25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lengan Suyanto Putus Kena Mesin Pemotong Kayu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Suyanto (52). Saat bekerja di pabrik pengolahan kayu bulat tanpa nama di Jl. Panglima Denai Medan, tak dinyana-nyana lengan kanannya malah putus usai menyentuh mesin pemotong kayu kayu/circular saw yang tengah bekerja.

Insiden yang menyebabkan warga Jl. Panglima Denai cacat seumur hidup itu terjadi, Rabu (30/4) sekira pukul 11.00 WIB. Untuk mendapatkan perawatan medis, siang itu juga korban dilarikan teman sekerjanya ke IGD RSUD dr Pirngadi Medan.

Info dihimpun, petaka terjadi saat korban berniat mengambil serbuk kayu yang terjatuh di bawah mesin pemotong yang dibiarkan hidup. Diduga saat itu korban kurang hati-hati, hingga lengan kanannya menyentuh piringan pemotong yang terus berputar. Tak pelak, seketika itu juga Suyanto kehilangan lengan kanannya. Syok, korban sontak berteriak hingga menghebohkan teman-temannya.

Irwansyah (45), abang ipar korban yang ditemui di ruang IGD tampak cemas melihat kondisi korban. “Saya juga kurang tau pasti gimana kejadiannya. Tapi menurut teman-temannya,waktu itu adik ipar saya yang tengah bekerja berniat mengambil serbuk dalam goni yang terjatuh ke bawah mesin pemotong yang menyala. Saat itulah, tangan adik ipar saya pun ikut terputar mesin hingga terputus,” paparnya.

Masih kata Irwansyah, korban bekerja di pabrik itu sejak berusia 20 tahun. “Karena sudah lama korban kerja di sana, makanya pihak perusahaan mau bertanggung jawab dengan menanggung semua biaya rumah sakit adik ipar saya,” tandas Irwansyah.

Sementara itu, korban sendiri belum bisa diwawancarai karena masih terbaring lemah di atas bangsal IGD. Menurut petugas medis, korban butuh istirahat karena masih syok dan banyak kehilangan darah. Sementara itu, Jaka (25) anak sulung korban yang juga bekerja di pabrik itu mengaku sudah punya firasat buruk saat melihat ayahnya saat berusaha mengambil serbuk kayu yang jatuh ke bawah mesin.

“Ya saat bapak mau ambil serbuk kayu yang jatuh ke bawah mesin pemotong itu, perasaan saya sudah tidak enak. Saya mau melarangnya, tapi terlambat, karena tangan bapak sudah keburu putus,” kenang Jaka dengan mata berkaca-kaca.

“Korban ini orangnya pendiam tapi sangat giat dan telaten bekerja. Mungkin dia merasa risih melihat sampah serbuk di bawah mesin. Niatnya mau membersihkan, tapi mesin malah berjalan dan memotong tangannya,” tambah Yudi (24), rekan sekerjanya.

Terpisah, beberapa teman korban yang ditemui di lokasi pabrik malah menilai kejadian itu adalah buah dari kecerobohan korban sendiri. “Sudah kami larang dia, tapi dia tetap nekad. Kami saja menjerit semua melihat tangannya putus,” beber teman korban sembari melarang kru koran ini melihat lokasi kejadian. (cr-3/deo)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Suyanto (52). Saat bekerja di pabrik pengolahan kayu bulat tanpa nama di Jl. Panglima Denai Medan, tak dinyana-nyana lengan kanannya malah putus usai menyentuh mesin pemotong kayu kayu/circular saw yang tengah bekerja.

Insiden yang menyebabkan warga Jl. Panglima Denai cacat seumur hidup itu terjadi, Rabu (30/4) sekira pukul 11.00 WIB. Untuk mendapatkan perawatan medis, siang itu juga korban dilarikan teman sekerjanya ke IGD RSUD dr Pirngadi Medan.

Info dihimpun, petaka terjadi saat korban berniat mengambil serbuk kayu yang terjatuh di bawah mesin pemotong yang dibiarkan hidup. Diduga saat itu korban kurang hati-hati, hingga lengan kanannya menyentuh piringan pemotong yang terus berputar. Tak pelak, seketika itu juga Suyanto kehilangan lengan kanannya. Syok, korban sontak berteriak hingga menghebohkan teman-temannya.

Irwansyah (45), abang ipar korban yang ditemui di ruang IGD tampak cemas melihat kondisi korban. “Saya juga kurang tau pasti gimana kejadiannya. Tapi menurut teman-temannya,waktu itu adik ipar saya yang tengah bekerja berniat mengambil serbuk dalam goni yang terjatuh ke bawah mesin pemotong yang menyala. Saat itulah, tangan adik ipar saya pun ikut terputar mesin hingga terputus,” paparnya.

Masih kata Irwansyah, korban bekerja di pabrik itu sejak berusia 20 tahun. “Karena sudah lama korban kerja di sana, makanya pihak perusahaan mau bertanggung jawab dengan menanggung semua biaya rumah sakit adik ipar saya,” tandas Irwansyah.

Sementara itu, korban sendiri belum bisa diwawancarai karena masih terbaring lemah di atas bangsal IGD. Menurut petugas medis, korban butuh istirahat karena masih syok dan banyak kehilangan darah. Sementara itu, Jaka (25) anak sulung korban yang juga bekerja di pabrik itu mengaku sudah punya firasat buruk saat melihat ayahnya saat berusaha mengambil serbuk kayu yang jatuh ke bawah mesin.

“Ya saat bapak mau ambil serbuk kayu yang jatuh ke bawah mesin pemotong itu, perasaan saya sudah tidak enak. Saya mau melarangnya, tapi terlambat, karena tangan bapak sudah keburu putus,” kenang Jaka dengan mata berkaca-kaca.

“Korban ini orangnya pendiam tapi sangat giat dan telaten bekerja. Mungkin dia merasa risih melihat sampah serbuk di bawah mesin. Niatnya mau membersihkan, tapi mesin malah berjalan dan memotong tangannya,” tambah Yudi (24), rekan sekerjanya.

Terpisah, beberapa teman korban yang ditemui di lokasi pabrik malah menilai kejadian itu adalah buah dari kecerobohan korban sendiri. “Sudah kami larang dia, tapi dia tetap nekad. Kami saja menjerit semua melihat tangannya putus,” beber teman korban sembari melarang kru koran ini melihat lokasi kejadian. (cr-3/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/