29 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Gempa Goyang Madina 2 Kali, Sidimpuan Sekali

Dia mengatakan, gempa bumi di Madina dan Padangsidimpuan ini tidak terkait dengan gempa yang terjadi di Taput beberapa waktu lalu. “Tapi jalur patahannya sama, yakni Patahan Sumatera cuma beda lempengan,” pungkasnya.

Sementara, gempa bumi yang terjadi pada Kamis (1/3) pagi itu, membuat warga berhamburan dari rumah masing-masing. “Allahu akbar, tolong kami ya Tuhan,” teriak Irma (22), seorang pekerja warung nasi di Jalan Lintas Timur Panyabungan saat merasakan gempa yang terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.

Saat itu, Irma sedang membuatkan kopi dan sarapan di warung yang dijaganya itu. Tiba-tiba ada suara atap seng dan benda benda di dapur warung itu mulai berjatuhan.

“Pas saya lagi buat kopi untuk pengunjung, tiba-tiba gelas dan sejumlah peralatan dapur jatuh ke lantai. Saya bingung, ada apa ini karena pandangan saya juga terasa goyang dan saat itu juga saya merasa pusing, lalu pengunjung di warung bilang ada gempa, saya cepat-cepat lari keluar dari dapur, rupanya sudah banyak yang berada di luar rumah,” ujar Irma.

Terpisah, Ahmad Sarqawi (37), warga Kelurahan Kotasiantar Panyabungan kepada Metro Tabagsel mengatakan warga setempat juga panik saat kejadian gempa bumi yang terjadi dua kali itu. Pertama kali terjadi pada pukul 8.35 WIB dan yang kedua terjadi pukul 10.20 Wib dan berlangsung hampir 20 detik.

“Semua warga di sini panik, warga berhamburan sambil mengucap takbir, karena goncangannya terasa sekali,” ungkapnya.

Begitu juga dengan Laila Safitri, seorang pedagang pakaian jadi di Pasar Baru Panyabungan. Laila menyebut, gempa pertama, dia masih berada di rumah, sementara gempa kedua kalinya dia baru saja buka kiosnya. “Waktu kejadian kedua ini kios sudah dibuka, saya merasa bangunan mau roboh karena guncangannya sangat terasa. Kami semua lari dan turun ke lantai bawah,” ucapnya.

Hingga saat ini, belum diperoleh informasi kerusakan paska gempa bumi berkekuatan 5.7 SR tersebut di Kabupaten Mandailing Natal. (wan/smg/dvs/adz)

Dia mengatakan, gempa bumi di Madina dan Padangsidimpuan ini tidak terkait dengan gempa yang terjadi di Taput beberapa waktu lalu. “Tapi jalur patahannya sama, yakni Patahan Sumatera cuma beda lempengan,” pungkasnya.

Sementara, gempa bumi yang terjadi pada Kamis (1/3) pagi itu, membuat warga berhamburan dari rumah masing-masing. “Allahu akbar, tolong kami ya Tuhan,” teriak Irma (22), seorang pekerja warung nasi di Jalan Lintas Timur Panyabungan saat merasakan gempa yang terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.

Saat itu, Irma sedang membuatkan kopi dan sarapan di warung yang dijaganya itu. Tiba-tiba ada suara atap seng dan benda benda di dapur warung itu mulai berjatuhan.

“Pas saya lagi buat kopi untuk pengunjung, tiba-tiba gelas dan sejumlah peralatan dapur jatuh ke lantai. Saya bingung, ada apa ini karena pandangan saya juga terasa goyang dan saat itu juga saya merasa pusing, lalu pengunjung di warung bilang ada gempa, saya cepat-cepat lari keluar dari dapur, rupanya sudah banyak yang berada di luar rumah,” ujar Irma.

Terpisah, Ahmad Sarqawi (37), warga Kelurahan Kotasiantar Panyabungan kepada Metro Tabagsel mengatakan warga setempat juga panik saat kejadian gempa bumi yang terjadi dua kali itu. Pertama kali terjadi pada pukul 8.35 WIB dan yang kedua terjadi pukul 10.20 Wib dan berlangsung hampir 20 detik.

“Semua warga di sini panik, warga berhamburan sambil mengucap takbir, karena goncangannya terasa sekali,” ungkapnya.

Begitu juga dengan Laila Safitri, seorang pedagang pakaian jadi di Pasar Baru Panyabungan. Laila menyebut, gempa pertama, dia masih berada di rumah, sementara gempa kedua kalinya dia baru saja buka kiosnya. “Waktu kejadian kedua ini kios sudah dibuka, saya merasa bangunan mau roboh karena guncangannya sangat terasa. Kami semua lari dan turun ke lantai bawah,” ucapnya.

Hingga saat ini, belum diperoleh informasi kerusakan paska gempa bumi berkekuatan 5.7 SR tersebut di Kabupaten Mandailing Natal. (wan/smg/dvs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/