32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Buku ‘Perjuangan, Pengabdian, Pemikiran Rahmat Shah’ dan ‘Kanker Prostat Bukan Vonis Mati’

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, bahwa tokoh nasional DR H Rahmat Shah memiliki kedermawanan yang paling menonjol. Tak heran jika DR H Rahmat Shah dianugerahi Bintang Mahaputra Naraya oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Agustus 2020.

SERAHKAN BUKU: DR H Rahmat Shah (kiri) menyerahkan buku kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Hal ini disampaikan Ketua MPR RI pada kegiatan peluncuran buku DR H Rahmat Shah berjudul ‘Perjuangan, Pengabdian, Pemikiran Rahmat Shah’ dan ‘Kanker Prostat Bukan Vonis Mati’ di Jakarta, awal Februari lalu. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua MPR RI Syarif Hasan, Wakil Ketua DPD RI Sultan, Anggota DPR RI Robert Kardinal, Duta Besar Turki, Duta Besar Afghanistan dan puteri Rahmat Shah, Raline Shah.

Melalui buku-buku DR H Rahmat Shah kita bisa belajar menghadapi pahit-getir hingga asam-manis realita kehidupan. “Kedua buku tentang dirinya, ‘Perjuangan, Pengabdian, Pemikiran Rahmat Shah’ dan ‘Kanker Prostat Bukan Vonis Mati’ merupakan bagian dari kedermawanannya membagikan pengalaman dan mewariskan kisah inspiratif dalam perjalanan hidupnya,” sebut ketua MPR RI yang akrab disapa Bamsoet.

Disebutkan Bamsoet, dalam buku ‘Kanker Prostat Bukan Vonis Mati’ tidak saja menggambarkan kegigihan perjuangan Rahmat Shah melawan penyakit kronis. Disini juga tergambar bagaimana merefleksikan kedalaman sisi mental-spiritualitas. “Dalam masa-masa tersulitnya, Rahmat Shah tidak kehilangan kendali dan akal sehat, untuk tetap teguh pendirian. Tidak berpaling, dan percaya pada kuasa Ilahi,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke-20 tersebut.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menyebut bahwa kedermawanan DR H Rahmat Shah merupakan refleksi dari karakter cinta kasih yang melekat pada pribadinya. Selain termanifestasikan kepada sesama anak bangsa, juga terhadap makhluk hidup lain dimana dirinya menerima amanah sebagai Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).

Ia menambahkan manifestasi kecintaan terhadap upaya perlindungan dan pelestarian satwa juga diwujudkan melalui Rahmat International Wildlife Museum and Gallery. Disini pengunjung tidak sekadar berkesempatan belajar mengenal dan mencintai satwa, tetapi juga diajak peduli untuk menjadi bagian dari komunitas pelindung satwa.

Bamsoet mengajak berbagai elemen bangsa untuk bersama Rahmat Shah mendukung program donasi Food for Animal. Didedikasikan untuk membantu lebih dari 66 ribu satwa yang berada di lembaga konservasi baik kebun binatang, taman satwa dan taman safari. Pandemi Covid-19 membatasi berbagai aktivitas masyarakat yang berimbas pada minimnya pemasukan lembaga konservasi.

”Sehingga, berdampak pada berkurangnya ketersediaan pakan dan obat-obatan bagi satwa yang dipelihara. Sedikit bantuan dari kita, akan besar manfaatnya bagi kelangsungan hewan-hewan tersebut,” kata Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut.

Pembelajaran

Sementara itu Gubsu H Edy Rahmayadi menilai perjalanan hidup yang penuh warna dari DR H Rahmat Shah merupakan pembelajaran bagi generasi muda untuk menggapai cita-cita demi terwujudnya kemaslahatan umat serta pembangunan di tanah air.

