31.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Alat Dibeli tapi Tidak Difungsikan

Rahudman Marahi Kadis Bina Marga 

MEDAN- Aksi warga yang menanam pohon pisang di Jalan Bunga Asoka Medan yang rusak mendapat respon dari Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap. Dalam rapat koordinasi  SKPD di Hotel Grand Aston Medan, Rabu (31/10), Rahudman memarahi Kadis Bina Marga Medan Gunawan Lubis.

“Lihat sana, ada orang menanam pohon pisang di tengah jalan. Itu apa maksudnya? n
Kenapa masih ada jalan berlubang? Padahal kita sudah memiliki alat untuk mengatasi jalan berlubang.

Berarti Anda (Gunawan Lubis) tidak mengharagai saya. Sekali lagi saya beritahu kepada Anda, jangan mempermalukan saya dihadapan masyarakat,” kata Rahudman
Dia mengatakan, fasilitas yang dimiliki Dinas Bina Marga Kota Medan sangat lengkap. Jadi tidak sulit untuk memperbaiki jalan yang berlubang. “Kalian (Dinas Bina Marga Kota Medan-Red) lengkap fasilitasnya. Kenapa itu tidak kalian manfaatkan untuk memperbaiki jalan berlubang di kota ini,” ucapnya.

Dikatakannya, Dinas Bina Marga Kota Medan memiliki lima unit alpomain road maintenance truck dan crane (gerek) untuk mengatasi jalan berlubang yang dibeli dari Surabaya. Namun sepertinya tidak difungsikan.

“Apa gunanya alat itu dibeli? buktinya masih ada jalan yang berlubang. Saya tidak mau mendengar lagi ada jalan berlubang di Kota Medan,” tegasnya.

Selain itu, Rahudman juga berang terhadap kinerja Dinas Bina Marga yang sudah memiliki alat sedot lumpur yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya. “Alat penyedot lumpur juga ada untuk menyedot lumpur drainase, tetapi masih juga ada ditemukan genangan air di jalan. Untuk apa alat itu dibeli?, padahal anggaran kita cukup untuk memberikan pelayanan,” cetusnya.

Begitu juga dengan dua unit alat ponton (alat pengeruk sungai) yang dibeli dari Surabaya sebesar Rp2,4 miliar tidak digunakan untuk mengeruk sendimentasi sungai di tiga titik yakni di Sungai Babura, Sungai Deli dan Sungai Bederah. Dimana, ketiga titik ini merupakan simpul-simpul banjir.

“Jangan lempar batu kalau pengerjaannya memakai pihak ketiga. Seharusnya kalian yang melakukan pengawasan, bukan pihak ketiga yang disalahkan. Saya tidak akan memakai orang yang tidak bekerja sesuai dengan tupoksinya. Lebih baik saya tidak menghargai Anda, dari pada saya tidak dihargai masyarakat. Apabila tidak becus bekerja, mungkin ini pertemuan terakhir kita,” bebernya.

Terpisah, Kadis Bina Marga Kota Medan, Gunawan Lubis yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah melakukan pengerjaan di Jalan Bunga Asoka. Namun dikarenakan hujan, lokasi tersebut menjadi kubangan.

“Sudah kita kerjakan itu. Sebenarnya itu karena ada pengorekan jalan untuk diaspal. Dimana, sebelum dilakukan pengaspalan, harus dilakukan penimbunan beskos, pemadatan lahan baru diaspal. Ternyata datang hujan, terjadilah genangan air yang berakibat warga melakukan aksi penanaman pohon,” cetusnya sembari menambahkan kalau pihaknya juga melakukan pengerjaan pengaspalan beton dari Jalan TB Simatupang.

