27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Syahdan Korban Salah Sasaran

Foto: Raja/PM Syahdan saat dirawat di ruangan ICU Mitra Medica Medan.
Foto: Raja/PM
Syahdan saat dirawat di ruangan ICU Mitra Medica Medan.

MEDAN DELI, SUMUTPOS.CO – Syahdan yang menjadi korban dalam bentrokan antar pemuda di Jalan Perunggu, Kota Bangun, Medan Deli, kemarin (1/5) telah sadar, setelah sempat koma. Dari pengakuan korban, saat malam kejadian ia dihadang 3 pria dan dianiaya.

Demikian disampaikan Rahmadsyah (40), orangtua Syahdan ketika ditemui di depan ruang ICU rumah sakit Mitra Medica. Korban sendiri tersadar dari koma Kamis pagi sekira pukul 06.00 wib.

“Berdasarkan keterangan Syahdan, pada peristiwa bentrok itu dirinya hendak ke rumah neneknya, mengunakan sepeda motor. Sesampainya di lokasi kejadian, Syahdan dipanggil tiga orang pemuda dari kubu penyerang yang dilengkapi senjata tajam. Orang itu langsung bertanya ‘kamu Dicky ya’. Namun Syahdan menjawab kalau dirinya bukan Dicky dan tidak mengetahui dimana Dicky,” ujar Rahmadsyah.

Kecewa tidak mendapati Dicky Cs, pemuda dari Jalan Kol Yos Sudarso Gang Musholah akhirnya menganiaya Syahdan. “Namun saat melarikan diri dari penganiayaan yang dilakukan kubu penyerang, kepala Syahdan terkena lemparan linggis hingga mengeluarkan banyak darah,” tambah Rahmad.

Berdasarkan keterangan warga setempat peristiwa bentrok tersebut dipicu oleh perasaan tidak senang karena dipalak. “Memang pada malam itu dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor bebek sedang melintas di lokasi kejadian. Namun pada saat melintas, kedua pemuda tersebut distop oleh empat orang pemuda Jalan Perunggu, Lingkungan V, yang terdiri dari Ke (25), Di (25) serta Us (28) dan Su (28),” ujar warga yang enggan menyebutkan identintasnya dikarenakan takut akan keselamatanya.

“Yang jelas bang, Ke dan Di merupakan preman di kampung ini. Orang tuanya saja tidak peduli. Dan kedua pemuda tersebut kerap melakukan masalah di kampung ini. Jadi wajar saja kalau kedua pemuda itu terlibat dalam peristiwa bentrok dan merupakan dalang terjadinya bentrokan. Pasalnya kedua pemuda tersebut tidak memiliki pekerjaan tetap,” tegas seorang warga yang ditemui di warung kopi dekat lokasi kejadian

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul yang ditemui di sela-sela perayaan hari buruh di Kim II mengatakan kalau Polsek Medan labuhan sudah melakukan pengembangan dan sudah menetapkan dua tersangka.

“Kita sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka, namun kami tidak bisa menjelaskan identitas dikarenakan takut nanti kedua tersangka akan kabur. Pasalnya pada saat dilakukan pemeriksaan sekitar pukul 02,00 dini hari tadi, rumah kedua tersangka tidak ada orang,” jelas Kapolsek.

“Jadi kalau sudah dapat nanti tersangkanya baru bisa saya ekspos siapa identitasnya. Mengenai kalau Syahdan sudah sadar dan bisa dimintai keterangan, nantinya akan dimintai keterangan supaya jelas apa motif dari bentrok tersebut dan apakah benar kalau Syahdan hanya menjadi korban sasaran keganasan dari kelompok penyerang,” tambahnya.(mag-1/bd)

Foto: Raja/PM Syahdan saat dirawat di ruangan ICU Mitra Medica Medan.
Foto: Raja/PM
Syahdan saat dirawat di ruangan ICU Mitra Medica Medan.

MEDAN DELI, SUMUTPOS.CO – Syahdan yang menjadi korban dalam bentrokan antar pemuda di Jalan Perunggu, Kota Bangun, Medan Deli, kemarin (1/5) telah sadar, setelah sempat koma. Dari pengakuan korban, saat malam kejadian ia dihadang 3 pria dan dianiaya.

Demikian disampaikan Rahmadsyah (40), orangtua Syahdan ketika ditemui di depan ruang ICU rumah sakit Mitra Medica. Korban sendiri tersadar dari koma Kamis pagi sekira pukul 06.00 wib.

“Berdasarkan keterangan Syahdan, pada peristiwa bentrok itu dirinya hendak ke rumah neneknya, mengunakan sepeda motor. Sesampainya di lokasi kejadian, Syahdan dipanggil tiga orang pemuda dari kubu penyerang yang dilengkapi senjata tajam. Orang itu langsung bertanya ‘kamu Dicky ya’. Namun Syahdan menjawab kalau dirinya bukan Dicky dan tidak mengetahui dimana Dicky,” ujar Rahmadsyah.

Kecewa tidak mendapati Dicky Cs, pemuda dari Jalan Kol Yos Sudarso Gang Musholah akhirnya menganiaya Syahdan. “Namun saat melarikan diri dari penganiayaan yang dilakukan kubu penyerang, kepala Syahdan terkena lemparan linggis hingga mengeluarkan banyak darah,” tambah Rahmad.

Berdasarkan keterangan warga setempat peristiwa bentrok tersebut dipicu oleh perasaan tidak senang karena dipalak. “Memang pada malam itu dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor bebek sedang melintas di lokasi kejadian. Namun pada saat melintas, kedua pemuda tersebut distop oleh empat orang pemuda Jalan Perunggu, Lingkungan V, yang terdiri dari Ke (25), Di (25) serta Us (28) dan Su (28),” ujar warga yang enggan menyebutkan identintasnya dikarenakan takut akan keselamatanya.

“Yang jelas bang, Ke dan Di merupakan preman di kampung ini. Orang tuanya saja tidak peduli. Dan kedua pemuda tersebut kerap melakukan masalah di kampung ini. Jadi wajar saja kalau kedua pemuda itu terlibat dalam peristiwa bentrok dan merupakan dalang terjadinya bentrokan. Pasalnya kedua pemuda tersebut tidak memiliki pekerjaan tetap,” tegas seorang warga yang ditemui di warung kopi dekat lokasi kejadian

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul yang ditemui di sela-sela perayaan hari buruh di Kim II mengatakan kalau Polsek Medan labuhan sudah melakukan pengembangan dan sudah menetapkan dua tersangka.

“Kita sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka, namun kami tidak bisa menjelaskan identitas dikarenakan takut nanti kedua tersangka akan kabur. Pasalnya pada saat dilakukan pemeriksaan sekitar pukul 02,00 dini hari tadi, rumah kedua tersangka tidak ada orang,” jelas Kapolsek.

“Jadi kalau sudah dapat nanti tersangkanya baru bisa saya ekspos siapa identitasnya. Mengenai kalau Syahdan sudah sadar dan bisa dimintai keterangan, nantinya akan dimintai keterangan supaya jelas apa motif dari bentrok tersebut dan apakah benar kalau Syahdan hanya menjadi korban sasaran keganasan dari kelompok penyerang,” tambahnya.(mag-1/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/