”Kita bisa banyak belajar tentang kisah hidup, kiprah serta pemikirannya. Semua yang dilalui beliau tidaklah mudah. Butuh perjuangan, kerja keras dan pengorbanan yang sangat besar hingga akhirnya menjadi salah satu tokoh besar di Sumut. Mudah-mudahan buku ini bisa memberikan inspirasi yang positif bagi kita semua, khususnya pada generasi muda,” kata gubernur.

Edy Rahmayadi mengutarakan bahwa DR H Rahmat Shah merupakan salah satu tokoh bangsa yang konsistensi mengabdi untuk negeri. DR H Rahmat Shah juga konsisten menulis buku dan merupakan sosok yang inspiratif. Karenanya banyak orang yang ingin menjadi sosok seperti DR H Rahmat Shah yang telah banyak berbuat untuk Sumut.

“Dari buku ini, kita semua bisa belajar bagaimana seorang tokoh Rahmat Shah dalam kapasitasnya sebagai pengusaha yang merintis karier dari bawah, ternyata mampu menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang ada. Bahkan dengan sejumlah pengusaha manca negara dan menjadi orang yang dipercaya dan terpercaya,” urai Edy Rahmayadi pada peluncuran buku di Restoran Wong Solo Jalan Gajah Mada Medan, Minggu (20/12),

Peluncuran buku ini turut dihadiri Panglima Kodam I/BB Mayjen TNI Hassanudin SIP MM, Wagubsu Drs H Musa Rajekshah MHum, Anggota DPR RI Prof Dr Djohar Arifin, Anggota DPR RI M Husni SE, Anggota DPD RI H Muhammad Nuh MSP, Sultan Deli ke-14 Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah.

Turut hadir Kabinda Sumut Brigjen TNI Ruruh A Setiawibawa, Dan Lantamal I Belawan Brigjen TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso, Danyon Marhanlan I Belawan Mayor Marinir Farick MTrOpsla, Kapolda Sumut diwakili Kombes. Pol Dra Rina Sari Ginting, Konsul Jenderal Malaysia, Konsul Jenderal Timor Leste, Konsul Jenderal Rusia, Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumut Kodrat Shah, dan Ketua KNPI Sumut El Adrian Shah.

Gubernur pada acara ini juga mendoakan DR H Rahmat Shah selalu dilindungi Allah SWT. ”Abang telah memberikan pertinggal memori hidup yang baik dan memberikan contoh bahwa selama kita hidup harus bisa melakukan hal baik sekecil apa pun itu,” sebutnya.

Sedangkan Anggota DPR RI Djohar Arifin Husin menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku. Sesuai dengan namanya, Djohar yang pernah menjadi Kordinator Kopertis Sumut dan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ini berharap DR H Rahmat Shah selalu menjadi rahmat atau bermanfaat bagi semua makhluk hidup.
“Dengan bukunya, DR H Rahmat Shah memberikan semangat pada generasi muda. Lewat buku, beliau menyampaikan bahwa kebahagaian itu bila dapat membantu orang lain, bukan memperkaya diri,” ujarnya.

Berbagi Pengalaman

Dalam buku ini, DR Rahmat Shah menuturkan pengalaman dan upaya yang dikerjakan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, sosial, olahraga, pendidikan, lingkungan dan konservasi sumber daya alam hanya berdasarkan amanah dan tanggungjawab.

Buku ini terdiri dari empat bagian yaitu: Perjalanan yang Penuh Warna, Pemikiran Bisnis dan Berbagai Aktivitas, Kontribusi dan Pengalaman Hidup serta Keuletan Berbuah Penghargaan. Setiap bagian disajikan dengan bahasa sederhana dan jujur sehingga sangat menarik untuk dibaca.

Seperti pertanda jelang kelahirannya di Perdagangan, Simalungun, 23 Oktober 1950 silam. Bagaimana prinsip kerja keras, disiplin dan berserah secara penuh kepada Sang Khalik membawa penghargaan dalam hidup putra keenam dari pasangan Alm. Hafiz H. Gulrang Shah dan Alm. Hj. Syarifah Sobat ini. Serta pencapaian yang menjadi jalan untuk membantu siapapun yang membutuhkan tanpa pamrih.

