32.8 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Kapoldasu: Tembak Jidat Penjahat

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS SIMULASI PENGAMANAN TAHUN BARU 2017_Puluhan massa aksi bentrok dengan petugas kepolisian dalam simulasi pengamanan tahun baru 2017 di Lapangan benteng Medan (28/12). Simulasi yang melibatkan unsur TNI, Polri dan Satpol PP tersebut dalam rangka pengamanan Tahun Baru 2017.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SIMULASI PENGAMANAN TAHUN BARU 2017_Puluhan massa aksi bentrok dengan petugas kepolisian dalam simulasi pengamanan tahun baru 2017 di Lapangan benteng Medan (28/12). Simulasi yang melibatkan unsur TNI, Polri dan Satpol PP tersebut dalam rangka pengamanan Tahun Baru 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Untuk memberi rasa aman bagi masyarakat Sumatera Utara, Kapolda Sumut menginstruksikan pasukannya agar menindak tegas para pelaku kejahatan. Tak tanggung-tanggung, jendral bintang dua ini menegaskan jajarannya tak segan-segan untuk menyarangkan timah panas kepada pelaku premanisme, pemalak, dan begal.

“Saya tegaskan, siapa pun yang berniat melakukan pelanggaran hukum agar segera urungkan niatnya. Terutama kepada pemalak, preman, begal, dan lainnya. Saya telah perintahkan kepada jajaran untuk menembak jidat mereka,” imbau Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel di Lapangan Benteng Medan, Rabu (28/12).

Dalam kesempatan itu juga, Rycko menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian masyarakat atas gangguan dari kegiatan Pelaksanaan Apel dan Latihan Gelar Pasukan di Lapangan Benteng Medan. Menurutnya, kegiatan latihan ini dilakukan dalam rangka melatih kesiapan personel dan memberikan pelayanan terbaik kepada publik.

“Saya mohon maaf dan mohon pengertian masyarakat Medan dan sekitar bila ada gangguan akibat pengalihan arus hingga menyebabkan kemacetan,” ujar Rycko.

Sementara itu, Pangdam I/BB Mayjen Loudewijk Pusung  mengatakan, setidaknya 5.000 personel TNI ikut dalam simulasi pengamanan tersebut. “Sebanyak 5.000 personel TNI akan terlibat dalam latihan ini. Pasukan gabungan harus bisa berlatih secara sinergis dan terorganisir. Saya ingatkan kepada seluruh personel untuk menekan ego. Karena pasukan yang bermasalah kendalanya pasti koordinasi, saya tidak mau dengar itu,” tegasnya.

Pangdam juga menyatakan, apel kesiapan pengamanan tahun baru 2017 dan gladi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota serta Latihan VVIP ini merupakan tanggung jawab TNI-Polri kepada masyarakat. Sebab, kedua instansi ini dibiayai melalui uang rakyat.

“Ini program terakhir pada 2016. Kemudian pada konteks latihan ini, unsur pimpinan akan melanjutkan dengan Tactial Floor Game,” kata Lodewijk.

Pangdam menambahkan, apel gelar pasukan ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dari masing-masing instansi. Baik personel hingga peralatan yang akan digunakan.

“Untuk mengantisipasi kemungkinan permasalahan yang dimungkinkan timbul di lapangan, sesuai tugas pokok instansi masing-masing,” katanya seraya berharap, melalui pelaksanaan apel gelar pasukan ini, semua unsur yang terlibat dalam pengamanan Tahun Baru 2017 di wilayah Provinsi Sumatera Utara, memiliki kesiapan operasional, yang mampu menangkal dan mendeteksi berbagai kerawanan serta kontijensi yang diprediksikan dapat terjadi.

“1.712 personel TNI, Polri dan Pemko Medan ikut dalam apel gelar pasukan ini,” tambah dia.

Sebelum mengakhiri, dia bilang kalau, sebelum Operasi Pengamanan Tahun Baru 2017 dimulai, masing-masing instansi melaksanakan pengecekan kesiapannya. Tujuannya, guna mengetahui kekurangan atau kelemahan.

Baik itu keadaan personel, materil maupun kegiatan di lapangan. Turut hadir dalam upacara itu, Asops Kapolri, Dankor Brimob, Kapolda Sumut, Waka Polda Sumut, Kasdam I/BB, Walikota Medan, Pejabat Utama Polda Sumut, Pejabat Utama Kodam I/BB, Kapolrestabes Medan dan beserta pejabat Polrestabes serta Dandim Medan.

