26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Usai Joget May Day, Kelompok Buruh di Medan Ricuh

Foto: Sabam/PM Dua kelompok buruh ricuh saat unjuk rasa Mau Day 1 Mei di Medan, Minggu (1//5/2016).
Foto: Sabam/PM
Dua kelompok buruh ricuh saat unjuk rasa Mau Day 1 Mei di Medan, Minggu (1//5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peringatan May Day yang digelar ratusan buruh yang tergabung dalam Gabungan Serikat Pekerja/Serikat Buruh Seluruh Indonesia (GAPBSI), di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo, Medan Timur berakhir ricuh, Minggu (1/5) sore. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 25 orang ditangkap polisi.

Sebelum kericuhan pecah, ratusan buruh berjoget ria ditemani 2 biduan cantik. Namun tak lama berselang, kemeriahan itu berubah pasca puluhan buruh yang tergabung dalam Aliansi BBM (Buruh Bersatu Menggugat) berunjukrasa di lokasi.

Mengetahui hal itu, massa GAPBSI yang merasa acaranya diganggu pun menemui para pengunjuk rasa. Alhasil, aksi saling dorong antar kelompok buruh pun tak terelakkan. Akibat peristiwa tersebut, seorang buruh dari Aliansi BBM bernama Linda, terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena terluka akibat terkena lemparan botol air mineral.

Polisi yang mendapat informasi tersebut langsung turun ke lokasi dan membubarkan secara paksa acara tersebut. Bukan itu saja, puluhan massa yang diduga sebagai pemicu keributan turut diamankan dan diboyong ke Polresta Medan. Para massa yang diamankan tersebut terdiri dari beberapa serikat buruh, diantaranya Serikat Buruh Sosial Demokrat ada 10 orang, yakni Jhon Peteri Girsang (45), Ricky Ahmad Ridho (23), Ahmad Iqbal (36), Irwan Sahat Parulian Manalu (36), Rosen Jaya Sinaga (42), Joko Purwanto (22), Wijarahman (31), M. Ikhwan (43), Hendrik (26), dan Faisal (27).

Kemudian dari Gerakan Mahasiswa Nasional Unimed/GMNU ada 6 orang, yakni
Yosef Lion, Tesalonik Sinaga, Abed Silaban, Rio MT. Pasaribu, Amrin Pandiangan, dan Dheo Darwin. Lalu Kelompok Komiks Revolusi Agraria ada 3 orang, yakni Johan Merdeka, Idris Sardi Tarigan dan Martua Sirait. Kemudian dari Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka ada 2 orang, yakni Abdullah Halim Haris dan Zul Ikhsan.

Foto: Sabam/PM Demo buruh saat May Day di Medan, seorang buruh perempuan terluka kena lemparan botol mineral, Minggu (1/5/2016).
Foto: Sabam/PM
Demo buruh saat May Day di Medan, seorang buruh perempuan terluka kena lemparan botol mineral, Minggu (1/5/2016).

Bukan hanya itu saja, dari Serikat Pekerja Tally Pelabuhan ada 2 orang, yakni M. Reza Hamdani dan Hembiyonto Arifin Sihombing. Lalu, dari Kelompok Demokrasi Untuk Negeri Indonesia ada 1 orang, yakni Ustad Syafrizal.

Sementara dari Masyarakat (tanpa kelompok) diamankan 1 orang bernama Hendra Utama (28). Ida, orator Aliansi BBM yang ditemui kru koran ini mengatakan, pihaknya menilai perayaan hari buruh yang digelar pemerintah merupakan wujud pengkotak-kotakan buruh di Sumut. “Acara buruh di Gelanggang Remaja sebagai wujud pemecah belah buruh di Sumut,” ungkapnya.

Foto: Sabam/PM Dua kelompok buruh ricuh saat unjuk rasa Mau Day 1 Mei di Medan, Minggu (1//5/2016).
Foto: Sabam/PM
Dua kelompok buruh ricuh saat unjuk rasa Mau Day 1 Mei di Medan, Minggu (1//5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peringatan May Day yang digelar ratusan buruh yang tergabung dalam Gabungan Serikat Pekerja/Serikat Buruh Seluruh Indonesia (GAPBSI), di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo, Medan Timur berakhir ricuh, Minggu (1/5) sore. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 25 orang ditangkap polisi.

Sebelum kericuhan pecah, ratusan buruh berjoget ria ditemani 2 biduan cantik. Namun tak lama berselang, kemeriahan itu berubah pasca puluhan buruh yang tergabung dalam Aliansi BBM (Buruh Bersatu Menggugat) berunjukrasa di lokasi.

Mengetahui hal itu, massa GAPBSI yang merasa acaranya diganggu pun menemui para pengunjuk rasa. Alhasil, aksi saling dorong antar kelompok buruh pun tak terelakkan. Akibat peristiwa tersebut, seorang buruh dari Aliansi BBM bernama Linda, terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena terluka akibat terkena lemparan botol air mineral.

Polisi yang mendapat informasi tersebut langsung turun ke lokasi dan membubarkan secara paksa acara tersebut. Bukan itu saja, puluhan massa yang diduga sebagai pemicu keributan turut diamankan dan diboyong ke Polresta Medan. Para massa yang diamankan tersebut terdiri dari beberapa serikat buruh, diantaranya Serikat Buruh Sosial Demokrat ada 10 orang, yakni Jhon Peteri Girsang (45), Ricky Ahmad Ridho (23), Ahmad Iqbal (36), Irwan Sahat Parulian Manalu (36), Rosen Jaya Sinaga (42), Joko Purwanto (22), Wijarahman (31), M. Ikhwan (43), Hendrik (26), dan Faisal (27).

Kemudian dari Gerakan Mahasiswa Nasional Unimed/GMNU ada 6 orang, yakni
Yosef Lion, Tesalonik Sinaga, Abed Silaban, Rio MT. Pasaribu, Amrin Pandiangan, dan Dheo Darwin. Lalu Kelompok Komiks Revolusi Agraria ada 3 orang, yakni Johan Merdeka, Idris Sardi Tarigan dan Martua Sirait. Kemudian dari Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka ada 2 orang, yakni Abdullah Halim Haris dan Zul Ikhsan.

Foto: Sabam/PM Demo buruh saat May Day di Medan, seorang buruh perempuan terluka kena lemparan botol mineral, Minggu (1/5/2016).
Foto: Sabam/PM
Demo buruh saat May Day di Medan, seorang buruh perempuan terluka kena lemparan botol mineral, Minggu (1/5/2016).

Bukan hanya itu saja, dari Serikat Pekerja Tally Pelabuhan ada 2 orang, yakni M. Reza Hamdani dan Hembiyonto Arifin Sihombing. Lalu, dari Kelompok Demokrasi Untuk Negeri Indonesia ada 1 orang, yakni Ustad Syafrizal.

Sementara dari Masyarakat (tanpa kelompok) diamankan 1 orang bernama Hendra Utama (28). Ida, orator Aliansi BBM yang ditemui kru koran ini mengatakan, pihaknya menilai perayaan hari buruh yang digelar pemerintah merupakan wujud pengkotak-kotakan buruh di Sumut. “Acara buruh di Gelanggang Remaja sebagai wujud pemecah belah buruh di Sumut,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/