25 C
Medan
Thursday, January 30, 2025

Cuma Rp100 Ribu, Bisa Pilih Film Sesuka Hati

Cinema Club, Nonton Film Tiga Dimensi

Menonton film merupakan salah satu cara yang kerap dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh setelah menjalani rutinitas sehari-hari. Namun, skedul yang padat sering sekali membuat kita menunda menyaksikan film Favorit
Jadwal pemutaran film di teater sudah ditentukan terkadang tidak sesuai dengan waktu luang yang ada. Mau tak mau pengaturan skedul harus dilakukan. Namun trik itu tidak selamanya berhasil mengingat skedul tak terduga yang membuat keinginan tadi kembali tertunda. Jadinya, acara menonton baru terealisasi beberapa hari dari penanyangan perdana dilakukan. Tentunya dalam suasana yang tidak seheboh saat keinginan tadi pertama muncul.

Begitu juga dengan pilihan film yang sudah ditentukan dan terbatas tidak memberikan banyak pilihan. Pengunjung pun datang, membeli tiket sesuai film yang diputar, menyerahkan tiket, kemudian memilih tempat sesuai dengan nomor di tiket. Dengan ramainya penonton, tak banyak bisa dilakukan selama menyaksikan film yang diputar di layar lebar. Seperti saat masuk, pengunjung pun meninggalkan teater tanpa sapaan yang bersahabat.

Berbagai kekurangan tadi lalu ditawarkan Cinema Club, Mini Theatre, DVD Original/Blue Ray di Jalan Setia Budi no 190/8 Medan. Sapaan bersahabat pasti didapat dari pegawai Cinema Club yang beroperasi sejak 1 Juni lalu ini. Diikuti pula dengan kenyamanan yang tak kalah dengan suasana di teater-teater ternama Kota Medan sekalipun.
“Selamat siang, Pak. Silakan,” sapa salah seorang pegawai Cinema Club sembari mempersilakan Sumut Pos memilih koleksi film dalam format DVD Original maupun Blue Ray. Terpajang demikian apik pada rak yang didekor ala Clapboard dan roll film. Untuk memudahkan pengunjung, ribuan koleksi tadi dibagi menurut kategori film, action, drama, horor, hingga animasi atau kartun. Dari film Hollywood, Asia, hingga Indonesia.

Berbagai aksesoris yang terpasang di ruangan ini, seperti hiasan dinding dengan motif buble, lampu hias berwarna silver, dan satu set kursi berwarna hitam-putih. Kontras dengan warna orange dan hijau yang melapis seluruh ruangan. Memberi kenyamanan kepada pengunjung dalam memilih film yang ingin ditonton. Pegawai yang ada juga siap memberi informasi tentang film yang akan diputar. Untuk film tiga dimensi, Cinema Club juga menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kacamata 3D. Jadi pengunjung tinggal terima tenang.

Namun ada yang menarik disaksikan saat pengunjung memilih film. Tidak seperti di teater dimana calon penonton tidak banyak pilihan, pengunjung Cinema Club justru memiliki banyak pilihan. Karena itu tak jarang pengunjung yang didominasi berkelompok ini saling berdiskusi terlebih dahulu. Berdasarkan kesepakatan bersama pula film diserahkan kepada pegawai untuk disaksikan dalam mini teater yang terdapat di lantai dua.

“Situasi seperti itu yang ingin kita cari sebenarnya. Bagaimana hiburan yang ada tetap mempertahankan semangat kebersamaan. Saling menghargai pendapat orang lain sebelum membuat keputusan secara bersama. Khususnya anak-anak sekolah dan keluarga. Ada juga yang berpasangan tapi beberapa pasang. Dari datang dan saat pulang kita selalu mengucapkan terimakasih kepada pengunjung,” ucap Manager Cinema Club, Amirullah Harahap, Kamis (30/6).
Seperti halnya di teater, pengunjung menyusuri jalan lembut menuju mini teater di lantai dua. Dimana tiga mini teater menawarkan suasana yang berbeda dalam kenyamanan. Seperti di satu ruang mini teater yang kebetulan siang itu belum digunakan. Tiga sofa dimana masing-masing untuk dua orang berjejer tiga baris ke belakang mengarah pada layar 55 inch HD TV yang menggunakan teknologi film 3D. Dekorasi ruangan yang unik dan dilengkapi peredam suara dan pendingin ruangan memastikan suara yang dikeluarkan dari power 71 channel siap memacu jantung.