Sebelumnya, warga Jalan Bunga Asoka lingkungan VIII kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang menanam pisang di jalan mereka yang rusak. Ini bentuk kekecewaan mereka terhadap kinerja Kota Medan yang tidak memperbaiki jalan tersebut padahal jalan itu rusak sejak enam bulan lalu. (gus)

Rahudman Marahi Kadis Bina Marga 

MEDAN- Aksi warga yang menanam pohon pisang di Jalan Bunga Asoka Medan yang rusak mendapat respon dari Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap. Dalam rapat koordinasi  SKPD di Hotel Grand Aston Medan, Rabu (31/10), Rahudman memarahi Kadis Bina Marga Medan Gunawan Lubis.

“Lihat sana, ada orang menanam pohon pisang di tengah jalan. Itu apa maksudnya? n
Kenapa masih ada jalan berlubang? Padahal kita sudah memiliki alat untuk mengatasi jalan berlubang.

Berarti Anda (Gunawan Lubis) tidak mengharagai saya. Sekali lagi saya beritahu kepada Anda, jangan mempermalukan saya dihadapan masyarakat,” kata Rahudman
Dia mengatakan, fasilitas yang dimiliki Dinas Bina Marga Kota Medan sangat lengkap. Jadi tidak sulit untuk memperbaiki jalan yang berlubang. “Kalian (Dinas Bina Marga Kota Medan-Red) lengkap fasilitasnya. Kenapa itu tidak kalian manfaatkan untuk memperbaiki jalan berlubang di kota ini,” ucapnya.

Dikatakannya, Dinas Bina Marga Kota Medan memiliki lima unit alpomain road maintenance truck dan crane (gerek) untuk mengatasi jalan berlubang yang dibeli dari Surabaya. Namun sepertinya tidak difungsikan.

“Apa gunanya alat itu dibeli? buktinya masih ada jalan yang berlubang. Saya tidak mau mendengar lagi ada jalan berlubang di Kota Medan,” tegasnya.

Selain itu, Rahudman juga berang terhadap kinerja Dinas Bina Marga yang sudah memiliki alat sedot lumpur yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya. “Alat penyedot lumpur juga ada untuk menyedot lumpur drainase, tetapi masih juga ada ditemukan genangan air di jalan. Untuk apa alat itu dibeli?, padahal anggaran kita cukup untuk memberikan pelayanan,” cetusnya.

Begitu juga dengan dua unit alat ponton (alat pengeruk sungai) yang dibeli dari Surabaya sebesar Rp2,4 miliar tidak digunakan untuk mengeruk sendimentasi sungai di tiga titik yakni di Sungai Babura, Sungai Deli dan Sungai Bederah. Dimana, ketiga titik ini merupakan simpul-simpul banjir.

“Jangan lempar batu kalau pengerjaannya memakai pihak ketiga. Seharusnya kalian yang melakukan pengawasan, bukan pihak ketiga yang disalahkan. Saya tidak akan memakai orang yang tidak bekerja sesuai dengan tupoksinya. Lebih baik saya tidak menghargai Anda, dari pada saya tidak dihargai masyarakat. Apabila tidak becus bekerja, mungkin ini pertemuan terakhir kita,” bebernya.

Terpisah, Kadis Bina Marga Kota Medan, Gunawan Lubis yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah melakukan pengerjaan di Jalan Bunga Asoka. Namun dikarenakan hujan, lokasi tersebut menjadi kubangan.

“Sudah kita kerjakan itu. Sebenarnya itu karena ada pengorekan jalan untuk diaspal. Dimana, sebelum dilakukan pengaspalan, harus dilakukan penimbunan beskos, pemadatan lahan baru diaspal. Ternyata datang hujan, terjadilah genangan air yang berakibat warga melakukan aksi penanaman pohon,” cetusnya sembari menambahkan kalau pihaknya juga melakukan pengerjaan pengaspalan beton dari Jalan TB Simatupang.

Sebelumnya, warga Jalan Bunga Asoka lingkungan VIII kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang menanam pisang di jalan mereka yang rusak. Ini bentuk kekecewaan mereka terhadap kinerja Kota Medan yang tidak memperbaiki jalan tersebut padahal jalan itu rusak sejak enam bulan lalu. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/