28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Masker Kain Harus Sering Dicuci

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masker kesehatan yang dijual di sejumlah apotek belakangan sulit dicari. Ini dimanfaatkan sejumlah usaha rumahan untuk membuat masker berbahan kain.

Pantauan Sumut Pos, masker berbahan kain mulai nampak terpajang di sejumlah ruas jalan Kota Binjai, Selasa (31/3). Mereka menjualnya dengan harga bervariasi.

Mulai dari Rp5 ribu sampai Rp7 ribu per satuannya. Warna yang dijajakan juga beragam.

Hitam, merah, abu, biru dan lainnya. Selain menjajakan di sejumlah ruas jalan, juga ada dijual melalui akun media sosial Facebook.

“Kami sudah lama buat masker dari kain ini. Tidak secara tiba-tiba karena kesempatan adanya kejadian wabah,” kata seorang penjual masker berbahan kain di Kota Binjai.

Masker kain yang dibuatnya ketika mendapat pesanan. Bukan dijajakan di pinggir jalan. Namun, mereka tidak membatasi pembelian. Artinya, penjual masker kain tetap memenuhi jumlah pesanan yang dipesan.

“Minimal pesan setengah lusin,” kata dia.

Sementara, masker kain disebut-sebut tidak bagus. Sebab, masalah yang dihadapi ini musuh yang tak terlihat. Adalah, Virus Corona.

Bukan untuk menghindar dari abu. Menanggapi ini, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr HM Indra Tarigan menilai, masker berbahan kain bukan tidak bagus.

“Masker kain ini bukan tidak bagus. Namun, lebih baik masker kesehatan,” kata dia saat ditemui di Posko Covid-19 Dinkes Binjai.

Dia menyarankan, masker berbahan kain idealnya harus rajin dicuci. Jangan tidak rajin dicuci. “Kalau masker kesehatan yang dijual di apotek ini, bahannya lain. Di masker (kesehatan) itu, ada filternya yang menyaring bakteri. Namun karena sedang alangkah, ya tidak apa dipakai masker kain. Daripada tidak ada. Tapi harus rajin dicuci ya,” pungkasnya. (ted/azw)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masker kesehatan yang dijual di sejumlah apotek belakangan sulit dicari. Ini dimanfaatkan sejumlah usaha rumahan untuk membuat masker berbahan kain.

Pantauan Sumut Pos, masker berbahan kain mulai nampak terpajang di sejumlah ruas jalan Kota Binjai, Selasa (31/3). Mereka menjualnya dengan harga bervariasi.

Mulai dari Rp5 ribu sampai Rp7 ribu per satuannya. Warna yang dijajakan juga beragam.

Hitam, merah, abu, biru dan lainnya. Selain menjajakan di sejumlah ruas jalan, juga ada dijual melalui akun media sosial Facebook.

“Kami sudah lama buat masker dari kain ini. Tidak secara tiba-tiba karena kesempatan adanya kejadian wabah,” kata seorang penjual masker berbahan kain di Kota Binjai.

Masker kain yang dibuatnya ketika mendapat pesanan. Bukan dijajakan di pinggir jalan. Namun, mereka tidak membatasi pembelian. Artinya, penjual masker kain tetap memenuhi jumlah pesanan yang dipesan.

“Minimal pesan setengah lusin,” kata dia.

Sementara, masker kain disebut-sebut tidak bagus. Sebab, masalah yang dihadapi ini musuh yang tak terlihat. Adalah, Virus Corona.

Bukan untuk menghindar dari abu. Menanggapi ini, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr HM Indra Tarigan menilai, masker berbahan kain bukan tidak bagus.

“Masker kain ini bukan tidak bagus. Namun, lebih baik masker kesehatan,” kata dia saat ditemui di Posko Covid-19 Dinkes Binjai.

Dia menyarankan, masker berbahan kain idealnya harus rajin dicuci. Jangan tidak rajin dicuci. “Kalau masker kesehatan yang dijual di apotek ini, bahannya lain. Di masker (kesehatan) itu, ada filternya yang menyaring bakteri. Namun karena sedang alangkah, ya tidak apa dipakai masker kain. Daripada tidak ada. Tapi harus rajin dicuci ya,” pungkasnya. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/