Rahmat Shah berharap, kehadiran buku Rahmat Shah, Anak Desa Pinggir Sungai Bah Bolon, Perjuangan, Pengabdian dan Pemikiran – Karya Nyata yang Bermanfaat ini menjadi motivasi bagi semua pihak yang ingin berbakti kepada negara.

Khusus untuk Buku Kanker Prostat Bukan Vonis Mati, Sembuh Berkat Do’a dan Sedekah dibuat untuk memotivasi para penderita kanker untuk sembuh. Berdasarkan pengalaman pribadi DR. H. Rahmat Shah yang divonis dokter menderita penyakit kanker prostat Glasson 9 pada tahun 2016 dan diprediksi hanya bertahan hidup selama setahun. Namun karena perjuangannya yang tak kenal lelah dibarengi dengan do’a dan sedekah yang tak henti DR H Rahmat Shah berhasil sembuh dari kanker prostat tersebut tanpa ada bagian vital yang dipotong atau dihilangkan.

Anak Desa Pinggir Sungai Bah Bolon, DR H Rahmat Shah yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumut menyebutkan bahwa penerbitan buku ini antara lain dimaksudkan untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat, bahwa hidup harus bisa bermanfaat untuk orang lain. Rahmat juga meminta maaf jika peluncuran buku ini dilakukan di saat pandemi Covid-19.

“Buku Saya ini, memang sudah selesai setahun lebih. Di buku biografi ini, Saya ingin bercerita bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah. Saya hanya berpikir hidup ini bisa lebih berarti, bila bermanfaat untuk orang lain. Kuncinya adalah disiplin, bersungguh-sungguh dan jujur,” kata pemilik Rahmat Internasional Wildlife Musem dan Gallery tersebut.

Rahmat Shah juga menegaskan bahwa ia menuliskan semua kisahnya secara lengkap di dalam buku ini bukan untuk gagah-gagahan tapi untuk memotivasi. Buku ini bukan untuk menggurui apalagi membanggakan diri. Tetapi sebagai motivasi dan informasi bagi kita semua khususnya bagi seluruh keluarga dan para sahabat serta
generasi penerus bangsa. Karena kepada merekalah negara ini akan diwariskan nantinya.

“Saya tidak pernah mimpikan apa yang saya berikan hari ini. Intinya kerja keras, disiplin dan fokus. Saya percaya selalu ada jalan. Saya sudah empat kali operasi. Dan memang kanker itu tidak bisa sembuh 100 persen,” kata Rahmat Shah pada acara peluncuran buku di Hall Rahmat Internasional Wildlife Musem & Gallery, Jalan S Parman Nomor 309, Medan, Selasa (22/12).

Memang satu hal yang dikasih Allah, dirinya masih bisa berobat ke Jerman untuk berusaha menyembuhkan penyakit tersebut. DR H Rahmat Shah membeberkan bahwa hobinya adalah sedekah, komitmen dan kejujuran menjadi kunci meraih kesuksesan dan kebahagiaan. “Sedekah saja kepada siapapun. Insya Allah keinginan kita dapat dipenuhi. Karena kita hidup dengan apa yang kita dapat. Kita buat kehidupan dengan apa yang kita berikan. Banyak hal yang dalam perjalanan hidup ini yang ingin saya bagikan,” ujar DR H Rahmat Shah.

Putra bungsu DR H Rahmat Shah, Rollan Shah mengutarakan bahwa orangtuanya banyak memberikan ceramah dan hal penting dalam perjalanan hidup. “Ayah mengajarkan untuk sering berbagi kepada orang yang membutuhkan agar dimudahkan dalam segala urusan. Perjuangan beliau, konsistensi, kesabaran dan kedisiplinan merupakan sosok yang Saya kagumi. Papa saya, orang yang sabar dan memiliki insting yang sangat kuat, tetap berjuang mencapai apa yang Papa inginkan,” kata Rollan Shah. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, bahwa tokoh nasional DR H Rahmat Shah memiliki kedermawanan yang paling menonjol. Tak heran jika DR H Rahmat Shah dianugerahi Bintang Mahaputra Naraya oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Agustus 2020.

