medan termasuk kota teraktif melakukan upaya peningkatan kualitas udara. Sebagai kota besar padat kendaraan, setiap bulannya Pemko Medan melalui evaluasi kualitas udara.

Dia menjelaskan, sejumlah program maupun kegiatan yang dilaksanakan BLH Kota Medan seperti Car Free Day, melakukan uji emisi kenderaan bermotor terutama kenderaan pribadi, pemantauan kualitas udara secara kontiniu serta uji kualitas udara jalan raya (roadside) digelar secara rutin.

“Kegiatan ini sengaja digelar dengan melibatkan sejumlah pihak ketiga, hingga kini program evaluasi udara terus berjalan setiap bulannya,”ujarnya.
Dengan ada evaluasi yang dilakukan oleh Pemko Medan, sehingga ada empat indikator yang menjadi bahan evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam menilai kualitas udara perkotaan terhadap 33 provinsi (45 kota, termasuk Kota Medan) di Indonesia.

Di antara empat indikator yang dilakukan penilaian, ada sejumlah tenaga ahli dari KLH dan bidang transportasi, penilaian tak hanya sebatas menilai dengan penglihatan saja, melainkan melalui hasil uji laboratorium. Dengan demikian hasil penilaian yang dilakukan benar-benar objektif.

Arif menyebutkan, penilaian itu diantaranya diujinya kualitas udara jalan raya (roadside) monitoring, penaatan baku mutu emisi (BME) kenderaan bermotor dengan melakukan uji emisi (spotcheck) kenderaan bermotor, selanjutnya fokus kenderaan pribadi. Lalu, kinerja lalu-lintas (traffic light). Sedangkan yang terakhir, kualitas bahan bakar.

“Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan KLH atas empat indikator tersebut, kualitas udara perkotaan cukup baik, sehingga layak mendapatkan penghargaan program Langit Biru 2012,” kata Arif yang turut mendampingi Wali Kota saat menerima penghargaan bergengsi di bidang kualitas udara perkotaan tersebut. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/