Ancaman yang diterima anggota DPRD Kota Medan, Rajudin Sagala atas kritikan persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2016, belum lama ini, menunjukkan masih banyaknya mafia-mafia dalam dunia pendidikan.
Upaya mengkritisi kinerja aparatur negara yang kemudian berbuah teror dan ancaman itu, belum ada dilakukan upaya penelesuran oleh Polda Sumut terkait dugaan kecurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan PPDB 2016.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting saat diminta tanggapannya mengatakan bahwa, pihaknya sejauh ini belum menindaklanjuti persoalan teror yang dialami anggota DPRD Medan tersebut. Padahal, Rajudin telah menyampaikannya kepada Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, beberapa waktu lalu.
Sementara, Anggota Komisi A DPRD Medan, Rajudin Sagala yang sempat dapat ancaman teror berharap persoalan menyangkut kecurangan dalam dunia pendidikan sudah seharusnya direspon serius oleh semua pihak. “Menyangkut dugaan kecurangan PPDB 2016 itu, juga bukan tanpa alasan. Tidak sedikit orangtua calon murid yang mengadu secara langsung kepada saya baik di kantor atau kesempatan lain. Pengakuan mereka, anaknya tidak lulus walaupun Nemnya mencukupi. Bahkan ada yang Nemnya cukup tapi malah dipatok uang dalam jumlah besar oleh pihak sekolah supaya anaknya bisa lulus,” beber Rajudin.(prn/ted/azw)