SERAHKAN BUKU: DR H Rahmat Shah (kiri) menyerahkan buku kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Hal ini disampaikan Ketua MPR RI pada kegiatan peluncuran buku DR H Rahmat Shah berjudul ‘Perjuangan, Pengabdian, Pemikiran Rahmat Shah’ dan ‘Kanker Prostat Bukan Vonis Mati’ di Jakarta, awal Februari lalu. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua MPR RI Syarif Hasan, Wakil Ketua DPD RI Sultan, Anggota DPR RI Robert Kardinal, Duta Besar Turki, Duta Besar Afghanistan dan puteri Rahmat Shah, Raline Shah.

Melalui buku-buku DR H Rahmat Shah kita bisa belajar menghadapi pahit-getir hingga asam-manis realita kehidupan. “Kedua buku tentang dirinya, ‘Perjuangan, Pengabdian, Pemikiran Rahmat Shah’ dan ‘Kanker Prostat Bukan Vonis Mati’ merupakan bagian dari kedermawanannya membagikan pengalaman dan mewariskan kisah inspiratif dalam perjalanan hidupnya,” sebut ketua MPR RI yang akrab disapa Bamsoet.

Disebutkan Bamsoet, dalam buku ‘Kanker Prostat Bukan Vonis Mati’ tidak saja menggambarkan kegigihan perjuangan Rahmat Shah melawan penyakit kronis. Disini juga tergambar bagaimana merefleksikan kedalaman sisi mental-spiritualitas. “Dalam masa-masa tersulitnya, Rahmat Shah tidak kehilangan kendali dan akal sehat, untuk tetap teguh pendirian. Tidak berpaling, dan percaya pada kuasa Ilahi,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke-20 tersebut.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menyebut bahwa kedermawanan DR H Rahmat Shah merupakan refleksi dari karakter cinta kasih yang melekat pada pribadinya. Selain termanifestasikan kepada sesama anak bangsa, juga terhadap makhluk hidup lain dimana dirinya menerima amanah sebagai Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).

Ia menambahkan manifestasi kecintaan terhadap upaya perlindungan dan pelestarian satwa juga diwujudkan melalui Rahmat International Wildlife Museum and Gallery. Disini pengunjung tidak sekadar berkesempatan belajar mengenal dan mencintai satwa, tetapi juga diajak peduli untuk menjadi bagian dari komunitas pelindung satwa.

Bamsoet mengajak berbagai elemen bangsa untuk bersama Rahmat Shah mendukung program donasi Food for Animal. Didedikasikan untuk membantu lebih dari 66 ribu satwa yang berada di lembaga konservasi baik kebun binatang, taman satwa dan taman safari. Pandemi Covid-19 membatasi berbagai aktivitas masyarakat yang berimbas pada minimnya pemasukan lembaga konservasi.

”Sehingga, berdampak pada berkurangnya ketersediaan pakan dan obat-obatan bagi satwa yang dipelihara. Sedikit bantuan dari kita, akan besar manfaatnya bagi kelangsungan hewan-hewan tersebut,” kata Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut.

Pembelajaran

Sementara itu Gubsu H Edy Rahmayadi menilai perjalanan hidup yang penuh warna dari DR H Rahmat Shah merupakan pembelajaran bagi generasi muda untuk menggapai cita-cita demi terwujudnya kemaslahatan umat serta pembangunan di tanah air.

”Kita bisa banyak belajar tentang kisah hidup, kiprah serta pemikirannya. Semua yang dilalui beliau tidaklah mudah. Butuh perjuangan, kerja keras dan pengorbanan yang sangat besar hingga akhirnya menjadi salah satu tokoh besar di Sumut. Mudah-mudahan buku ini bisa memberikan inspirasi yang positif bagi kita semua, khususnya pada generasi muda,” kata gubernur.