Dengan kapasitas maksimal enam orang per ruangan, kemewahan itu pun menjadi tidak terlalu mahal. Pasalnya untuk setiap pemutaran film, pengunjung hanya membayar Rp100 ribu. Jadi per orang hanya mengeluarkan uang sekitar Rp20 ribuan. Melengkapi, terdapat pula mini bar yang memberi pengunjung kebebasan untuk memilih cemilan. Bahkan santapan ala kuliner pun dapat dinikmati di sini. Seperti nasi goreng dan kentang goreng dengan citarasa yang khas pula menemani acara menonton film yang disukai. Begitu pula usai menonton, beberapa set kursi disiapkan di depan bagi pengunjung untuk bersantai sejenak sebelum bubar. Selama masa promosi ini, Cinema Club juga menyambut pengunjung dengan Free Welcome Drink.

Semua kemewahan dengan kesederhanaan yang ditawarkan mendapat antusias masyarakat. Sejak beroperasi, ketiga mini teater yang ada selalu penuh. Selain pelajar, remaja, dan keluarga menjadi pengunjung yang paling banyak. Cinema Club juga menerima pemesanan untuk waktu pemutaran. Seperti Adit yang datang bersama ibu dan saudaranya Satria. Usai menonton film Twilight, mereka memesan untuk kembali menonton pukul 20.00 WIB.
“Lebih asyik di sini dari di teater. Nanti malam mau nonton 3 Hornet dan Rumah Darah,” ucapnya.

Adalah William Atapary menghadirkan Cinema Club untuk memberikan hiburan dengan suasana berbeda. Melihat antusias masyarakat, Willi pun menambah mini teater di lantai tiga. Satu ruangan bahkan dibuat eksklusif. “Saya masih memikirkan konsep sehingga pengunjung betul-betul merasakan kemewahan tersendiri namun terjangkau,” pungkasnya. (*)

Cinema Club, Nonton Film Tiga Dimensi

Menonton film merupakan salah satu cara yang kerap dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh setelah menjalani rutinitas sehari-hari. Namun, skedul yang padat sering sekali membuat kita menunda menyaksikan film Favorit
Jadwal pemutaran film di teater sudah ditentukan terkadang tidak sesuai dengan waktu luang yang ada. Mau tak mau pengaturan skedul harus dilakukan. Namun trik itu tidak selamanya berhasil mengingat skedul tak terduga yang membuat keinginan tadi kembali tertunda. Jadinya, acara menonton baru terealisasi beberapa hari dari penanyangan perdana dilakukan. Tentunya dalam suasana yang tidak seheboh saat keinginan tadi pertama muncul.

Begitu juga dengan pilihan film yang sudah ditentukan dan terbatas tidak memberikan banyak pilihan. Pengunjung pun datang, membeli tiket sesuai film yang diputar, menyerahkan tiket, kemudian memilih tempat sesuai dengan nomor di tiket. Dengan ramainya penonton, tak banyak bisa dilakukan selama menyaksikan film yang diputar di layar lebar. Seperti saat masuk, pengunjung pun meninggalkan teater tanpa sapaan yang bersahabat.

Berbagai kekurangan tadi lalu ditawarkan Cinema Club, Mini Theatre, DVD Original/Blue Ray di Jalan Setia Budi no 190/8 Medan. Sapaan bersahabat pasti didapat dari pegawai Cinema Club yang beroperasi sejak 1 Juni lalu ini. Diikuti pula dengan kenyamanan yang tak kalah dengan suasana di teater-teater ternama Kota Medan sekalipun.
“Selamat siang, Pak. Silakan,” sapa salah seorang pegawai Cinema Club sembari mempersilakan Sumut Pos memilih koleksi film dalam format DVD Original maupun Blue Ray. Terpajang demikian apik pada rak yang didekor ala Clapboard dan roll film. Untuk memudahkan pengunjung, ribuan koleksi tadi dibagi menurut kategori film, action, drama, horor, hingga animasi atau kartun. Dari film Hollywood, Asia, hingga Indonesia.

