26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Medan Potensi Dilanda Angin Puting-Beliung

Angin kencang-ilustrasi.
Angin kencang-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Medan dan sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi terjadi angin puting beliung. Pasalnya, di kawasan Medan dan daerah lainnya di Sumut itu mengalami cuaca ekstrem alias kemarau dan hujan.

Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan, Sunardi menyatakan, secara umum prakiraan cuaca bulan Agustus masih musim kemarau. Hanya saja sudah mulai terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Untuk Kota Medan sendiri, mulai memasuki musim hujan.

Menurut Sunardi, oleh karena kondisi cuaca tersebut, peristiwa angin puting beliung masih berpotensi bakal terjadi di sejumlah daerah di Sumut. Seperti, di Medan, Binjai, Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Batubara dan Simalungun.

“Potensi puting beliung terjadi diakibatkan karena adanya gangguan lokal di masing-masing daerah. Gangguan itu memicu pertumbuhan dan pembentukan awan hingga terjadi hujan lebat lalu panas. Perubahan tekanan yang ekstrem itu, membawa dampak perubahan terhadap kecepatan angin sehingga terjadi puting beliung,” ungkapnya, Minggu (31/7).

Kata Sunardi, sejumlah daerah tersebut masih kategori berpotensi saja bukan termasuk daerah rawan angin puting beliung. Untuk itu, bisa juga tidak terjadi.”Puting beliung yang berpotensi terjadi ini sifatnya lokal. Karena itu, yang tidak dilanda cuaca ekstrem maka kemungkinan besar tidak akan mengalami,” tuturnya.

Dia menjelaskan, peristiwa puting beliung ini memiliki tanda awal. Salah satunya, cuaca panas yang terik dengan suhu diatas 34 derajat celcius. Lalu, tiba-tiba mendung dan turun hujan.

Lebih lanjut Sunardi mengatakan, saat ini memang sudah memasuki musim kemarau. Akan tetapi, sejumlah daerah akan terjadi hujan ringan hingga sedang. Hujan ini disebabkan akibat gangguan di Samudera Hindia.

“Prediksi cuaca saat ini bisa saja dilanda panas hingga tiga hari. Setelah itu, bisa juga hujan. Akan tetapi, yang jelas saat ini sudah memasuki musim kemarau. Diprediksi musim panas ini akan melanda sampai pertengahan bulan Agustus,” bebernya.

Ia menambahkan, suhu panas yang terjadi pada bulan ini hingga Agustus masih terbilang normal. Yaitu, antara 33 sampai 35 derajat celcius. Begitu juga dengan kecepatan angin 10 hingga 15 knot. (ris/azw)

Angin kencang-ilustrasi.
Angin kencang-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Medan dan sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi terjadi angin puting beliung. Pasalnya, di kawasan Medan dan daerah lainnya di Sumut itu mengalami cuaca ekstrem alias kemarau dan hujan.

Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan, Sunardi menyatakan, secara umum prakiraan cuaca bulan Agustus masih musim kemarau. Hanya saja sudah mulai terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Untuk Kota Medan sendiri, mulai memasuki musim hujan.

Menurut Sunardi, oleh karena kondisi cuaca tersebut, peristiwa angin puting beliung masih berpotensi bakal terjadi di sejumlah daerah di Sumut. Seperti, di Medan, Binjai, Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Batubara dan Simalungun.

“Potensi puting beliung terjadi diakibatkan karena adanya gangguan lokal di masing-masing daerah. Gangguan itu memicu pertumbuhan dan pembentukan awan hingga terjadi hujan lebat lalu panas. Perubahan tekanan yang ekstrem itu, membawa dampak perubahan terhadap kecepatan angin sehingga terjadi puting beliung,” ungkapnya, Minggu (31/7).

Kata Sunardi, sejumlah daerah tersebut masih kategori berpotensi saja bukan termasuk daerah rawan angin puting beliung. Untuk itu, bisa juga tidak terjadi.”Puting beliung yang berpotensi terjadi ini sifatnya lokal. Karena itu, yang tidak dilanda cuaca ekstrem maka kemungkinan besar tidak akan mengalami,” tuturnya.

Dia menjelaskan, peristiwa puting beliung ini memiliki tanda awal. Salah satunya, cuaca panas yang terik dengan suhu diatas 34 derajat celcius. Lalu, tiba-tiba mendung dan turun hujan.

Lebih lanjut Sunardi mengatakan, saat ini memang sudah memasuki musim kemarau. Akan tetapi, sejumlah daerah akan terjadi hujan ringan hingga sedang. Hujan ini disebabkan akibat gangguan di Samudera Hindia.

“Prediksi cuaca saat ini bisa saja dilanda panas hingga tiga hari. Setelah itu, bisa juga hujan. Akan tetapi, yang jelas saat ini sudah memasuki musim kemarau. Diprediksi musim panas ini akan melanda sampai pertengahan bulan Agustus,” bebernya.

Ia menambahkan, suhu panas yang terjadi pada bulan ini hingga Agustus masih terbilang normal. Yaitu, antara 33 sampai 35 derajat celcius. Begitu juga dengan kecepatan angin 10 hingga 15 knot. (ris/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/