Edy Rahmayadi mengutarakan bahwa DR H Rahmat Shah merupakan salah satu tokoh bangsa yang konsistensi mengabdi untuk negeri. DR H Rahmat Shah juga konsisten menulis buku dan merupakan sosok yang inspiratif. Karenanya banyak orang yang ingin menjadi sosok seperti DR H Rahmat Shah yang telah banyak berbuat untuk Sumut.

“Dari buku ini, kita semua bisa belajar bagaimana seorang tokoh Rahmat Shah dalam kapasitasnya sebagai pengusaha yang merintis karier dari bawah, ternyata mampu menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang ada. Bahkan dengan sejumlah pengusaha manca negara dan menjadi orang yang dipercaya dan terpercaya,” urai Edy Rahmayadi pada peluncuran buku di Restoran Wong Solo Jalan Gajah Mada Medan, Minggu (20/12),

Peluncuran buku ini turut dihadiri Panglima Kodam I/BB Mayjen TNI Hassanudin SIP MM, Wagubsu Drs H Musa Rajekshah MHum, Anggota DPR RI Prof Dr Djohar Arifin, Anggota DPR RI M Husni SE, Anggota DPD RI H Muhammad Nuh MSP, Sultan Deli ke-14 Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah.

Turut hadir Kabinda Sumut Brigjen TNI Ruruh A Setiawibawa, Dan Lantamal I Belawan Brigjen TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso, Danyon Marhanlan I Belawan Mayor Marinir Farick MTrOpsla, Kapolda Sumut diwakili Kombes. Pol Dra Rina Sari Ginting, Konsul Jenderal Malaysia, Konsul Jenderal Timor Leste, Konsul Jenderal Rusia, Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumut Kodrat Shah, dan Ketua KNPI Sumut El Adrian Shah.

Gubernur pada acara ini juga mendoakan DR H Rahmat Shah selalu dilindungi Allah SWT. ”Abang telah memberikan pertinggal memori hidup yang baik dan memberikan contoh bahwa selama kita hidup harus bisa melakukan hal baik sekecil apa pun itu,” sebutnya.

Sedangkan Anggota DPR RI Djohar Arifin Husin menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku. Sesuai dengan namanya, Djohar yang pernah menjadi Kordinator Kopertis Sumut dan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ini berharap DR H Rahmat Shah selalu menjadi rahmat atau bermanfaat bagi semua makhluk hidup.
“Dengan bukunya, DR H Rahmat Shah memberikan semangat pada generasi muda. Lewat buku, beliau menyampaikan bahwa kebahagaian itu bila dapat membantu orang lain, bukan memperkaya diri,” ujarnya.

Berbagi Pengalaman

Dalam buku ini, DR Rahmat Shah menuturkan pengalaman dan upaya yang dikerjakan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, sosial, olahraga, pendidikan, lingkungan dan konservasi sumber daya alam hanya berdasarkan amanah dan tanggungjawab.

Buku ini terdiri dari empat bagian yaitu: Perjalanan yang Penuh Warna, Pemikiran Bisnis dan Berbagai Aktivitas, Kontribusi dan Pengalaman Hidup serta Keuletan Berbuah Penghargaan. Setiap bagian disajikan dengan bahasa sederhana dan jujur sehingga sangat menarik untuk dibaca.

Seperti pertanda jelang kelahirannya di Perdagangan, Simalungun, 23 Oktober 1950 silam. Bagaimana prinsip kerja keras, disiplin dan berserah secara penuh kepada Sang Khalik membawa penghargaan dalam hidup putra keenam dari pasangan Alm. Hafiz H. Gulrang Shah dan Alm. Hj. Syarifah Sobat ini. Serta pencapaian yang menjadi jalan untuk membantu siapapun yang membutuhkan tanpa pamrih.

