28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pedagang Pasar Bulan dan Dewan Ribut

Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
PANAS: Suasana RDP Komisi C dengan eks pedagang Pasar Bulan tampak panas, setelah pedagang tak puas mendengar jawaban Dirut PD Pasar dan anggota dewan, Senin (31/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembahasan Pedagang Jalan Bulan yang dipimpin Sekretaris Komisi C DPRD Medan, Zulkifli Lubis berakhir tanpa keputusan. Suasana memanas dan saling adu mulut antara pedagang Pasar Bulan dan anggota dewan dalam Rapat Dengar Pendapat, Senin (31/7).

Rapat itu juga dihadiri Kabag Hukum Setdakota Medan Sulaiman Harahap, Badan Pengawas Qamarul Fattah dan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya. Ironinya, RDP tak ditutup resmi karena rapat berubah jadi keributan. Para pedagang menilai DPRD Medan saat ini tak memberi pembelaan kepada pedagang yang sudah berjasa membangkitkan perekonomian rakyat.

Pertemuan pedagang dengan DPRD Medan sebelum pengosongan lokasi tidak membuahkan hasil apapun. Pemko tetap mengeksekusi kios dan DPRD Medan tak hadir saat itu.”Dulu sepakat agar tidak ada pembongkaran sebelum lokasi disiapkan. Tapi, nggak ada yang bisa dibuat DPR (DPRD) kita ini,” kata M Yakub, eks pedagang Pasar Bulan saat interupsi.

Perdebatan mulai terjadi ketika DPRD Medan tidak memberikan jawaban yang memuaskan para pedagang. Zulkifli mengatakan pihaknya tidak mengetahui dan tidak ada diberitahukan oleh Pemko Medan terkait pembongkaran kios. Penjelasan Zulkifli dan hardikan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya kepada pedagang membuat suasana ‘memanas’. Rapat mulai tak terkendali dan terjadi adu mulut dan saling ‘lomba’ berbicara.

Pihak pengamanan gedung dewan mencoba mengamankan, tapi tak dihiraukan pedagang. Pedagang memilih mundur karena merasa aspirasi yang disampaikan tidak membuahkan solusi. Rapat pun bubar tanpa ada kesimpulan.

Sementara itu, normalisasi Jalan Bulan, Kelurahan Pusat Pasar, Medan Kota berjalan lambat. Padahal Pemko Medan berniat mengembalikan fungsi kawasan sebagai jalan.

Berdasarkan amatan Sumut Pos, Senin (31/7) siang, keterlambatan upaya normalisasi itu terlihat sangat jelas. Di mana sisa material bangunan kios eks pedagang Pasar Bulan, masih terlihat di lokasi atau belum diangkut semua. Malah ironinya, bekas ratusan kios Pasar Bulan dijadikan lapak parkir mobil-mobil mewah.

Puluhan mobil itu tampak parkir berjejer di bekas bangunan lapak kios pedagang. Tampak pula petugas parkir berseragam lengkap mengutip retribusi parkir dari kendaraan yang menjemput murid dari Perguruan Sutomo I, yang berada disamping dari Jalan Bulan. Alhasil ruas jalan tersebut terjadi kemacetan akibat kepadatan kendaraan.

Sejumlah eks pedagang Pasar Bulan, juga masih memilih bertahan di kawasan tersebut. Dengan memakai tenda seadanya, pedagang eceran sayur mayur, buah-buahan dan pakaian dalam itu, masih ngotot berjualan. Sebagian dari mereka memilih lokasi di depan Jalan Bulan untuk menggelar lapak. Beberapa pedagang justru memilih berjualan di pinggir Jalan Bulan.

Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
PANAS: Suasana RDP Komisi C dengan eks pedagang Pasar Bulan tampak panas, setelah pedagang tak puas mendengar jawaban Dirut PD Pasar dan anggota dewan, Senin (31/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembahasan Pedagang Jalan Bulan yang dipimpin Sekretaris Komisi C DPRD Medan, Zulkifli Lubis berakhir tanpa keputusan. Suasana memanas dan saling adu mulut antara pedagang Pasar Bulan dan anggota dewan dalam Rapat Dengar Pendapat, Senin (31/7).

Rapat itu juga dihadiri Kabag Hukum Setdakota Medan Sulaiman Harahap, Badan Pengawas Qamarul Fattah dan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya. Ironinya, RDP tak ditutup resmi karena rapat berubah jadi keributan. Para pedagang menilai DPRD Medan saat ini tak memberi pembelaan kepada pedagang yang sudah berjasa membangkitkan perekonomian rakyat.

Pertemuan pedagang dengan DPRD Medan sebelum pengosongan lokasi tidak membuahkan hasil apapun. Pemko tetap mengeksekusi kios dan DPRD Medan tak hadir saat itu.”Dulu sepakat agar tidak ada pembongkaran sebelum lokasi disiapkan. Tapi, nggak ada yang bisa dibuat DPR (DPRD) kita ini,” kata M Yakub, eks pedagang Pasar Bulan saat interupsi.

Perdebatan mulai terjadi ketika DPRD Medan tidak memberikan jawaban yang memuaskan para pedagang. Zulkifli mengatakan pihaknya tidak mengetahui dan tidak ada diberitahukan oleh Pemko Medan terkait pembongkaran kios. Penjelasan Zulkifli dan hardikan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya kepada pedagang membuat suasana ‘memanas’. Rapat mulai tak terkendali dan terjadi adu mulut dan saling ‘lomba’ berbicara.

Pihak pengamanan gedung dewan mencoba mengamankan, tapi tak dihiraukan pedagang. Pedagang memilih mundur karena merasa aspirasi yang disampaikan tidak membuahkan solusi. Rapat pun bubar tanpa ada kesimpulan.

Sementara itu, normalisasi Jalan Bulan, Kelurahan Pusat Pasar, Medan Kota berjalan lambat. Padahal Pemko Medan berniat mengembalikan fungsi kawasan sebagai jalan.

Berdasarkan amatan Sumut Pos, Senin (31/7) siang, keterlambatan upaya normalisasi itu terlihat sangat jelas. Di mana sisa material bangunan kios eks pedagang Pasar Bulan, masih terlihat di lokasi atau belum diangkut semua. Malah ironinya, bekas ratusan kios Pasar Bulan dijadikan lapak parkir mobil-mobil mewah.

Puluhan mobil itu tampak parkir berjejer di bekas bangunan lapak kios pedagang. Tampak pula petugas parkir berseragam lengkap mengutip retribusi parkir dari kendaraan yang menjemput murid dari Perguruan Sutomo I, yang berada disamping dari Jalan Bulan. Alhasil ruas jalan tersebut terjadi kemacetan akibat kepadatan kendaraan.

Sejumlah eks pedagang Pasar Bulan, juga masih memilih bertahan di kawasan tersebut. Dengan memakai tenda seadanya, pedagang eceran sayur mayur, buah-buahan dan pakaian dalam itu, masih ngotot berjualan. Sebagian dari mereka memilih lokasi di depan Jalan Bulan untuk menggelar lapak. Beberapa pedagang justru memilih berjualan di pinggir Jalan Bulan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/