27 C
Medan
Friday, December 5, 2025

Wow… Bocah 13 Tahun Ini Ikut SBMPTN, Tak Kesulitan Jawab Soal

Sekian banyak mata pelajaran, Izzan lebih meminati matematika. “Saya enggak tertarik pelajaran lain. Sampai sekarang sukanya matematika,” tutur Izzan sambil mengatakan kalau dirinya telah melakukan persiapan SBMPTN 2016 dengan cara membeli buku paket berkaitan materi seleksi PTN.

Meski tidak menempuh pendidikan sekolah formal, bukan berarti Izzan kesulitan menyerap ilmu secara cepat. Berkat motivasi orang tuanya serta kakaknya, Izzan yang kini setara usia SMP ini justru mampu melahap materi pelajaran untuk kalangan SMA.

“Sejak kecil dia (Izzan) belajar khusus matematika. Makanya saat usia delapan tahun, dia sudah bisa mempelajari pelajaran matematika untuk SMA,” kata Mursid Wijanarko (45), ayah Izzan.

Menurut Mursid, memilih mengikuti SBMPTN 2016 merupakan pilihan logis. Sebab, sambung dia, setelah lulus Paket B dan Paket C, tidak mungkin Izzan melanjutkan SMP atau SMA. “Tentu pilihannya melanjutkan ke level perguruan tinggi. Hal ini menjadi pilihan optimal dengan kondisi sekarang,” ujar Mursid.

Yanti Herawati, ibu Izzan, menyebut anak keduanya tersebut belajar secara otodidak untuk materi mata pelajaran SMA. “Dia (Izzan) belajarnya dengan cara membaca buku-buku. Bahkan saya malah kewalahan, jadi saat usianya sembilan tahun, dia banyak menanyakan materi pelajaran yang justru di luar kemampuan saya. Dia tanya materi-materi yang sebenarnya untuk mahasiswa tingkat empat,” kata Yanti.

Dia mengungkapkan, ketertarikan Izzan terhadap mata pelajaran matematika saat usianya lima tahun. “Waktu itu Izzan bertanya kepada saya kenapa Newton bisa merumuskan hukum gravitasi, tapi Newton enggak pernah ke luar angkasa. Ya saya jawab semuanya itu karena matematika. Sejak itulah Izzan tertarik pelajaran matematika,” kata Yanti.

Kecerdasan Izzan tentu saja membuat orang tuanya bangga. “Izzan ini anak cerdas berbakat istimewa. Dia memiliki keluarbiasaan ganda,” ucap Yanti yang juga penulis serta guru informal. (bbs/ala)

Sekian banyak mata pelajaran, Izzan lebih meminati matematika. “Saya enggak tertarik pelajaran lain. Sampai sekarang sukanya matematika,” tutur Izzan sambil mengatakan kalau dirinya telah melakukan persiapan SBMPTN 2016 dengan cara membeli buku paket berkaitan materi seleksi PTN.

Meski tidak menempuh pendidikan sekolah formal, bukan berarti Izzan kesulitan menyerap ilmu secara cepat. Berkat motivasi orang tuanya serta kakaknya, Izzan yang kini setara usia SMP ini justru mampu melahap materi pelajaran untuk kalangan SMA.

“Sejak kecil dia (Izzan) belajar khusus matematika. Makanya saat usia delapan tahun, dia sudah bisa mempelajari pelajaran matematika untuk SMA,” kata Mursid Wijanarko (45), ayah Izzan.

Menurut Mursid, memilih mengikuti SBMPTN 2016 merupakan pilihan logis. Sebab, sambung dia, setelah lulus Paket B dan Paket C, tidak mungkin Izzan melanjutkan SMP atau SMA. “Tentu pilihannya melanjutkan ke level perguruan tinggi. Hal ini menjadi pilihan optimal dengan kondisi sekarang,” ujar Mursid.

Yanti Herawati, ibu Izzan, menyebut anak keduanya tersebut belajar secara otodidak untuk materi mata pelajaran SMA. “Dia (Izzan) belajarnya dengan cara membaca buku-buku. Bahkan saya malah kewalahan, jadi saat usianya sembilan tahun, dia banyak menanyakan materi pelajaran yang justru di luar kemampuan saya. Dia tanya materi-materi yang sebenarnya untuk mahasiswa tingkat empat,” kata Yanti.

Dia mengungkapkan, ketertarikan Izzan terhadap mata pelajaran matematika saat usianya lima tahun. “Waktu itu Izzan bertanya kepada saya kenapa Newton bisa merumuskan hukum gravitasi, tapi Newton enggak pernah ke luar angkasa. Ya saya jawab semuanya itu karena matematika. Sejak itulah Izzan tertarik pelajaran matematika,” kata Yanti.

Kecerdasan Izzan tentu saja membuat orang tuanya bangga. “Izzan ini anak cerdas berbakat istimewa. Dia memiliki keluarbiasaan ganda,” ucap Yanti yang juga penulis serta guru informal. (bbs/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru