MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Perhimpuanan Kebun Binatang Se-Indonesia Dr H Rahmat Shah memberikan apresiasi kepada Polda Sumut yang berhasil menangkap penangkar satwa dilindungi di tempat hiburan masyarakat, beberapa hari lalu.
Pasalnya, meski niatnya ingin memberi hiburan kepada masyarakat, namun ketidaktahuan tentang bagaimana memelihara dan merawat bintang yang dilindungi itu justru berpotensi menimbulkan penebaran bibit penyakit yang dibawa oleh binatang tadi.
“Tidak gampang memelihara dan merawat hewan yang dilindungi tadi. Kalau di lembaga konservasi, kan ada dokter hewannya. Kalau di sana kan gak ada dokter hewan,” bilang Dr H Rahmat Shah, Ketua Umum PKBSI kepada Sumut Pos, Selasa (1/3).
“Ini masalahnya. Hewan-hewan yang kondisi kesehatannya terabaikan berpotensi menularkan bibit penyakit yang dideritanya kepada pengunjung tempat hiburan rakyat tadi. Kalau sudah begini, siapa yang harus bertanggungjawab,” tambahnya.
Menurut Rahmat Shah, beberapa penyakit yang kerap ditularkan hewan kepada manussia, diantaranya TBC, hepatitis, bahkan ada juga hewan yang bisa membuat pemeliharanya mengalami kemandulan.
Tak sampai di situ, Rahmat mengungkapkan bahwa memelihara binatang, selain membutuhkan pengorbanan materi yang tak sedikit, juga dibutuhkan keikhlasan.
Menurut Rahmat jika seseorang memelihara hewan hanya karena kemampuan materi, maka dirinya takkan pernah belajar bersunguh-sungguh untuk menyayangi hewan peliharaannya. Akibatnya, ketika hewan tadi mengalami gangguan kesehatan, maka si pemilik akan mengalami kesulitan untuk mengobati hewan peliharaannya tadi.
“Di sini lah perlunyadokter hewan tadi. Makanya, di lembaga konservasi seperti KBN Medan dan KBN Pematangsiantar selalu ada dokter hewan yang selain mengawasi kesehatan hewan tadi juga merawatnya agar tidak gampang terserang penyakit,” ungkap Rahmat.