28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Pembunuh Monang & Roy Teridentifikasi

Foto: Rizky/PM Sejumlah anggota massa PP dibariskan polisi, karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam), Minggu (31/1/2016).
Foto: Rizky/PM
Sejumlah anggota massa PP dibariskan polisi, karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam), Minggu (31/1/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 33 orang diamankan polisi pasca bentrok PP dan IPK, guna mendalami kasus pengrusakan kantor DPW Pemuda Pancasila serta terbunuhnya Monang Hutabarat dan Roy Silaban.

Rinciannya, tiga orang menjalani pemeriksaan di Mapoldasu. Sedangkan 30 orang lainnya diperiksa di Mapolresta Medan. Dari keterangan mereka, penyidik telah mengidentifikasi orang-orang yang terkait tewasnya Monang dan Roy.

Ini disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino di Makodim 0201/BS, Minggu (31/1) sore, disela-sela pertemuannya dengan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung.

“Untuk status tersangka, saya belum tahu pasti. Tapi di Mapoldasu ada 3 orang dan di Mapolresta Medan sedikitnya 30 orang,” ungkap Ngadino sembari menambahkan, identitas pelaku pembunuhan telah teridentifikasi dan dalam tahap penyidikan.

Terkait dengan ini, keluarga Monang sangat berharap besar pihak kepolisian segera mengungkap identitas serta menangkap siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan korban meregang nyawa.

Harapan tersebut disampaikan Evilina Hutabarat (56), kakak kandung Monang yang menetap di Jalan Gaharu, Kel. Gaharu, Medan Timur, pada Minggu (31/1) siang.

“Saya mewakili keluarga meminta kepada pihak kepolisian untuk segera
mengusut kasus kematian adik saya ini,” ujarnya sembari menambahkan, Monang merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Evilina mengisahkan, Monang sudah aktif di organisasi kepemudaan sejak remaja. Karena keuletannya pula, Monang akhirnya dipercaya menjadi Ketua Anak Ranting IPK Kampung Durian.

Disinggung tentang sikap ganjil korban sebelum meninggal dunia, Evilina
Mengungkapkan bahwa seminggu lalu Monang mendatangi tempat kerjanya di Gaharu, Lorong I.

“Dia (Monang) minta Rp300 ribu. Katanya, itu akan menjadi kali terakhir dia meminta uang,” kenang Evilina dengan nada bergetar tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Keinginan agar penganiaya Monang secepat mungkin ditangkap juga disampaikan Ketua PAC Medan Timur Dolok Habib Harahap.

“Jujur saja, kami tidak berterima dengan pembantian terhadap rekan
juang kami. Polisi harus memproses kasus ini dengan tuntas dan sesegera mungkin,” ungkapnya ketika ditemui saat pemakaman Monang, Minggu (31/1)
siang.

Diceritakan Dolok, sore saat kejadian, dia dan Monang serta rombongan berniat menghadiri pelantikan PAC IPK Medan Denai di Jalan Pelajar.

“Saat itu kami rombongan PAC IPK Medan Timur, PAC IPK Medan Deli, PAC
IPK Labuhan dan PAC IPK Labuhan Deli berangkat menghadiri pelantikan,
namun saat di Jalan Thamrin depan kantor MPW PP Sumut tiba-tiba kami
dihadang dan diserang,” ucapnya.

Dolok sekali menegaskan, pihak kepolisian untuk sesegera mungkin
menangkap pelaku. “Kami tegaskan ini agar kasus ini diproses secara hukum. Jika tidak ada, kami akan menindak tegas para pelaku,” tegasnya mengakhiri. (tim)

Foto: Rizky/PM Sejumlah anggota massa PP dibariskan polisi, karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam), Minggu (31/1/2016).
Foto: Rizky/PM
Sejumlah anggota massa PP dibariskan polisi, karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam), Minggu (31/1/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 33 orang diamankan polisi pasca bentrok PP dan IPK, guna mendalami kasus pengrusakan kantor DPW Pemuda Pancasila serta terbunuhnya Monang Hutabarat dan Roy Silaban.

Rinciannya, tiga orang menjalani pemeriksaan di Mapoldasu. Sedangkan 30 orang lainnya diperiksa di Mapolresta Medan. Dari keterangan mereka, penyidik telah mengidentifikasi orang-orang yang terkait tewasnya Monang dan Roy.

Ini disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino di Makodim 0201/BS, Minggu (31/1) sore, disela-sela pertemuannya dengan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung.

“Untuk status tersangka, saya belum tahu pasti. Tapi di Mapoldasu ada 3 orang dan di Mapolresta Medan sedikitnya 30 orang,” ungkap Ngadino sembari menambahkan, identitas pelaku pembunuhan telah teridentifikasi dan dalam tahap penyidikan.

Terkait dengan ini, keluarga Monang sangat berharap besar pihak kepolisian segera mengungkap identitas serta menangkap siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan korban meregang nyawa.

Harapan tersebut disampaikan Evilina Hutabarat (56), kakak kandung Monang yang menetap di Jalan Gaharu, Kel. Gaharu, Medan Timur, pada Minggu (31/1) siang.

“Saya mewakili keluarga meminta kepada pihak kepolisian untuk segera
mengusut kasus kematian adik saya ini,” ujarnya sembari menambahkan, Monang merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Evilina mengisahkan, Monang sudah aktif di organisasi kepemudaan sejak remaja. Karena keuletannya pula, Monang akhirnya dipercaya menjadi Ketua Anak Ranting IPK Kampung Durian.

Disinggung tentang sikap ganjil korban sebelum meninggal dunia, Evilina
Mengungkapkan bahwa seminggu lalu Monang mendatangi tempat kerjanya di Gaharu, Lorong I.

“Dia (Monang) minta Rp300 ribu. Katanya, itu akan menjadi kali terakhir dia meminta uang,” kenang Evilina dengan nada bergetar tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Keinginan agar penganiaya Monang secepat mungkin ditangkap juga disampaikan Ketua PAC Medan Timur Dolok Habib Harahap.

“Jujur saja, kami tidak berterima dengan pembantian terhadap rekan
juang kami. Polisi harus memproses kasus ini dengan tuntas dan sesegera mungkin,” ungkapnya ketika ditemui saat pemakaman Monang, Minggu (31/1)
siang.

Diceritakan Dolok, sore saat kejadian, dia dan Monang serta rombongan berniat menghadiri pelantikan PAC IPK Medan Denai di Jalan Pelajar.

“Saat itu kami rombongan PAC IPK Medan Timur, PAC IPK Medan Deli, PAC
IPK Labuhan dan PAC IPK Labuhan Deli berangkat menghadiri pelantikan,
namun saat di Jalan Thamrin depan kantor MPW PP Sumut tiba-tiba kami
dihadang dan diserang,” ucapnya.

Dolok sekali menegaskan, pihak kepolisian untuk sesegera mungkin
menangkap pelaku. “Kami tegaskan ini agar kasus ini diproses secara hukum. Jika tidak ada, kami akan menindak tegas para pelaku,” tegasnya mengakhiri. (tim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/