Berbagai aksesoris yang terpasang di ruangan ini, seperti hiasan dinding dengan motif buble, lampu hias berwarna silver, dan satu set kursi berwarna hitam-putih. Kontras dengan warna orange dan hijau yang melapis seluruh ruangan. Memberi kenyamanan kepada pengunjung dalam memilih film yang ingin ditonton. Pegawai yang ada juga siap memberi informasi tentang film yang akan diputar. Untuk film tiga dimensi, Cinema Club juga menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kacamata 3D. Jadi pengunjung tinggal terima tenang.

Namun ada yang menarik disaksikan saat pengunjung memilih film. Tidak seperti di teater dimana calon penonton tidak banyak pilihan, pengunjung Cinema Club justru memiliki banyak pilihan. Karena itu tak jarang pengunjung yang didominasi berkelompok ini saling berdiskusi terlebih dahulu. Berdasarkan kesepakatan bersama pula film diserahkan kepada pegawai untuk disaksikan dalam mini teater yang terdapat di lantai dua.

“Situasi seperti itu yang ingin kita cari sebenarnya. Bagaimana hiburan yang ada tetap mempertahankan semangat kebersamaan. Saling menghargai pendapat orang lain sebelum membuat keputusan secara bersama. Khususnya anak-anak sekolah dan keluarga. Ada juga yang berpasangan tapi beberapa pasang. Dari datang dan saat pulang kita selalu mengucapkan terimakasih kepada pengunjung,” ucap Manager Cinema Club, Amirullah Harahap, Kamis (30/6).
Seperti halnya di teater, pengunjung menyusuri jalan lembut menuju mini teater di lantai dua. Dimana tiga mini teater menawarkan suasana yang berbeda dalam kenyamanan. Seperti di satu ruang mini teater yang kebetulan siang itu belum digunakan. Tiga sofa dimana masing-masing untuk dua orang berjejer tiga baris ke belakang mengarah pada layar 55 inch HD TV yang menggunakan teknologi film 3D. Dekorasi ruangan yang unik dan dilengkapi peredam suara dan pendingin ruangan memastikan suara yang dikeluarkan dari power 71 channel siap memacu jantung.

Dengan kapasitas maksimal enam orang per ruangan, kemewahan itu pun menjadi tidak terlalu mahal. Pasalnya untuk setiap pemutaran film, pengunjung hanya membayar Rp100 ribu. Jadi per orang hanya mengeluarkan uang sekitar Rp20 ribuan. Melengkapi, terdapat pula mini bar yang memberi pengunjung kebebasan untuk memilih cemilan. Bahkan santapan ala kuliner pun dapat dinikmati di sini. Seperti nasi goreng dan kentang goreng dengan citarasa yang khas pula menemani acara menonton film yang disukai. Begitu pula usai menonton, beberapa set kursi disiapkan di depan bagi pengunjung untuk bersantai sejenak sebelum bubar. Selama masa promosi ini, Cinema Club juga menyambut pengunjung dengan Free Welcome Drink.

Semua kemewahan dengan kesederhanaan yang ditawarkan mendapat antusias masyarakat. Sejak beroperasi, ketiga mini teater yang ada selalu penuh. Selain pelajar, remaja, dan keluarga menjadi pengunjung yang paling banyak. Cinema Club juga menerima pemesanan untuk waktu pemutaran. Seperti Adit yang datang bersama ibu dan saudaranya Satria. Usai menonton film Twilight, mereka memesan untuk kembali menonton pukul 20.00 WIB.
“Lebih asyik di sini dari di teater. Nanti malam mau nonton 3 Hornet dan Rumah Darah,” ucapnya.

Adalah William Atapary menghadirkan Cinema Club untuk memberikan hiburan dengan suasana berbeda. Melihat antusias masyarakat, Willi pun menambah mini teater di lantai tiga. Satu ruangan bahkan dibuat eksklusif. “Saya masih memikirkan konsep sehingga pengunjung betul-betul merasakan kemewahan tersendiri namun terjangkau,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/