Pasukan peserta upacara terdiri dari TNI/AD (Kodim, Rayder, Yonkav, Armed, Arhanud), Marinir, Paskas, Polri (Brimob, Sabhara, Polwan, Provost, Intel, Reserse), Dishub, Satpol PP, Diskes dan Para Peraga untuk unjuk rasa. (mag1/ted/adz)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS SIMULASI PENGAMANAN TAHUN BARU 2017_Puluhan massa aksi bentrok dengan petugas kepolisian dalam simulasi pengamanan tahun baru 2017 di Lapangan benteng Medan (28/12). Simulasi yang melibatkan unsur TNI, Polri dan Satpol PP tersebut dalam rangka pengamanan Tahun Baru 2017.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SIMULASI PENGAMANAN TAHUN BARU 2017_Puluhan massa aksi bentrok dengan petugas kepolisian dalam simulasi pengamanan tahun baru 2017 di Lapangan benteng Medan (28/12). Simulasi yang melibatkan unsur TNI, Polri dan Satpol PP tersebut dalam rangka pengamanan Tahun Baru 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Untuk memberi rasa aman bagi masyarakat Sumatera Utara, Kapolda Sumut menginstruksikan pasukannya agar menindak tegas para pelaku kejahatan. Tak tanggung-tanggung, jendral bintang dua ini menegaskan jajarannya tak segan-segan untuk menyarangkan timah panas kepada pelaku premanisme, pemalak, dan begal.

“Saya tegaskan, siapa pun yang berniat melakukan pelanggaran hukum agar segera urungkan niatnya. Terutama kepada pemalak, preman, begal, dan lainnya. Saya telah perintahkan kepada jajaran untuk menembak jidat mereka,” imbau Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel di Lapangan Benteng Medan, Rabu (28/12).

Dalam kesempatan itu juga, Rycko menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian masyarakat atas gangguan dari kegiatan Pelaksanaan Apel dan Latihan Gelar Pasukan di Lapangan Benteng Medan. Menurutnya, kegiatan latihan ini dilakukan dalam rangka melatih kesiapan personel dan memberikan pelayanan terbaik kepada publik.

“Saya mohon maaf dan mohon pengertian masyarakat Medan dan sekitar bila ada gangguan akibat pengalihan arus hingga menyebabkan kemacetan,” ujar Rycko.

Sementara itu, Pangdam I/BB Mayjen Loudewijk Pusung  mengatakan, setidaknya 5.000 personel TNI ikut dalam simulasi pengamanan tersebut. “Sebanyak 5.000 personel TNI akan terlibat dalam latihan ini. Pasukan gabungan harus bisa berlatih secara sinergis dan terorganisir. Saya ingatkan kepada seluruh personel untuk menekan ego. Karena pasukan yang bermasalah kendalanya pasti koordinasi, saya tidak mau dengar itu,” tegasnya.

Pangdam juga menyatakan, apel kesiapan pengamanan tahun baru 2017 dan gladi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota serta Latihan VVIP ini merupakan tanggung jawab TNI-Polri kepada masyarakat. Sebab, kedua instansi ini dibiayai melalui uang rakyat.

“Ini program terakhir pada 2016. Kemudian pada konteks latihan ini, unsur pimpinan akan melanjutkan dengan Tactial Floor Game,” kata Lodewijk.

Pangdam menambahkan, apel gelar pasukan ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dari masing-masing instansi. Baik personel hingga peralatan yang akan digunakan.

“Untuk mengantisipasi kemungkinan permasalahan yang dimungkinkan timbul di lapangan, sesuai tugas pokok instansi masing-masing,” katanya seraya berharap, melalui pelaksanaan apel gelar pasukan ini, semua unsur yang terlibat dalam pengamanan Tahun Baru 2017 di wilayah Provinsi Sumatera Utara, memiliki kesiapan operasional, yang mampu menangkal dan mendeteksi berbagai kerawanan serta kontijensi yang diprediksikan dapat terjadi.

“1.712 personel TNI, Polri dan Pemko Medan ikut dalam apel gelar pasukan ini,” tambah dia.

Sebelum mengakhiri, dia bilang kalau, sebelum Operasi Pengamanan Tahun Baru 2017 dimulai, masing-masing instansi melaksanakan pengecekan kesiapannya. Tujuannya, guna mengetahui kekurangan atau kelemahan.

Baik itu keadaan personel, materil maupun kegiatan di lapangan. Turut hadir dalam upacara itu, Asops Kapolri, Dankor Brimob, Kapolda Sumut, Waka Polda Sumut, Kasdam I/BB, Walikota Medan, Pejabat Utama Polda Sumut, Pejabat Utama Kodam I/BB, Kapolrestabes Medan dan beserta pejabat Polrestabes serta Dandim Medan.

Pasukan peserta upacara terdiri dari TNI/AD (Kodim, Rayder, Yonkav, Armed, Arhanud), Marinir, Paskas, Polri (Brimob, Sabhara, Polwan, Provost, Intel, Reserse), Dishub, Satpol PP, Diskes dan Para Peraga untuk unjuk rasa. (mag1/ted/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/