MEDAN, SUMUTPOS.CO – Segala cara akan dilakukan setiap partai politik (Parpol) agar pasangan calon (paslon) yang diusung pada setiap moment pemilihan kepala daerah (Pilkada) dapat memikat hati masyarakat. Bahkan tak jarang, menjadikan artis sebagai salah satu calon yang memiliki elektabilitas tinggi agar bisa menang.
Pengamat Politik Shohibul Anshor Siregar menyebut, metode yang sama akan dilakukan Parpol untuk bisa menang pada ajang Pilgubsu 2018. “Saya pikir metodenya masih sama, setiap Parpol akan melakukan segala cara untuk bisa menang. Pertanyaannya, apakah ketika parpol mengajukan nama artis di Pilgubsu bisa diterima oleh masyarakat,” ujar Shohibul, Jumat (31/3).
Menurutnya, artis tidak akan mudah diterima oleh masyarakat di Sumut. Sebab, artis yang ada saat ini lebih mengedepankan ketenaran dari pada kemampuan. Akademisi asal UMSU itu menyebut ada tiga artis yang memang layak untuk maju di Pilkada seperti Dedi Mizwar, Rano Karno serta Nurul Arifin.
“Dedi Mizwar dan Rano Karno itu memang aktor, film yang dibintanginya berkualitas. Lihat film Si Doel Anak Sekolahan, film Naga Bonar, itu kan film yang menginspirasi. Kalau Nurul Arifin, sepertinya sosok yang konseptor,” paparnya.
Untuk itu, lanjut Shohibul, artis lebih baik hanya menjadi juru kampanye salah satu pasangan calon ketimbang menjadi kontestan di Pilgubsu 2018. “Peluang artis itu kecil di Sumut,” cetusnya.
Sementara, Sekretaris DPW PAN Sumut Yahdi Khoir mengakui bahwa masyarakat sudah cerdas dalam berpolitik. “Walaupun artis tidak akan mudah dapat dukungan, kan tidak bisa hanya mengandalkan sisi keartisan untuk bisa menang di Pilgubsu,” katanya.
Yahdi menyebut banyak faktor lain yang lebih penting. “Sosok kepemimpinan, pengalaman itu lebih diutamakan dan lebih mendapat nilai lebih oleh masyarakat dari pada artis,” ungkapnya.
Dia melihat peta politik di Pilgubsu 2018 masih buta. Karena belum ada sosok yang secara terang-terangan menyatakan dirinya bakal maju. “Jadi kita wait and see (melihat dan menunggu) apa yang akan terjadi,” tutupnya. (dik/yaa)
