MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gelaran pelantikan Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Kota Medan periode 2015-2019 di Lapangan Benteng sejak pagi hingga sore Minggu (31/1), berlangsung lancar. Itu tak lepas dari ketatnya pengamanan yang dilakukan tim gabungan Polri-TNI di sekitar acara.
Saking ketatnya, seluruh kader dan undangan yang hendak memasuki areal pelantikan tak luput dari pemeriksaan. Tak adanya informasi terkait akan adanya pemeriksaan, sempat membuat suasana sedikit tegang.
Tidak hanya pengendara sepedamotor, mereka yang datang dengan mengendarai mobil pribadi juga tak luput dari pemeriksaan. Hasilnya, beberapa kader kedapatan membawa senjata tajam dan langsung diamankan.
Tak lama pemeriksaan berlangsung, kekisruhan kecil kembali terjadi. Pasalnya, petugas mendapati seorang pria kedapatan membawa softgun. Belakangan diketahui, pria berkumis tersebut bernama drg Endar Muda Lubis.
Sama seperti kader-kader yang terjaring membawa sajam, pria berpenampilan necis ini langsung dimasukkan petugas ke mobil dan selanjutnya diboyong ”Dari gelaran razia, sebanyak 54 kader PP terpaksa diamankan sementara karena 4 angkot yang ditumpangi didapati beberapa pucuk senjata tajam.
Kader PP yang diamankan tersebut terjaring ketika angkot yang ditumpangi melintas di Jalan H. Adam Malik. Kita masih mendalami terkait siapa pemilik sajam yang ditemukan di angkot,” ujar Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono.
Lebih lanjut, Aldi mengatakan pihaknya juga mengamankan 36 kader PP yang sedang berkumpul di kantor PAC PP Medan Amplas.
“Dari sana kita mendapatkan senjata tajam dan 2 senapan angin,” ungkapnya sembari menambahkan, pengakuan ke-36 orang itu, senapan angin tersebut milik Mariono, ketua disana.
Singkat cerita, setelah acara pelantikan berakhir sekira pukul 15.00 wib, pihak kepolisian melakukan pengawalan terhadap kader PP yang meninggalkan lokasi.
Pun begitu, perjalanan itu tak serta merta mulus. Di beberapa titik, rombongan sempat diganggu oknum tak bertanggung jawab dengan melempar sesuatu ke iring-iringan. Walau aksi itu sempat menyulut emosi kader PP, namun petugas berhasil menetralisirnya sembari meminta bantuan tambahan personel.
Hingga berita diturunkan, tidak ada terjadi gejolak berarti khususnya di kawasan-kawasan yang sebelumnya dianggap rawan bentrok. Pantauan di lapangan, tim gabungan TNI-Polri terus mobile melakukan pengamanan.
KORBAN LUKA DIPINDAHKAN
Setelah mendapatkan perawatan intensif di RSU Permata Bunda, semua korban luka dipindahkan ke RS Bunda Thamrin. Mereka adalah Dedi Marbun (40) warga Jalan Pasar III Nomor 24 Medan mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian kepala. Kemudian, Eki (20) putri Dedi yang mengalami luka bacok di bagian kepala, L (15) adik Eki yang terluka akibat hantaman benda tumpul, Rudy Syahputra (36), dan Feriansyah (mengalami luka tikam di bagian perut).
Kepala Bagian Humas RSU Permata Bunda, Helmi yang dihubungi mengatakan kalau pemindahan dilakukan karena kondisi korban sudah mulai membaik.
Terpisah, Kepala RS Bhayangkara Medan Farid Amansyah mengatakan, jenazah korban tewas akibat bentrokan telah diserahkan ke pihak keluarga pada pukul 11.30 wib. (tim)