Salum mengingatkan, jangan sampai polisi memberikan atensi kepada kasus yang menimbulkan korban jiwa.
“Bila pelaku perampokan sudah menggunakan senjata api dan senjata lainnya yang mampu melukai bahkan menghilangkan nyawa, kita tinggal tunggu kabarnya saja ada perampokan lain terjadi yang korbannya meninggal. Hal itu bukan tidak mungkin terjadi mengingat belum ada satupun yang tertangkap pelaku perampokan di seputaran komplek kejaksaan,” ujarnya.
Sementara itu, Leni (37), warga Jalan Stela 1 mengatakan tercatat sudah lima kali rumah kemalingan di kawasan tersebut. Kelima terjadi kurun enam bulan di tahun 2017. “Pelakunya kerap beraksi siang hari. Saya dan suami curiga pelakunya pura-pura menawarkan jasa ke rumah-rumah sembari membaca kondisi rumah yang ditargetnya,” ujar ibu dua orang anak ini.
Dia mengaku was-was mendengar aksi perampokan kembali terjadi di lingkungan tempat tinggalnya itu. Harapannya, polisi bisa menangkap para pelaku agar ada efek jera dan bisa membongkar sindikat perampok rumah kosong itu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Delitua, Kompol Wira yang dikonfirmasi soal adanya perampokan di kawasan Komplek Kejaksaan kembali menegaskan akan memberi atensi. “Terimakasih informasinya, akan kita atensikan,” ungkapnya. (dvs/ila)