Bunda, Mas Tidur Dulu Ya….
Isak tangis Dewi Wulandari tak terbendung setelah mendengar kabar bahwa pesawat Hercules yang membawa suaminya, Lettu Pnb Pandu Setiawan, jatuh di Medan, Selasa (30/6) siang. Dia tak menyangka, pria yang baru menikahinya dua bulan lalu itu disebutkan menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
“Tadi saya belanja di pasar, lalu mendapat telepon diminta segera pulang ke rumah,” ungkap Dewi saat ditemui wartawan di rumahnya di Dusun Patukan, Desa Ambarketawang, Gamping, Selasa sore.
Dewi menuturkan, saat sampai di rumah, dia diberi tahu oleh keluarga bahwa pesawat Hercules dengan nomor penerbangan A1310 itu mengalami kecelakaan. Suaminya menjadi kopilot 1 di pesawat tersebut. “Kaget, di rumah diberi kabar itu,” tuturnya lirih.
Dewi menuturkan Pandu adalah sosok suami yang pengertian dan sangat menyayangi keluarga. “Pengertian, sangat sayang keluarga, periang,” ungkapnya.
Dewi Wulandari, sempat mendapat sejumlah firasat. Biasanya suaminya setiap dia selesai mengirim pesan melalui BlackBerry Messenger (BBM) langsung menelefon, namun pada Senin 29 Juni malam hal itu tidak dilakukan. “Selesai BBM biasanya telefon, tetapi Senin malam itu tidak,” ujarnya.
Komunikasinya terakhir bersama Pandu melalui BBM juga terbilang singkat. “Pukul 19.30 WIB, dia bilang, ‘Bunda, mas tidur dulu ya,’ terus saya balas sudah enggak dibales lagi,” ujarnya menirukan percakapan melalui BBM dengan suaminya.
Awal ramadhan ternyata menjadi pertemuan terakhirnya bersama sang suami. “Terakhir, awal puasa, Jumat sampai Minggu, saya masih bertemu,” kenang Dewi.
Kisah cinta keduanya bermula ketika masih duduk di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Ketika itu, Kopilot Hercules ini menyatakan memiliki cita-cita sejak kecil ingin menjadi pilot. (deo/bd)