26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Puskesmas Rawat Inap Kurang Diminati

Sehari Layani 100 Pasien, Jarang Dirawat Inap

MEDAN- Minat masyarakat Kota Medan untuk berobat rawat inap di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) masih sangat minim. Buktinya, di Puskesmas Teladan dan Puskesmas Bromo yang menyediakan pelayanan rawat inap, selama Januari 2013 ini belum ada satu pun pasien yang dirawat inap.

“Memang Puskesmas rawat inap ini kurang diminati masyarakat. Padahal, kami memiliki 10 tempat tidur untuk pasien rawat inap. Bulan ini saja belum ada pasien yang rawat inap di sini,” kata Kepala Puskesmas Teladan Medan Dr Refrini kepada Sumut Pos, Rabu (30/1).

Namun begitu, kata Refrini, bila ada kasus kecelakaan pada malam hari, korbannya ada juga dirawat inap di puskesmas tersebut jika kondisinya tidak terlalu parah. Namun jika lukanya parah, akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. “Memang berobat di Puskesmas murah, tapi bukan berarti pelayanan yang kami berikan pelayanan murahan,” tegasnya.

Sedangkan untuk rawat jalan, lanjut Refrini, dalam sehari puskesmas Teladan melayani hingga 100 pasien. “Kami memiliki tiga dokter umum, dua dokter gigi dan satu dokter spesialis kandungan,” katanya.

Selain itu, tambahnya,  mereka juga melayani  Obgyn (kandungan), penyakit kulit, spesialis paru, spesialis THT, dan spesialis anak. Untuk menunjang itu semua, pihaknya membuat layanan 3 shift. Shift pertama masuk pukul 08.00 WIB dan pulangnya pukul 14.00 WIB, shift kedua masuk pukul 14.00 WIB, pulangnya pukul 20.00 WIB dan shift ketiga masuk pukul 20.00 WIB, pulangnya pagi. “Dengan demikian Puskesmas Rawat Inap bisa tetap buka selama 24 jam,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas Bromo Dr Dina Efrina. Selama Januari 2013, baru delapan pasien yang dirawat inap di puskesmas tersebut. Itupun mayoritas pasien yang melahirkan. “Kalau sudah siang menjelang sore, pasien sudah sepi. Biasanya, pasien yang mau melahirkan saja yang mau dirawat inap. Itupun kalau datangnya pada sore hari atau malam hari,” ungkap Dr Dina Efrina.

Dia mengungkapkan, mereka sedikit kesulitan dalam mengurusi pasien yang hendak bersalin. Sebab, jumlah bidan di puskesmas tersebut masih minim, hanya 8 bidan. “Meski jumlah bidan kurang, kami tetap upayakan pelayanan maksimal,” ujarnya. (mag-2)

Sehari Layani 100 Pasien, Jarang Dirawat Inap

MEDAN- Minat masyarakat Kota Medan untuk berobat rawat inap di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) masih sangat minim. Buktinya, di Puskesmas Teladan dan Puskesmas Bromo yang menyediakan pelayanan rawat inap, selama Januari 2013 ini belum ada satu pun pasien yang dirawat inap.

“Memang Puskesmas rawat inap ini kurang diminati masyarakat. Padahal, kami memiliki 10 tempat tidur untuk pasien rawat inap. Bulan ini saja belum ada pasien yang rawat inap di sini,” kata Kepala Puskesmas Teladan Medan Dr Refrini kepada Sumut Pos, Rabu (30/1).

Namun begitu, kata Refrini, bila ada kasus kecelakaan pada malam hari, korbannya ada juga dirawat inap di puskesmas tersebut jika kondisinya tidak terlalu parah. Namun jika lukanya parah, akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. “Memang berobat di Puskesmas murah, tapi bukan berarti pelayanan yang kami berikan pelayanan murahan,” tegasnya.

Sedangkan untuk rawat jalan, lanjut Refrini, dalam sehari puskesmas Teladan melayani hingga 100 pasien. “Kami memiliki tiga dokter umum, dua dokter gigi dan satu dokter spesialis kandungan,” katanya.

Selain itu, tambahnya,  mereka juga melayani  Obgyn (kandungan), penyakit kulit, spesialis paru, spesialis THT, dan spesialis anak. Untuk menunjang itu semua, pihaknya membuat layanan 3 shift. Shift pertama masuk pukul 08.00 WIB dan pulangnya pukul 14.00 WIB, shift kedua masuk pukul 14.00 WIB, pulangnya pukul 20.00 WIB dan shift ketiga masuk pukul 20.00 WIB, pulangnya pagi. “Dengan demikian Puskesmas Rawat Inap bisa tetap buka selama 24 jam,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas Bromo Dr Dina Efrina. Selama Januari 2013, baru delapan pasien yang dirawat inap di puskesmas tersebut. Itupun mayoritas pasien yang melahirkan. “Kalau sudah siang menjelang sore, pasien sudah sepi. Biasanya, pasien yang mau melahirkan saja yang mau dirawat inap. Itupun kalau datangnya pada sore hari atau malam hari,” ungkap Dr Dina Efrina.

Dia mengungkapkan, mereka sedikit kesulitan dalam mengurusi pasien yang hendak bersalin. Sebab, jumlah bidan di puskesmas tersebut masih minim, hanya 8 bidan. “Meski jumlah bidan kurang, kami tetap upayakan pelayanan maksimal,” ujarnya. (mag-2)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/