25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Paripurna HUT ke-431 Kota Medan: Peredaran Narkoba Masih Marak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Medan menggelar Rapat Paripurna dalam Rangka Hari Jadi ke-431 Kota Medan di Aula Gedung DPRD Medan, Rabu (30/6) Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Turut hadir, Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga, Rajuddin Sagala, dan Bahrumsyah, serta para anggota DPRD Medan.

Penyalahgunaan narkoba-ilustrasi

Rapat juga dihadiri Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, dan sejumlah Kepala OPD. Selain itu, hadir perwakilan Gubernur Sumut, Dandim 0201/BS, Kapolrestabes Medan, Kajari Medan, Danlanud, Danlantamal, dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Hasyim dalam pidatonya menyampaikan, peringatan hari jadi Kota Medan pada tahun ini dirayakan dalam suasana penuh kesederhanaan. Karena pada saat ini, warga Kota Medan serta masyarakat di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia, masih terus berjuang menghadapi pandemi Covid-19, yang sudah banyak mengambil korban, baik yang positif terjangkit virus maupun yang meninggal dunia.

“Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir 2 tahun ini, telah berdampak pada semua sendi kehidupan, baik kesehatan, perekonomian, dan sosial. Untuk itu, tidak bosan-bosannya kami senantiasa mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat, hidup bersih, dengan selalu menjalankan prokes, seperti memakai masker, menjaga jarak aman (physical distancing), sering mencuci tangan, tetap berada di rumah terkecuali harus melakukan urusan penting, dan menghindari keramaian/kerumunan,” ungkap Hasyim.

Hasyim mengimbau, agar masyarakat meningkatkan kepedulian sosial, menjaga kebersihan, dan bahu-membahu untuk membantu warga yang terdampak Covid-19.

“Mari kita jadikan momentum peringatan hari jadi Medan ini, sebagai media introspeksi dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sembari berdoa agar kiranya wabah Covid-19 ini segera berakhir dan situasi kembali pulih,” tuturnya, seraya mengatakan, DPRD Medan mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Wali Kota Medan, untuk percepatan pemenuhan target vaksinasi bagi penduduk Kota Medan dan semoga bisa tuntas sampai akhir tahun ini.

Lebih lanjut Hasyim mengatakan, sejarah lahirnya Kota Medan diawali dengan dibukanya sebuah kampung yang dinamai Medan Putri oleh Guru Patimpus pada 1590 silam, yang berlokasi di Tanah Deli.

Pada awal perkembangannya, kampung kecil yang bernama Medan Putri tersebut, berkembang pesat karena lokasi posisinya yang strategis terletak di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura, tidak jauh dari Jalan Putri Hijau sekarang ini. Kedua sungai tersebut pada zaman dulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga kampung Medan Putri yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting dan maju pesat.

“Seiring dengan perkembangan pembangunan yang cukup pesat, saat ini Medan yang berpenduduk sekitar 2.524.341 jiwa (data sensus penduduk dari BPS 2019) menghadapi berbagai permasalahan, di antaranya masalah sampah yang belum terselesaikan. Masalah ini akibat prilaku masyarakat yang kurang menyadari pentingnya hidup bersih dan sehat, serta masih adanya aparat Pemko Medan yang lambat menanganinya,” kata Hasyim.

Kemudian, lanjut Hasyim, permasalahan banjir dan konektivitas transportasi publik, yang perlu diselesaikan secara kolaboratif dengan kepala daerah lain. Pemko Medan dapat melakukan normalisasi sungai, membuat titik serapan, kolam retensi sebagai upaya mengurangi banjir. Selanjutnya, masalah penerangan lampu jalan yang belum maksimal, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya, yang dapat menyebabkan rawannya tindak kejahatan, kriminalitas, dan perbuatan asusila.

Hasyim menuturkan, penataan kota diharapkan agar Pemko Medan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Kota Medan yang bersih, hijau, dan sehat, untuk ditempati. Termasuk fasilitas ruang untuk pendestrian atau pejalan kaki, dengan trotoar yang nyaman bagi masyarakat untuk berjalan kaki. Di sisi lain, tindak kejahatan dan kriminalitas terutama tindak kejahatan begal di jalanan, pencurian kendaraan bermotor, judi dan togel serta narkoba, yang sangat meresahkan masyarakat.

“Saat ini yang paling utama dan sangat mempengaruhi peningkatan angka kriminalitas di Medan adalah maraknya peredaran narkoba yang dapat berakibat rusaknya mental dan akal sehat masyarakat, terutama pemuda. Karena itu, diharapkan aparat hukum bertindak dalam menangani penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini, demi menyelamatkan generasi bangsa. Marilah kita sambut HUT ke-431 Kota Medan sebagai Medan Berkah dalam Keberagaman Budaya dan Etnis,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Medan menggelar Rapat Paripurna dalam Rangka Hari Jadi ke-431 Kota Medan di Aula Gedung DPRD Medan, Rabu (30/6) Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Turut hadir, Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga, Rajuddin Sagala, dan Bahrumsyah, serta para anggota DPRD Medan.

