26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gempa Guncang Aceh Jaya dan Padangsidimpuan

Gempa Aceh

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wilayah Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, diguncang gempabumi tektonik berkekuatan 4.5 Skala Richter, Selasa (1/8/2017) pukul 10:56:32 WIB. Gempa berada di posisi episenter pada koordinat 4,58 LU dan 95,44 BT, tepatnya di laut pada jarak 32 km BaratDaya dari Kab. Aceh Jaya, Aceh, pada kedalaman 51 km.

Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Banda Aceh dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (II-III MMI). Namun belum ada laporan kerusakan dari lapangan.

Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

“Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan. Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Pantai Barat Aceh dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala BMKG Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, dalam rilisnya yang diterima SUMUTPOS.CO hari ini.

 

GEMPA DI PADANGSIDIMPUAN

Sekitar 43 menit pascagempa Aceh Jaya, gempabumi tektonik mengguncang wilayah Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumut, Selasa (1/8/2017) pukul 11:39:57 WIB.

“Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=3.3 dengan posisi episenter pada koordinat 1,40 LU dan 99,46 BT, tepatnya di darat pada jarak 21 km arah TimurLaut dari Padangsidempuan, Sumatera Utara, pada kedalaman 23 km,” kata Edison Kurniawan.

Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan yang diterima dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Padangsidempuan dan Aekgodang dengan intensitas gempabumi I SIG-BMKG (II MMI).

Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada Zona Sesar Sumatera pada Segmen Angkola, karakteristik sinyal gempabumi ini menunjukkan gempabumi tektonik. Dari kedalaman hiposenternya gempabumi ini merupakan jenis gempabumi tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi.

Kepada masyarakat disekitar wilayah Kota Padangsidempuan dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. (rel/mea)

Gempa Aceh

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wilayah Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, diguncang gempabumi tektonik berkekuatan 4.5 Skala Richter, Selasa (1/8/2017) pukul 10:56:32 WIB. Gempa berada di posisi episenter pada koordinat 4,58 LU dan 95,44 BT, tepatnya di laut pada jarak 32 km BaratDaya dari Kab. Aceh Jaya, Aceh, pada kedalaman 51 km.

Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Banda Aceh dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (II-III MMI). Namun belum ada laporan kerusakan dari lapangan.

Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

“Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan. Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Pantai Barat Aceh dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala BMKG Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, dalam rilisnya yang diterima SUMUTPOS.CO hari ini.

 

GEMPA DI PADANGSIDIMPUAN

Sekitar 43 menit pascagempa Aceh Jaya, gempabumi tektonik mengguncang wilayah Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumut, Selasa (1/8/2017) pukul 11:39:57 WIB.

“Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=3.3 dengan posisi episenter pada koordinat 1,40 LU dan 99,46 BT, tepatnya di darat pada jarak 21 km arah TimurLaut dari Padangsidempuan, Sumatera Utara, pada kedalaman 23 km,” kata Edison Kurniawan.

Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan yang diterima dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Padangsidempuan dan Aekgodang dengan intensitas gempabumi I SIG-BMKG (II MMI).

Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada Zona Sesar Sumatera pada Segmen Angkola, karakteristik sinyal gempabumi ini menunjukkan gempabumi tektonik. Dari kedalaman hiposenternya gempabumi ini merupakan jenis gempabumi tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi.

Kepada masyarakat disekitar wilayah Kota Padangsidempuan dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/