25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

11 Jamaah Umrah Laporkan Bos Travel Nafisah

Kantor travel PT Nafisah Rihlatul Iman.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi penipuan travel umrah mirip kasus First Travel di Jakarta, kembali terjadi di Medan, Sumatera Utara. Belasan jamaah yang merasa tertipu karena tak kunjung diberangkatkan umrah, melaporkan bos travel PT Nafisah Rihlatul Iman, Tours-Umroh-Haji Plus, Budi Sofyan Nasution, ke Polrestabes Medan, akhir Maret baru lalu. Satu orang menyetor hingga Rp40 juta. Berarti total kerugian sekitar Rp440 juta.

“Kalau rombongan saya ada sekitar 11 orang. Tapi sepengetahuan saya, ada banyak jamaah yang sudah menabung dan tidak juga diberangkatkan. Tidak tertutup kemungkinan muncul korban lain yang akan membuat laporan,” kata korban Nurbetty, kepada wartawan, Selasa (3/4/2018). Laporannya dicatat dalam LP/ 588/ III/ 2018/ SPKT/RESTABES MEDAN.

Wanita yang menetap di Jalan Impres, Dusun II, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Medan tersebut mengatakan, awal kasus dimulai pada Juli tahun 2017. Saat itu, dirinya ikut menabung di travel PT Nafisah Rihlatul Iman, untuk berangkat umrah ke Makkah. Mereka dijanjikan akan diberangkatkan akhir bulan November 2017. Total tabungan per orang rata-rata Rp40 juta.

“Tapi November berlalu, dan janji mereka tak ditepati,” paparnya.

Memasuki bulan Desember, wanita berhijab ini mendatangi kediaman bos travel yang berada di depan kantor PT Nafisah Rihlatul Iman, Jalan Meterologi IV, Kecamatan Sunggal. Kepada Budi, ia mempertanyakan kapan akan diberangkatkan Umroh.

“Saat itu, pihak travel berjanji akan mengembalikan uang kami, karena tidak jadi diberangkatkan. Perjanjian dibuat di atas meterai,” papar dia.

Namun janji tinggal janji. Hingga kini pemilik bos travel tidak juga mengembalikan uang para jamaah. “Kalau tidak salah ingat, dalam surat itu ada 11 jamaah yang uangnya dijanjikan akan dikembalikan,” terang dia.

Karena mereka melihat pemilik travel tak juga memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang jemaah, mereka memutuskan membuat laporan ke Polrestabes, berharap agar permasalahan ini dapat tuntas.

Kantor travel PT Nafisah Rihlatul Iman.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi penipuan travel umrah mirip kasus First Travel di Jakarta, kembali terjadi di Medan, Sumatera Utara. Belasan jamaah yang merasa tertipu karena tak kunjung diberangkatkan umrah, melaporkan bos travel PT Nafisah Rihlatul Iman, Tours-Umroh-Haji Plus, Budi Sofyan Nasution, ke Polrestabes Medan, akhir Maret baru lalu. Satu orang menyetor hingga Rp40 juta. Berarti total kerugian sekitar Rp440 juta.

“Kalau rombongan saya ada sekitar 11 orang. Tapi sepengetahuan saya, ada banyak jamaah yang sudah menabung dan tidak juga diberangkatkan. Tidak tertutup kemungkinan muncul korban lain yang akan membuat laporan,” kata korban Nurbetty, kepada wartawan, Selasa (3/4/2018). Laporannya dicatat dalam LP/ 588/ III/ 2018/ SPKT/RESTABES MEDAN.

Wanita yang menetap di Jalan Impres, Dusun II, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Medan tersebut mengatakan, awal kasus dimulai pada Juli tahun 2017. Saat itu, dirinya ikut menabung di travel PT Nafisah Rihlatul Iman, untuk berangkat umrah ke Makkah. Mereka dijanjikan akan diberangkatkan akhir bulan November 2017. Total tabungan per orang rata-rata Rp40 juta.

“Tapi November berlalu, dan janji mereka tak ditepati,” paparnya.

Memasuki bulan Desember, wanita berhijab ini mendatangi kediaman bos travel yang berada di depan kantor PT Nafisah Rihlatul Iman, Jalan Meterologi IV, Kecamatan Sunggal. Kepada Budi, ia mempertanyakan kapan akan diberangkatkan Umroh.

“Saat itu, pihak travel berjanji akan mengembalikan uang kami, karena tidak jadi diberangkatkan. Perjanjian dibuat di atas meterai,” papar dia.

Namun janji tinggal janji. Hingga kini pemilik bos travel tidak juga mengembalikan uang para jamaah. “Kalau tidak salah ingat, dalam surat itu ada 11 jamaah yang uangnya dijanjikan akan dikembalikan,” terang dia.

Karena mereka melihat pemilik travel tak juga memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang jemaah, mereka memutuskan membuat laporan ke Polrestabes, berharap agar permasalahan ini dapat tuntas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/