Rahmat Shah berharap, kehadiran buku Rahmat Shah, Anak Desa Pinggir Sungai Bah Bolon, Perjuangan, Pengabdian dan Pemikiran – Karya Nyata yang Bermanfaat ini menjadi motivasi bagi semua pihak yang ingin berbakti kepada negara.

Khusus untuk Buku Kanker Prostat Bukan Vonis Mati, Sembuh Berkat Do’a dan Sedekah dibuat untuk memotivasi para penderita kanker untuk sembuh. Berdasarkan pengalaman pribadi DR. H. Rahmat Shah yang divonis dokter menderita penyakit kanker prostat Glasson 9 pada tahun 2016 dan diprediksi hanya bertahan hidup selama setahun. Namun karena perjuangannya yang tak kenal lelah dibarengi dengan do’a dan sedekah yang tak henti DR H Rahmat Shah berhasil sembuh dari kanker prostat tersebut tanpa ada bagian vital yang dipotong atau dihilangkan.

Anak Desa Pinggir Sungai Bah Bolon, DR H Rahmat Shah yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumut menyebutkan bahwa penerbitan buku ini antara lain dimaksudkan untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat, bahwa hidup harus bisa bermanfaat untuk orang lain. Rahmat juga meminta maaf jika peluncuran buku ini dilakukan di saat pandemi Covid-19.

“Buku Saya ini, memang sudah selesai setahun lebih. Di buku biografi ini, Saya ingin bercerita bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah. Saya hanya berpikir hidup ini bisa lebih berarti, bila bermanfaat untuk orang lain. Kuncinya adalah disiplin, bersungguh-sungguh dan jujur,” kata pemilik Rahmat Internasional Wildlife Musem dan Gallery tersebut.

Rahmat Shah juga menegaskan bahwa ia menuliskan semua kisahnya secara lengkap di dalam buku ini bukan untuk gagah-gagahan tapi untuk memotivasi. Buku ini bukan untuk menggurui apalagi membanggakan diri. Tetapi sebagai motivasi dan informasi bagi kita semua khususnya bagi seluruh keluarga dan para sahabat serta
generasi penerus bangsa. Karena kepada merekalah negara ini akan diwariskan nantinya.

“Saya tidak pernah mimpikan apa yang saya berikan hari ini. Intinya kerja keras, disiplin dan fokus. Saya percaya selalu ada jalan. Saya sudah empat kali operasi. Dan memang kanker itu tidak bisa sembuh 100 persen,” kata Rahmat Shah pada acara peluncuran buku di Hall Rahmat Internasional Wildlife Musem & Gallery, Jalan S Parman Nomor 309, Medan, Selasa (22/12).

Memang satu hal yang dikasih Allah, dirinya masih bisa berobat ke Jerman untuk berusaha menyembuhkan penyakit tersebut. DR H Rahmat Shah membeberkan bahwa hobinya adalah sedekah, komitmen dan kejujuran menjadi kunci meraih kesuksesan dan kebahagiaan. “Sedekah saja kepada siapapun. Insya Allah keinginan kita dapat dipenuhi. Karena kita hidup dengan apa yang kita dapat. Kita buat kehidupan dengan apa yang kita berikan. Banyak hal yang dalam perjalanan hidup ini yang ingin saya bagikan,” ujar DR H Rahmat Shah.

Putra bungsu DR H Rahmat Shah, Rollan Shah mengutarakan bahwa orangtuanya banyak memberikan ceramah dan hal penting dalam perjalanan hidup. “Ayah mengajarkan untuk sering berbagi kepada orang yang membutuhkan agar dimudahkan dalam segala urusan. Perjuangan beliau, konsistensi, kesabaran dan kedisiplinan merupakan sosok yang Saya kagumi. Papa saya, orang yang sabar dan memiliki insting yang sangat kuat, tetap berjuang mencapai apa yang Papa inginkan,” kata Rollan Shah. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/