Penyalahgunaan narkoba-ilustrasi

Rapat juga dihadiri Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, dan sejumlah Kepala OPD. Selain itu, hadir perwakilan Gubernur Sumut, Dandim 0201/BS, Kapolrestabes Medan, Kajari Medan, Danlanud, Danlantamal, dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Hasyim dalam pidatonya menyampaikan, peringatan hari jadi Kota Medan pada tahun ini dirayakan dalam suasana penuh kesederhanaan. Karena pada saat ini, warga Kota Medan serta masyarakat di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia, masih terus berjuang menghadapi pandemi Covid-19, yang sudah banyak mengambil korban, baik yang positif terjangkit virus maupun yang meninggal dunia.

“Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir 2 tahun ini, telah berdampak pada semua sendi kehidupan, baik kesehatan, perekonomian, dan sosial. Untuk itu, tidak bosan-bosannya kami senantiasa mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat, hidup bersih, dengan selalu menjalankan prokes, seperti memakai masker, menjaga jarak aman (physical distancing), sering mencuci tangan, tetap berada di rumah terkecuali harus melakukan urusan penting, dan menghindari keramaian/kerumunan,” ungkap Hasyim.

Hasyim mengimbau, agar masyarakat meningkatkan kepedulian sosial, menjaga kebersihan, dan bahu-membahu untuk membantu warga yang terdampak Covid-19.

“Mari kita jadikan momentum peringatan hari jadi Medan ini, sebagai media introspeksi dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sembari berdoa agar kiranya wabah Covid-19 ini segera berakhir dan situasi kembali pulih,” tuturnya, seraya mengatakan, DPRD Medan mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Wali Kota Medan, untuk percepatan pemenuhan target vaksinasi bagi penduduk Kota Medan dan semoga bisa tuntas sampai akhir tahun ini.

Lebih lanjut Hasyim mengatakan, sejarah lahirnya Kota Medan diawali dengan dibukanya sebuah kampung yang dinamai Medan Putri oleh Guru Patimpus pada 1590 silam, yang berlokasi di Tanah Deli.

Pada awal perkembangannya, kampung kecil yang bernama Medan Putri tersebut, berkembang pesat karena lokasi posisinya yang strategis terletak di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura, tidak jauh dari Jalan Putri Hijau sekarang ini. Kedua sungai tersebut pada zaman dulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga kampung Medan Putri yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting dan maju pesat.

“Seiring dengan perkembangan pembangunan yang cukup pesat, saat ini Medan yang berpenduduk sekitar 2.524.341 jiwa (data sensus penduduk dari BPS 2019) menghadapi berbagai permasalahan, di antaranya masalah sampah yang belum terselesaikan. Masalah ini akibat prilaku masyarakat yang kurang menyadari pentingnya hidup bersih dan sehat, serta masih adanya aparat Pemko Medan yang lambat menanganinya,” kata Hasyim.

Kemudian, lanjut Hasyim, permasalahan banjir dan konektivitas transportasi publik, yang perlu diselesaikan secara kolaboratif dengan kepala daerah lain. Pemko Medan dapat melakukan normalisasi sungai, membuat titik serapan, kolam retensi sebagai upaya mengurangi banjir. Selanjutnya, masalah penerangan lampu jalan yang belum maksimal, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya, yang dapat menyebabkan rawannya tindak kejahatan, kriminalitas, dan perbuatan asusila.

Hasyim menuturkan, penataan kota diharapkan agar Pemko Medan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Kota Medan yang bersih, hijau, dan sehat, untuk ditempati. Termasuk fasilitas ruang untuk pendestrian atau pejalan kaki, dengan trotoar yang nyaman bagi masyarakat untuk berjalan kaki. Di sisi lain, tindak kejahatan dan kriminalitas terutama tindak kejahatan begal di jalanan, pencurian kendaraan bermotor, judi dan togel serta narkoba, yang sangat meresahkan masyarakat.

“Saat ini yang paling utama dan sangat mempengaruhi peningkatan angka kriminalitas di Medan adalah maraknya peredaran narkoba yang dapat berakibat rusaknya mental dan akal sehat masyarakat, terutama pemuda. Karena itu, diharapkan aparat hukum bertindak dalam menangani penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini, demi menyelamatkan generasi bangsa. Marilah kita sambut HUT ke-431 Kota Medan sebagai Medan Berkah dalam Keberagaman Budaya dan Etnis,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/