26.7 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Ade Jona: Prabowo Hindari Politik Identitas dan Polarisasi dalam Berkampanye

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo mengungkapkan, Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto sangat menghindari politik identitas dalam melakukan kampanye.

Hal ini, kata Ade Jona, sengaja dilakukan untuk menciptakan politik riang dan gembira. Salah satu bukti dihindarinya politik identitas dengan tidak menunjukkan bantuan yang diberikan kepada warga Palestina. Mulai dari bantuan dana, beasiswa dan juga bantuan lainnya. Sebab, bantuan itu diberikan karena nurani, bukan kepentingan politik.

“Banyak yang dilakukan Pak Prabowo dalam membela warga Palestina. Bahkan, beliau sangat dekat dengan Duta Besar Palestina,” ujarnya, Minggu (21/1).

Ade Jona menuturkan, dalam berkampanye Prabowo memang berkomitmen menghindari politik identitas dan menghindari polarisasi. Bahkan, pada Aksi Bela Palestina yang diadakan di Monas beberapa waktu lalu, Prabowo tidak terlihat menghadiri acara tersebut guna menghindari isu politik identitas.

“Pas acara bela Palestina silam juga hanya Pak Prabowo selaku capres yang tidak datang. Alasannya memang tidak mau menjadikan agama sebagai instrumen politik. Kan tidak lama sejak aksi itu Pak Prabowo memberikan beasiswa untuk remaja Palestina. Mudah bagi Pak Prabowo kalau mau pakai politik identitas, tapi ini komitmen kami bersama. Kami tegas membela kemanusiaan, tapi kami tidak akan pakai politik identitas,” tukasnya. (dwi/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo mengungkapkan, Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto sangat menghindari politik identitas dalam melakukan kampanye.

Hal ini, kata Ade Jona, sengaja dilakukan untuk menciptakan politik riang dan gembira. Salah satu bukti dihindarinya politik identitas dengan tidak menunjukkan bantuan yang diberikan kepada warga Palestina. Mulai dari bantuan dana, beasiswa dan juga bantuan lainnya. Sebab, bantuan itu diberikan karena nurani, bukan kepentingan politik.

“Banyak yang dilakukan Pak Prabowo dalam membela warga Palestina. Bahkan, beliau sangat dekat dengan Duta Besar Palestina,” ujarnya, Minggu (21/1).

Ade Jona menuturkan, dalam berkampanye Prabowo memang berkomitmen menghindari politik identitas dan menghindari polarisasi. Bahkan, pada Aksi Bela Palestina yang diadakan di Monas beberapa waktu lalu, Prabowo tidak terlihat menghadiri acara tersebut guna menghindari isu politik identitas.

“Pas acara bela Palestina silam juga hanya Pak Prabowo selaku capres yang tidak datang. Alasannya memang tidak mau menjadikan agama sebagai instrumen politik. Kan tidak lama sejak aksi itu Pak Prabowo memberikan beasiswa untuk remaja Palestina. Mudah bagi Pak Prabowo kalau mau pakai politik identitas, tapi ini komitmen kami bersama. Kami tegas membela kemanusiaan, tapi kami tidak akan pakai politik identitas,” tukasnya. (dwi/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/