27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Disorot, RSP USU Tak Kunjung Beroperasional

Foto: Andri Ginting/Sumut Pos Sejumah kendaraan melintas di depan Rumah Sakit USU di Jalan Dr Mansyur Medan, belum lama ini.
Foto: Andri Ginting/Sumut Pos
Sejumlah kendaraan melintas di depan Rumah Sakit USU di Jalan Dr Mansyur Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumut menilai rencana pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara (RSP USU) tidaklah jelas. Sebab, sudah bertahun-tahun rumah sakit tersebut tidak kunjung dioperasionalkan, meski pembangunan fisik sudah rampung.

Hal itu dikatakan Effendi, anggota Komisi E DPRD Sumut saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristek), Jumat (29/1).

Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, pihak Kemenristek memaparkan bahwa yang menjadi kendala tidak beroperasionalnya RSP USU, karena terkendala biaya yang besar.

“Berarti perencanaan pembangunan (RSP USU) tidak jelas. Harusnya ketika masalah ini sudah dipikirkan dari awal. Kita terkejut mendengar penjelasan pihak Kemenristek, apalagi Kemenristek belum bisa memastikan, kapan RSP USU bakal dioperasionalkan,“ ujar Effendi ketika dihubungi, Minggu (31/9).

Menurut Effendi, pembangunan rumah sakit RSP USU awalnya memberikan sedikit harapan dalam perbaikan kualitas pelayanan kesehatan di Sumatera Utara. Sebab, pasien yang berobat di RS Adam Malik sudah melebihi kapasitasnya. Apalagi pasien yang berobat ke RS Adam Malik itu bukan hanya masyarakat di Sumut, tapi ada juga yang berasal dari Provinsi Aceh dan Riau. “RSP USU itu menjadi solusi, tapi kenapa masalahnya seperti ini. Setelah dibangun dengan anggaran ratusan miliar, kenapa dibiarkan begitu saja. Apalagi hanya karena alasan tidak ada biaya,“sesalnya.

Selain menjadi jawaban atas pelayanan kesehatan, keberadaan RSP USU juga dapat membantu para dokter-dokter muda yang baru menyelesaikan pendidikannya.“Setiap tahun USU menghasilkan ratusan lulusan kedokteran, belum lagi universitas lain, kalau sudah operasional tentu dapat mengasah kemampuan dokter muda tersebut. Belum lagi, yang bertugas di RSP USU
pasti para guru-guru besar di fakultas kedokteran,“ungkapnya.

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Syamsul Qadri menambahkan, setelah pihaknya mendapatkan penjelasan dari Kemenristek terkait kendala operasional RSP USU. Tentu, pihaknya akan meminta klarifikasi dari USU. “Kita akan klarifikasi informasi dari Kemenristek, seberapa besar biaya operasional yang dibutuhkan agar rumah sakit itu dapat berjalan,“ujar Politisi PKS itu.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Kemenristek, dia pesimis bahwa RSP USU bakal operasional tahun ini. “Bagaimana mau operasional, biaya untuk membeli alat kesehatan saja tidak ada. Apalagi, setiap tahun USU hanya mengumbar janji, tapi tidak kunjung terealisasi. Teman-teman sudah sepakat untuk memanggil pihak USU, nanti akan kita jadwalkan,“bilangnya.(dik/smg/han)

Foto: Andri Ginting/Sumut Pos Sejumah kendaraan melintas di depan Rumah Sakit USU di Jalan Dr Mansyur Medan, belum lama ini.
Foto: Andri Ginting/Sumut Pos
Sejumlah kendaraan melintas di depan Rumah Sakit USU di Jalan Dr Mansyur Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumut menilai rencana pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara (RSP USU) tidaklah jelas. Sebab, sudah bertahun-tahun rumah sakit tersebut tidak kunjung dioperasionalkan, meski pembangunan fisik sudah rampung.

Hal itu dikatakan Effendi, anggota Komisi E DPRD Sumut saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristek), Jumat (29/1).

Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, pihak Kemenristek memaparkan bahwa yang menjadi kendala tidak beroperasionalnya RSP USU, karena terkendala biaya yang besar.

“Berarti perencanaan pembangunan (RSP USU) tidak jelas. Harusnya ketika masalah ini sudah dipikirkan dari awal. Kita terkejut mendengar penjelasan pihak Kemenristek, apalagi Kemenristek belum bisa memastikan, kapan RSP USU bakal dioperasionalkan,“ ujar Effendi ketika dihubungi, Minggu (31/9).

Menurut Effendi, pembangunan rumah sakit RSP USU awalnya memberikan sedikit harapan dalam perbaikan kualitas pelayanan kesehatan di Sumatera Utara. Sebab, pasien yang berobat di RS Adam Malik sudah melebihi kapasitasnya. Apalagi pasien yang berobat ke RS Adam Malik itu bukan hanya masyarakat di Sumut, tapi ada juga yang berasal dari Provinsi Aceh dan Riau. “RSP USU itu menjadi solusi, tapi kenapa masalahnya seperti ini. Setelah dibangun dengan anggaran ratusan miliar, kenapa dibiarkan begitu saja. Apalagi hanya karena alasan tidak ada biaya,“sesalnya.

Selain menjadi jawaban atas pelayanan kesehatan, keberadaan RSP USU juga dapat membantu para dokter-dokter muda yang baru menyelesaikan pendidikannya.“Setiap tahun USU menghasilkan ratusan lulusan kedokteran, belum lagi universitas lain, kalau sudah operasional tentu dapat mengasah kemampuan dokter muda tersebut. Belum lagi, yang bertugas di RSP USU
pasti para guru-guru besar di fakultas kedokteran,“ungkapnya.

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Syamsul Qadri menambahkan, setelah pihaknya mendapatkan penjelasan dari Kemenristek terkait kendala operasional RSP USU. Tentu, pihaknya akan meminta klarifikasi dari USU. “Kita akan klarifikasi informasi dari Kemenristek, seberapa besar biaya operasional yang dibutuhkan agar rumah sakit itu dapat berjalan,“ujar Politisi PKS itu.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Kemenristek, dia pesimis bahwa RSP USU bakal operasional tahun ini. “Bagaimana mau operasional, biaya untuk membeli alat kesehatan saja tidak ada. Apalagi, setiap tahun USU hanya mengumbar janji, tapi tidak kunjung terealisasi. Teman-teman sudah sepakat untuk memanggil pihak USU, nanti akan kita jadwalkan,“bilangnya.(dik/smg/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru